Liputan6.com, Jakarta Sebagaimana diketahui, kehilangan kemampuan indra penciuman atau pengecap bisa menjadi pertanda bahwa Anda tertular virus Corona. Faktanya, artikel terbaru di The New York Times melaporkan bahwa hingga 87 persen pasien mengalami gejala ini.
Baca Juga
Advertisement
Dalam istilah medis, kehilangan indra penciuman disebut sebagai anosmia. Sebuah penelitian di India berusaha untuk menemukan bau tertentu yang dapat berfungsi sebagai penanda untuk tes positif Covid.
Para peneliti memilih lima aroma yang sering tersedia di rumah tangga di India. Penelitian mereka menemukan bahwa orang yang kesulitan mencium bau peppermint dan minyak kelapa, kemungkinan besar dites positif terkena virus Corona.
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penelitiannya
Secara total, tim peneliti menyaring 25 bau benda. Kemudian, lima benda berbau yang paling dikenal peserta dipilih untuk digunakan, yaitu minyak kelapa, kapulaga, adas, peppermint, dan bawang putig.
Mereka kemudian menilai aroma berdasarkan potensi dan keakraban dan mengembangkan kit pengujian prototipe yang dapat dibuat ulang dengan mudah di rumah. Pada akhirnya, mereka menemukan defisit penciuman pada sekitar 50 persen pasien positif Covid yang tak bergejala.
Dari lima aroma, peppermint dan minyak kelapa paling sering salah diidentifikasi atau tak tercium oleh penderita virus Corona, dengan 36,7 persen dan 22,4 persen pasien salah mengidentifikasi peppermint dan minyak kelapa.
Demikian pula, sebagian besar pasien ternyata tak dapat mencium kedua aroma itu sama sekali, dengan 24,5 passien tak dapat mencium bau peppermint dan 20,4 persen tak dapat mencium bau minyak kelapa.
Â
Advertisement
Sebab kehilangan kemampuan indra penciuman pada pasien Covid
Ada beberapa alasan mengapa pasien Covid bisa kehilangan kemampuan indra penciumannya. Pertama, seringkali pasien mengalami gangguan kondisi saluran pernapasan atas, seperti hidung tersumbat, keluarnya cairan, atau lainnya yang dapat menghalangi akses ke saraf penciuman.
Tapi menurut Vanderbilt University Medical Center, lebih kemungkinan karena virus menyebabkan reaksi peradangan di dalam hidung yang dapat menyebabnya hilangnya neuron penciuman.
Â
Manfaat tes bau dalam diagnosis Covid
Bagaimanapun, tes bau seperti ini dapat menawarkan kemudahan dalam diagnosis Covid seseorang. Anda dapat melakukan tes di rumah terlebih dahulu jika ingin mengetahui apakah Anda terinfeksi Covid atau tidak.
"Mengingat sifat alat pengujian yang mahal, pengujian ini memungkinkan kami untuk melakukan pengujian yang cepat dan lebih luas," tulis para peneliti seperti dilansir dari Bestlifeonline.
"Selain itu, tes ini berpotensi menjadi salah satu metode pemindaian pendahhuluan bersama dengan pistol suhu di titik masuk tempat-tempat umum untuk mendapatkan penjagaan yang aman."
Â
Advertisement
Tes bau lainnya
Dengan kata lain, ini bukan solusi yang sangat mudah, tapi dapat memberi petunjuk kepada orang-orang bahwa mereka harus melakukan pengujian lebih lanjut seperti tes swab dan lainnya.
Jadi, jika Anda bertanya-tanya apakah Anda terkena virus Corona, pergilah ke dapur dan ciumlah bau kedua benda itu. Namun, bila tak memiliki peppermint atau minyak kelapa, Anda dapat menggunakan benda-benda berikut ini:
- Kopi
- Bawang Putih
- Sampo
- Jeruk
- Minyak Esensial