Liputan6.com, Jakarta - Covid-19 dapat memengaruhi banyak bagian yang berbeda dari tubuh Anda dengan gejala yang berbeda-beda. Selalu ada fakta-fakta baru yang didapat dari penelitian terkait Covid.
Baca Juga
Advertisement
Yang terbaru, penelitian menunjukkan bahwa sakit mata dapat menjadi tanda pertama bahwa Anda terinfeksi virus Corona. Studi tersebut diterbitkan dalam jurnal BMJ Open Ophthalmology pada 30 November 2020.
Dalam studi tersebut, ditemukan bahwa penyakit mata mungkin merupakan gejala mata paling signifikan yang terkait dengan pasien Covid.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penelitiannya
Peneliti dari Anglia Ruskin University (ARU) mensurvei 83 pasien Covid dan menemukan bahwa 81 persen melaporkan masalah mata dalam dua minggu setelah gejala virus Corona lainnya. Masalah mata terkait Covid seperti konjungtivitas (mata merah) biasanya ditandai sebagai gejala virus yang diketahui oleh American Academy of Ophthalmology (AAO).
Namun, para peneliti untuk studi baru ini ingin label konjungtivitas diubah, karena gejala mata merah untuk Covid mungkin tidak muncul seperti yang diketahui orang-orang.
"Konjungtivitis telah dilaporkan pada orang yang menderita COVID-19. Namun, banyak gejala mata yang dikaitkan dengan istilah 'konjungtivitis' yang mungkin menyesatkan," kata penelitian tersebut.
Â
Advertisement
Temuan peneliti
Peneliti menemukan, tiga gejala okuler yang paling umum dialami pasien virus corona adalah fotofobia (18 persen), sakit mata (16 persen), dan mata gatal (17 persen).
Alasan mengapa para peneliti menunjuk secara khusus pada sakit mata adalah karena gejala ini memiliki perbedaan frekuensi tertinggi antara pasien COVID dan mereka yang tidak terkena virus. Hanya 5 persen peserta melaporkan sakit mata sebelum mengalami gejala virus corona, dibandingkan dengan 16 persen yang melaporkan sakit mata selama sakit.
Â
Sakit mata karena Covid tidak sama dengan mata merah
"Meskipun gejala mata penting untuk dimasukkan dalam daftar kemungkinan gejala COVID-19, kami berpendapat bahwa sakit mata harus menggantikan 'konjungtivitis', karena penting untuk membedakan dari gejala jenis infeksi lain , seperti infeksi bakteri, yang bermanifestasi sebagai lendir atau mata yang berpasir, "kata penulis utama studi Shahina Pardhan , PhD, direktur Vision and Eye Research Institute di ARU, dalam sebuah pernyataan seperti dilaporkan oleh Bestlifeonline.
"Studi ini penting karena membantu kami memahami lebih lanjut tentang bagaimana COVID-19 dapat menginfeksi konjungtiva dan bagaimana ini kemudian memungkinkan virus menyebar ke seluruh tubuh."
Â
Advertisement
Gejala terkait mata lainnya
Sakit mata, mata gatal, dan fotofobia bukan satu-satunya gejala mata yang dibandingkan pada pasien sebelum dan selama COVID. Berikut masalah mata lainnya yang bisa menjadi tanda-tanda virus corona:
1. Mata berair
Pasien yang mengalami ini sebelum COVID: 7 persen
Pasien yang mengalami ini selama COVID: 12 persen
2. Mata berlendir
Pasien yang mengalami ini sebelum COVID: 2 persen
Pasien yang mengalami ini selama COVID: 4 persen
3. Mata berpasir
Pasien yang mengalami ini sebelum COVID: 4 persen
Pasien yang mengalami ini selama COVID: 5 persen
4. Sensasi beda asing di mata
Pasien yang mengalami ini sebelum COVID: 2 persen
Pasien yang mengalami ini selama COVID: 5 persen