Studi: Ibu Bekerja Lebih Bahagia dan Sehat Dibanding Ibu Rumah Tangga

Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa ibu bekerja memiliki kondisi mental yang lebih baik daripada ibu rumah tangga.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 22 Feb 2022, 19:03 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2022, 19:03 WIB
4 Rahasia Utama Mempertahankan Kebahagiaan Ibu dan Anak di Tengah Pandemi
Ilustrasi kebersamaan ibu dan anak. (dok. Alexander Dummer/Unsplash.com)

Liputan6.com, Jakarta - Banyak ibu yang bekerja merasa bersalah karena memilih untuk menjadi wanita karier dibanding ibu rumah tangga.

Bagi ibu yang mendukung kepercayaan ini mengklaim bahwa memiliki pekerjaan berdampak negatif pada kesehatan mentalnya karena mereka dimaksudkan untuk membesarkan anaknya dan menjaganya daripada bekerja.

Namun, sains memiliki pandangan yang sama sekali berbeda tentang masalah ini. Melansir dari Bright Side, Selasa (22/2/2022), sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa ibu bekerja memiliki kondisi mental yang lebih baik daripada ibu rumah tangga.

Beberapa individu berpikir bahwa tinggal di rumah akan membuat peran ibu lebih memuaskan dan efisien. Namun, survei terbaru menunjukkan sebaliknya. 

Menurut temuan tersebut, baik ibu berkarier maupun ibu rumah tangga mampu menjadi orang tua yang baik bagi anak-anak mereka.

Intinya adalah bahwa memiliki karier tidak akan membahayakan hubungan ibu dan anak seperti yang diyakini banyak individu. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Ibu bekerja lebih sehat dan waras

Ilustrasi ibu dan anak perempuan
Ilustrasi ibu dan anak perempuan. (Photo by Ron Lach on Pexels)

Hasil penelitian menemukan bahwa ibu yang bekerja, baik paruh waktu atau penuh waktu, lebih bahagia daripada mereka yang tidak bekerja di luar rumah. 

Menurut penelitian ini, tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik antara ibu yang bekerja paruh waktu dan ibu yang bekerja penuh waktu sejauh menyangkut kesehatan fisik dan depresi, meski kedua kelompok melaporkan kesehatan keseluruhan yang lebih baik dan gejala depresi yang lebih sedikit daripada ibu rumah tangga.

Studi lain menunjukkan bahwa wanita yang bekerja paruh waktu setelah memiliki anak pertama memiliki kesehatan mental dan fisik yang lebih baik pada usia 40 tahun dibandingkan dengan mereka yang tidak bekerja sama sekali.

Anak-anak dari ibu yang bekerja lebih bahagia

ibu dan anak
ilustrasi ibu dan anak/Photo by Romina Ordóñez from Pexels

Berdasarkan penelitian lain, anak-anak sama bahagianya dengan ibu mereka. Jadi, jika ibu memiliki pekerjaan yang memuaskan, dia cenderung tidak mengalami depresi, sehingga meningkatkan kebahagiaan dirinya dan anaknya secara keseluruhan.

 

Wanita yang bekerja bisa lebih baik dalam mengatasi stres

Mengalami Stres dan Kelelahan
Ilustrasi Mengalami Stres dan Kelelahan Credit: pexels.com/Ron

Menurut Pusat Informasi Kesehatan Wanita Nasional, stres bisa memengaruhi kesehatan emosional dan fisik wanita dalam berbagai cara termasuk sakit kepala, sakit perut dan sakit punggung. Jika mengalami gejala-gejala ini secara kronis bisa merusak ikatan ibu-anak.

Untungnya, penelitian lain menemukan bahwa wanita yang bekerja lebih efisien dalam mengelola stres daripada yang tidak bekerja karena mereka menghadapi banyak keadaan di tempat kerja yang membuat mereka lebih kuat, lebih sabar dan sehat secara emosional.

 

Anak-anak dari ibu yang bekerja lebih sukses dan berpendidikan

Ilustrasi ibu dan anak laki-laki
Ilustrasi ibu dan anak laki-lakinya. (Photo by Some Tale on Unsplash)

Banyak wanita memilih untuk tidak mengejar karir profesional mereka karena tekanan sosial dan stereotipe. 

Namun, penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dari ibu yang bekerja cenderung berpendididkan lebih tinggi. Anak perempuan cenderung bekerja dan memiliki pendapatan lebih tinggi, dan anak laki-laki lebih cenderung merawat keluarganya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya