Alasan Kita Dilarang Tidur Saat Pesawat Lepas Landas dan Mendarat

Rupanya tidur di saat pesawat lepas lansa dan mendarat berpotensi membahayakan pendengaran.

oleh Henry diperbarui 04 Sep 2020, 22:01 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2020, 22:01 WIB
Ilustrasi kabin pesawat
Ilustrasi kabin pesawat (Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Sebagian besar dari Anda tentu pernah bepergian menggunakan pesawat. Ya, pesawat merupakan moda transportasi yang diminati banyak orang terlebih jika ingin pergi jauh.

Ketika berada di dalam pesawat tak sedikit yang memilih untuk tidur untuk mengisi waktu. Bagi mereka yang punya aktivitas super padat, tidur sejenak di pesawat menjadi salah satu kesempatan emas untuk beristirahat. Selain beristirahat, Anda juga bisa menghindari rasa jenuh selama penerbangan berlangsung.

Kalau Anda termasuk penumpang yang sering tidur di pesawat, sebaiknya, tahan dulu saat pesawat Anda masih take off atau lepas landas dan cepatlah bangun menjelang landing atau mendarat.

Dilansir dari laman Travel and Leisure, tidur di kedua waktu itu ternyata berpotensi membahayakan pendengaran Anda. Hal itu disebabkan tekanan udara dalam kabin pesawat yang berubah cepat akibat perubahan altitude yang dramatis.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Berbahaya untuk pendengaran

Ilustrasi kursi pesawat.
Ilustrasi kursi pesawat. (dok. Oliver89/pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

"Perubahan cepat pada altitude berefek pada tekanan udara di telinga. Hal ini bisa mengakibatkan kekosongan pada pembuluh Eustachian yang bisa membuat telinga buntu dan suara di sekitarnya terdengar kecil," terang ahli farmasi asal Inggris, Angela Chalmers.

Di saat seperti itu, sebaiknya Anda tetap tenang. Organ pendengaran Anda akan merespons secara alami dengan membuka pembuluh Eustachian untuk mengembalikan keseimbangan tekanan udara.  Namun, saat Anda tertidur, respons alami ini tidak begitu bekerja. Hal itu bisa membuat Anda mudah pusing, gendang telinga rusak, infeksi telinga, kehilangan pendengaran, hingga mimisan.


Berusaha tetap terjaga

Ilustrasi penumpang pesawat.
Ilustrasi penumpang pesawat. (dok. RyanMcGuire/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Ada banyak yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi efek kebuntuan di telinga saat take off maupun landing. Caranya, bisa dengan menguap dan sering-sering menelan ludah, minum air, serta mengunyah permen.

Tentu Anda sekarang tak heran lagi kalau para pramugari sering menawarkan permen sebelum pesawar lepas landas. Anda juga bisa bernapas sambil mencubit hidungmu untuk membuka pembuluh Eustachian.

Berusahalah tetap terjaga saat take off dan landing yang juga merupakan durasi paling berisiko dalam perjalanan pesawat yang sering disebut dengan Critical Eleven.

Anda bisa mengalihkan rasa kantuk dengan membaca majalah pesawat atau mendengarkan musik. Atau bisa juga mengobrol dengan penumpang lain di sebelah Anda. Saat pesawat sudah mengudara, maka Anda bisa tidur dengan tenang sampai sebelum pesawat mendarat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya