Liputan6.com, Jakarta Siapa sangka, menjadi bisa berbicara dua bahasa alias bilingual ternyata memiliki manfaat terdapat kesehatan Anda? Faktanya, penelitian baru menunjukkan bahwa menjadi bilingual dapat memangkas peluang Anda terkena Alzheimer di kemudian hari, mengurangi risiko Anda menjadi setengahnya.
Baca Juga
Advertisement
Penelitian tersebut dilakukan oleh tim peneliti dari Universitas Oberta de Catalunya (UOC) di Barcelona, Spanyol. Mereka merekrut 63 orang sehat, 135 pasien yang menderita penurunan kognitif umum, dan 68 pasien dengan penyakit Alzheimer dari empat rumah sakit setempat untuk studi mereka.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Hasil penelitian
Setelah menggunakan kuesioner untuk menentukan bagaimana bilingual setiap pasien, para peneliti menemukan bahwa mereka yang bilingual, lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami kehilangan memori atau penurunan kognitif di kemudian hari. Faktanya, mahir dalam dua bahasa secara drastis mengurangi kemungkinan seseorang terkena penyakit Alzheimer.
Â
Advertisement
Bilingual aktif lebih sehat
Menariknya, para peneliti menemukan bahwa ada berbagai tingkat perlindungan yang dapat dimiliki dwibahasa di otak berdasarkan seberapa banyak bahasa kedua yang digunakan pasien.
"Kami melihat, orang-orang yang aktif berbicara dua bahasa memiliki diagnosis gangguan kognitif lebih ringan ketimbang mereka yang pasif berbicara dua bahasa," ujar Marco Calabria, PhD, peneliti sekaligus profesor di Fakultas Ilmu Kesehatan UOC yang juga anggota Cognitive Neurolab dari kelompok penelitian UOC dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Bestlifeonline.
Â
Manfaat mampu berbicara dua bahasa
Calabria dan timnya menyimpulkan bahwa otak pada dasarnya mengubah dirinya sendiri untuk memungkinkan dua bahasa ada secara bersamaan tanpa pencampuran. Ini menjelaskan mengapa menjadi bilingual menciptakan semacam penyangga untuk penurunan fungsi otak.
"Ketika sesuatu tak berfungsi dengan baik karena penyakit, berkat fakta bahwa ia bilingual, otak memiliki sistem alternatif yang efisien untuk menyelesaikan masalah," kata Calabria.
"Kami telah melihat bahwa semakin banyak Anda menggunakan kedua bahasa dan semakin baik keterampilan berbahasa Anda, semakin banyak keuntungan neuroprotektif yang Anda miliki."
Â
Advertisement
Menggunakan dua bahasa mengurangi risiko demensia
Calabria juga menambahkan bahwa jumlah keseluruhan penyakit demensia di negara-negara yang menggunakan lebih dari satu bahasa, 50 persen lebih rendah daripada di wilayah di mana penduduknya hanya menggunakan satu bahasa untuk berkomunikasi.
Selain menemukan bahwa Alzheimer dapat dicegah dengan menjadi bilingual, banyak penelitian lain juga menemukan bahwa kemampuan berbicara lebih dari satu bahasa dapat memiliki efek yang sangat positif pada otak pada setiap fase kehidupan.
Â
Manfaat lain menjadi bilingual
Sebuah studi tahun 2012 dari Inggris menemukan bahwa anak-anak yang bilingual lebih baik dalam hal keterampilan memecahkan masalah daripada teman mereka yang berbicara satu bahasa.
Studi ini juga menemukan bahwa anak-anak dwibahasa memiliki pemahaman yang lebih baik tentang rentang kata yang lebih luas dan lebih kuat dalam memecahkan masalah aritmatika.
Advertisement