6 Masalah Kesehatan yang Mengintai Jika Anda Rutin Minum Bubble Tea

Mengonsumsi bubble tea setiap hari dapat memperburuk kesehatan Anda, salah satunya meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Sep 2021, 13:03 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2021, 13:03 WIB
Boba
Ilustrasi Minuman Boba Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Seberapa sering Anda mengonsumsi minuman bubble tea atau boba? Belakangan ini, minuman manis ini memang menjadi tren yang banyak diburu individu. Namun, bila Anda mengonsumsi bubble tea terlalu banyak akan berdampak pada kesehatan Anda. 

Terlalu sering menyenangkan diri dengan menikmati boba tentu akan berdampak pada kesehatan. Hal ini karena adanya kandungan gula yang tinggi atau tapioka yang kaya akan kalori.

Bubble tea pertama kali dibuat di Taiwan pada 1980-an dan menjadi minuman andalan di Amerika Serikat. Dikutip dari CNA Lifestyle, Rabu (22/9/21), fruktosa yang ditemukan pada bola di minuman bubble tea dapat menyebabkan peningkatan kadar purin dalam tubuh saat dicerna. Peningkatan purin dapat menyebabkan asam urat.

Nah, penasaran apa saja dampak yang terjadi pada kesehatan Anda jika rutin mengonsumsi [bubble tea](https://www.liputan6.com/tag/bubble-tea "")? Berikut ulasannya seperti melansir dari The List.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

1. Membutuhkan lebih banyak nutrisi

Sumber Nutrisi yang Baik
Ilustrasi Jus Markisa Kuning Credit: pexels.com/Phil

Berdasarkan informasi yang diberikan oleh Departemen Pertanian AS, terdapat beberapa asupan kalsium dari susu tambahan. Biasanya, bubble tea mengandung sedikit vitamin, nutrisi dan serat. 

Sebuah studi dari American Journal of Clinical Nutrition mengungkapkan bahwa kalori yang kita dapatkan dari minuman kurang tidak sebanyak kalori yang dikonsumsi dari makanan. Sehingga untuk mendapatkan rasa kenyang, kita sering minum dengan berlebihan. Sehingga kita bisa minum lebih banyak dari yang seharusnya untuk mendapatkan rasa lapar.

2. Menambah berat badan

Memulai Topik Pembicaraan dengan Mengomentari Bentuk Tubuh
Ilustrasi Timbangan Berat Badan Credit: pexels.com/pixabay

Terlalu sering mengonsumsi bubble tea juga bisa menyebabkan naiknya berat badan. Sebuah studi dari Food Science & Nutrition menemukan bahwa teh susu 32 ons dengan tapioka boba memiliki 448 kalori dan 57 gram gula. Sedangkan kita disarankan untuk mengkonsumsi kurang dari 10 persen kalori perhari dari gula tambahan. 

Sebuah penelitian dikutip dari Healthline, minuman manis tidak memiliki dampak besar pada hormon yang memicu rasa lapar dibandingkan makanan padat. Sehingga Anda mengonsumsi lebih banyak kalori karena Anda tidak merasa kenyang. 

3. Meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2

Ilustrasi penyakit diabetes
Ilustrasi penyakit diabetes (Photo by Tumisu on Pixabay)

Untuk menghindari terkenanya diabetes tipe 2, Anda dapat melakukan gaya hidup sehat termasuk diet dan olahraga. Anda juga disarankan untuk membatasi asupan gula tambahan antara delapan dan 11 sendok setiap hari. 

Namun bila sering konsumsi bubble tea, dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah dan lonjakan insulin yang dapat meningkatkan risiko diabetes atau memperburuk kontrol gula apabila Anda mengidap diabetes. 

Berdasarkan sebuah studi, menunjukkan bahwa minuman manis bisa menjadi salah satu penyebab utama peningkatan risiko diabetes tipe dua. Studi ini juga mengklaim bahwa menambahkan satu porsi minuman manis ke diet Anda setiap harinya, dapat meningkatkan risiko diabetes tipe dua. 

4. Merusak gigi

Ilustrasi sakit gigi
Ilustrasi sakit gigi (sumber: Pixabay)

Memanjakan diri dengan menikmati bubble tea memang terasa menyenangkan. Namun, menurut dr. Keith Leong, dokter fifi dari United Dental Surgery, minuman manis seperti bubble tea dapat merusak kesehatan dan penampilan gigi Anda. Minuman ini dapat melarutkan gigi Anda, mengakibatkan erosi, gigi berlubang dan gigi sensitif. 

Untuk meminimalkan potensi merusak gigi, Leong menyarankan agar seseorang dapat menghabiskan minuman manis seperti kopi dan bubble tea dalam waktu 30 menit. 

5. Mengalami sembelit

Ilustrasi Sembelit
Ilustrasi Sembelit/Freepik.com

Mengonsumsi bubble tea dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kasus sembelit yang tidak nyaman. Dr. Lina Felipez, ahli gastroenterologist menjelaskan, meskipun bubble terbuat dari tapioka makanan bertepung yang sebagian besar terbuat dari karbohidrat juga bisa menyebabkan sembelit. 

Dikutip dari The List, menurut health, bubble pada milk tea menggunakan guar gum sebagai bahan tambahan dalam pembuatannya. Sehingga dapat menyebabkan sembelit. Jika Anda ingin menghindari sembelit, disarankan untuk mengurangi konsumsi bubble milk tea Anda. 

6. Meningkatkan risiko terkena penyakit jantung

Gambar Ilustrasi Penyakit Jantung
Sumber: Freepik

Berdasarkan sebuah penelitian, terlalu sering konsumsi minuman manis dengan kandungan gula yang tinggi akan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung bahkan meningkat akibat penyakit jantung. 

Studi tersebut menemukan sebuah data di mana semakin banyak minuman manis yang dikonsumsi, maka semakin tinggi risiko kematian mereka. Seseorang yang mengonsumsi lebih dari dua atau lebih minuman manis per harinya, lebih mungkin meninggal karena terkena stroke atau penyakit jantung.

Penulis:

Stephanie

Universitas Multimedia Nusantara

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya