Buka Puasa dengan Teh Ternyata Tak Baik untuk Tubuh, Ini Alasannya

Teh tidak disarankan dikonsumsi setelah makan. Simak alasannya!

oleh Syifa Aulia diperbarui 06 Apr 2022, 17:04 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2022, 17:04 WIB
teh mint
ilustrasi teh daun mint/Photo by Mareefe from Pexels

Liputan6.com, Jakarta Mengonsumsi teh saat berbuka puasa seperti sudah menjadi tradisi bagi umat Muslim di Indonesia. Apalagi jika dicampur dengan gula dan es batu. Minuman itu dianggap menyegarkan untuk melepas rasa haus setelah berpuasa.

Tetapi, kebiasaan minum teh setelah makan ternyata tidak baik untuk tubuh. Minuman itu disebut bisa menghambat proses pencernaan makanan. Minum teh dapat dilakukan jika tidak dibarengi dengan makanan.

Berbagai laporan mengatakan bahwa kebiasaan minum teh setelah makan sangat tidak disarankan oleh ahli kesehatan. Sebab terdapat beberapa kandungan yang dapat memicu efek samping. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Memperlambat Penyerapan Nutrisi

Cara Mengobati Batuk di Malam Hari
Ilustrasi Mengonsumsi Teh Credit: pexels.com/Hatice

Di dalam teh terdapat kandungan bernama tanin. Dikutip dari Lybrate, Rabu (6/4/2022), tanin dapat memperlambat penyerapan berbagai mineral dari makanan seperti zat besi, kalsium, dan seng.

Hal itu dapat menyebabkan tubuh menjadi kekurangan mineral hingga memicu masalah kesehatan. Bagi beberapa orang, kandungan tersebut dapat menyebabkan sembelit.


Bahaya Bagi Pengidap Maag

kantong teh
ilustrasi (sumber: pexels)

Teh mengandung kafein yang menyebabkan seseorang mengalami susah tidur. Bagi pengidap maag, asam lambung, maupun GERD, kandungan kafein dapat memperburuk penyakit tersebut.

Selain itu, kafein juga mengakibatkan tekanan darah serta detak jantung meningkat. Maka, sangat disarankan untuk tidak mengonsumsi teh pada waktu makan.


Menghambat Pencernaan

Tidak Mengandung Kafein
Ilustrasi Teh Rooibos Credit: pexels.com/freestocks

Minuman teh juga bersifat asam yang dapat mempengaruhi proses pencernaan. Ketika seseorang mengonsumsi makanan berprotein, sifat asam dari teh dapat membuat kandungan protein mengeras. Akibatnya, protein akan sulit dicerna.


Tips Minum Teh

ilustrasi teh hijau penghilang dehidrasi saat puasa/pexels
ilustrasi teh hijau penghilang dehidrasi saat puasa/pexels

Ada beberapa tips yang dapat Anda ikuti jika ingin minum teh. Yaitu, hindari minum teh satu jam setelah makan dan sebelum makan. Anda dapat memilih teh herbal seperti teh hijau atau teh jahe yang dapat melancarkan pencernaan.

Bagi yang sedang kekurangan zat besi, konsumsi teh harus dibatasi pada waktu makan. Anda dapat berkonsultasi dengan ahli kesehatan untuk menghindari masalah kesehatan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya