Studi: Pria Cerdas Lebih Kecil Kemungkinannya untuk Selingkuh

Pria pintar lebih kecil kemungkinannya untuk selingkuh dan menipu pasangannya, menurut sebuah penelitian di Inggris.

oleh Camelia diperbarui 08 Des 2021, 19:50 WIB
Diterbitkan 08 Des 2021, 10:03 WIB
Ilustrasi Pria Berjenggot
Ilustrasi Pria Berjenggot (pixabay.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pria pintar lebih kecil kemungkinannya untuk selingkuh dan menipu pasangannya, menurut sebuah penelitian di Inggris yang dilaporkan oleh Daily Telegraph. Penelitian itu menunjukkan bahwa pria dengan IQ lebih rendah cenderung tidak bisa monogami daripada mereka yang memiliki IQ lebih tinggi.

Satoshi Kanazawa dari London School of Economics and Political Science, yang menulis makalah di Social Psychology Quarterly, menurut Telegraph, berteori bahwa hubungan laki-laki antara monogami dan kecerdasan berakar pada perkembangan evolusioner.

Dia menyebut eksklusivitas seksual sebagai kualitas "novel evolusioner" yang tidak akan menguntungkan manusia purba, yang terprogram untuk pergaulan bebas. Dunia saat ini tidak memberikan keuntungan evolusioner apapun kepada pria dengan banyak pasangan seksual. Tapi hanya orang pintar yang mampu membuang beban psikologis dan mengambil perilaku baru.

Untuk penelitiannya, Kanazawa menganalisis dua survei besar AS yang mengamati IQ dan sikap sosial ribuan orang dewasa dan remaja. Dia kemudian menyimpulkan, "Seperti yang ditunjukkan oleh analisis empiris, pria yang lebih cerdas lebih cenderung menghargai monogami dan eksklusivitas seksual daripada pria yang kurang cerdas." 

Tidak ada hubungan seperti itu antara IQ dan moralitas seksual konvensional yang dicatat pada wanita, lapor Telegraph.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Masih Dipertanyakan

Memulai Perselingkuhan
Ilustrasi Pertengkaran Hubungan Credit: pexels.com/pixabay

Namun Marty Babits, seorang pekerja sosial klinis dan penulis "The Power of the Middle Ground: A Couple's Guide to Renewing Your Relations," menyebut penelitian itu dipertanyakan.

"Jenis faktor yang menyebabkan orang menilai atau mengevaluasi suatu hubungan berasal dari masalah psikologis yang mengakar yang umumnya tidak ada hubungannya dengan kecerdasan," katanya. 

"Mereka lebih berkaitan dengan masalah kepercayaan. Ini masalah yang terlalu rumit untuk direduksi menjadi faktor kecerdasan saja."

Gagasan bahwa pria bodoh lebih cenderung selingkuh tidak terlalu mengejutkan, kata Daniela Schreier, psikolog klinis dan asisten profesor di Chicago School of Professional Psychology. Pria yang kurang cerdas cenderung tidak terlalu khawatir tentang selingkuh dan mereka lebih mampu menyingkirkan rasa bersalah, katanya.

"Jika Anda bukan pemikir yang rumit, lakukan saja dan lanjutkan," katanya.

Dianggap Terlalu Menggeneralisasi

Mudah terjadi Perselingkuhan
Ilustrasi Perselingkuhan Credit: pexels.com/pixabay

Namun, Schreier juga mengatakan penelitian ini cenderung terlalu menggeneralisasi. "Lihatlah semua orang yang sangat cerdas yang telah berselingkuh dari istri mereka," katanya.

"Spitzer berselingkuh dari istrinya. Kennedy berselingkuh dari istrinya sepanjang waktu. Saya tidak tahu seberapa banyak Anda dapat menghubungkan pemikiran rasional Anda dengan naluri utama Anda."

Dia punya teori lain tentang mengapa sepertinya pria yang lebih pintar lebih sedikit curang. "Ini mungkin ada hubungannya dengan fakta bahwa pria yang sangat cerdas lebih jarang tertangkap," kata Schreier.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya