Bisa Berbicara Dua Bahasa Mengurangi Risiko Anda Kena Penyakit Mematikan Ini

Siapa sangka, mampu berbicara dua bahasa ternyata memiliki manfaat bagi kesehatan otak Anda.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 14 Okt 2020, 19:03 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2020, 19:03 WIB
Memberikan Respon yang Sesuai Dengan Karakter Lawan Bicara
Ilustrasi Mengobrol dan Berdiskusi Credit: freepik.com

Liputan6.com, Jakarta Siapa sangka, menjadi bisa berbicara dua bahasa alias bilingual ternyata memiliki manfaat terdapat kesehatan Anda? Faktanya, penelitian baru menunjukkan bahwa menjadi bilingual dapat memangkas peluang Anda terkena Alzheimer di kemudian hari, mengurangi risiko Anda menjadi setengahnya.

Penelitian tersebut dilakukan oleh tim peneliti dari Universitas Oberta de Catalunya (UOC) di Barcelona, Spanyol. Mereka merekrut 63 orang sehat, 135 pasien yang menderita penurunan kognitif umum, dan 68 pasien dengan penyakit Alzheimer dari empat rumah sakit setempat untuk studi mereka.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Hasil penelitian

Bau Mulut
Ilustrasi Aktivitas Berbicara Credit: pexels.com/fauxels

Setelah menggunakan kuesioner untuk menentukan bagaimana bilingual setiap pasien, para peneliti menemukan bahwa mereka yang bilingual, lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami kehilangan memori atau penurunan kognitif di kemudian hari. Faktanya, mahir dalam dua bahasa secara drastis mengurangi kemungkinan seseorang terkena penyakit Alzheimer.

 


Bilingual aktif lebih sehat

Mengajak Anak Berbicara
Ilustrasi Anak dan Orangtua Credit: freepik.com

Menariknya, para peneliti menemukan bahwa ada berbagai tingkat perlindungan yang dapat dimiliki dwibahasa di otak berdasarkan seberapa banyak bahasa kedua yang digunakan pasien.

"Kami melihat, orang-orang yang aktif berbicara dua bahasa memiliki diagnosis gangguan kognitif lebih ringan ketimbang mereka yang pasif berbicara dua bahasa," ujar Marco Calabria, PhD, peneliti sekaligus profesor di Fakultas Ilmu Kesehatan UOC yang juga anggota Cognitive Neurolab dari kelompok penelitian UOC dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Bestlifeonline.

 


Manfaat mampu berbicara dua bahasa

Menurunkan Risiko Alzheimer
Ilustrasi Penderita Alzheimer Credit: unsplash.com/EnginAkyurt

Calabria dan timnya menyimpulkan bahwa otak pada dasarnya mengubah dirinya sendiri untuk memungkinkan dua bahasa ada secara bersamaan tanpa pencampuran. Ini menjelaskan mengapa menjadi bilingual menciptakan semacam penyangga untuk penurunan fungsi otak.

"Ketika sesuatu tak berfungsi dengan baik karena penyakit, berkat fakta bahwa ia bilingual, otak memiliki sistem alternatif yang efisien untuk menyelesaikan masalah," kata Calabria.

"Kami telah melihat bahwa semakin banyak Anda menggunakan kedua bahasa dan semakin baik keterampilan berbahasa Anda, semakin banyak keuntungan neuroprotektif yang Anda miliki."

 


Menggunakan dua bahasa mengurangi risiko demensia

[Fimela] Ilustrasi pasien Alzheimer
Ilustrasi pasien Alzheimer | unsplash.com/photos/zBsdRTHIIm4

Calabria juga menambahkan bahwa jumlah keseluruhan penyakit demensia di negara-negara yang menggunakan lebih dari satu bahasa, 50 persen lebih rendah daripada di wilayah di mana penduduknya hanya menggunakan satu bahasa untuk berkomunikasi.

Selain menemukan bahwa Alzheimer dapat dicegah dengan menjadi bilingual, banyak penelitian lain juga menemukan bahwa kemampuan berbicara lebih dari satu bahasa dapat memiliki efek yang sangat positif pada otak pada setiap fase kehidupan.

 


Manfaat lain menjadi bilingual

Mengurangi Risiko Alzheimer
Ilustrasi Penderita Alzheimer Credit: unsplash.com/Clement

Sebuah studi tahun 2012 dari Inggris menemukan bahwa anak-anak yang bilingual lebih baik dalam hal keterampilan memecahkan masalah daripada teman mereka yang berbicara satu bahasa.

Studi ini juga menemukan bahwa anak-anak dwibahasa memiliki pemahaman yang lebih baik tentang rentang kata yang lebih luas dan lebih kuat dalam memecahkan masalah aritmatika.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya