Liputan6.com, Jakarta - Bau badan menjadi isu serius yang perlu diperhatikan banyak individu. Sebab, selain penampilan, bau badan sangat penting diperhatikan karena bisa mengganggu kenyamanan orang lain.
Menggunakan deodoran menjadi salah satu cara untuk mengatasi bau badan. Banyak individu bahkan rutin mengenakan deodoran sebelum menjalani aktivitas agar terhindar dari bau badan.
Advertisement
Meski banyak dari kita tidak bisa membayangkan pergi bekerja tanpa memakai deodoran, tapi menggunakannya setiap hari sebenarnya lebih berbahaya daripada manfaatnya.
Advertisement
Untuk itu, ketahui apa saja manfaat bagi kesehatan tubuh jika berhenti menggunakan deodoran, seperti melansir dari Bright Side, Rabu (27/4/2022).
1. Kesehatan reproduksi lebih baik
Saat Anda memilih deodoran, Anda tentu ingin wanginya harum dan tahan lama untuk menutupi bau badan yang tidak sedap.
Tapi bahan-bahan yang membuat deodoran menempel di kulitmu sebenarnya cukup berbahaya bagi kesehatanmu. Misalnya, flatat yang memberikan kualitas tahan lama pada deodoran bisa mengganggu keseimbangan hormonalmu dan bahkan menyebabkan masalah kesehatan reproduksi dan lainnya.
2. Secara alami bisa mengurangi bau badan
Tidak menggunakan deodoran sebenarnya bisa membuat bau badan alamimu kurang terlihat. Karena antiperspiran menggunakan komponen antimikroba untuk membunuh bakteri di ketiakmu, ini memungkinkan bakteri lain yang menghasilkan bau yang lebih tidak sedap untuk berkembang biak.
Memakai deodoran setiap hari sebenarnya bisa menyebabkan bau badan menjadi lebih kuat, dan menghentikan penggunaannya bisa mengurangi baunya.
Baca Juga
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
3. Bermanfaat bagi mikrobioma alami kulitmu
Ada berbagai mikroorganisme yang hidup di kulitmu, dan banyak di antaranya bermanfaat bagi kesehatanmu.
Jenis produk perawatan kulit yang Anda gunakan untuk menghilangkan bau badan memengaruhi bakteri ini dan bisa merusak mikrobioma kulitmu.
Peneliltian telah menunjukkan bahwa antiperspiran berbasis aluminium membunuh bakteri penyebab bau dan akan memblokir kelenjar keringatmu.
Jika Anda tidak bisa sepenuhnya melepaskan deodoranmu, pilihlah produk alami daripada yang mengandung garam aluminium.
4. Anda bahkan tidak membutuhkannya
Banyak dari kita menggunakan deodoran atau antiperspiran hanya karena kebiasaan, tapi kemungkinan Anda bahkan tidak perlu memakainya setiap hari.
Para ilmuwan telah menemukan bahwa gen yang disebut ABCC 11 menentukan apakah orang memiliki bahan kimia tertentu di ketiak mereka yang menyebabkan bau badan yang tidak sedap.
Ternyata, beberapa individu kekurangan gen ini, tapi masih bisa menggunakan deodoran secara teratur. Jika Anda merasa bahwa ketiakmu tidak terlalu bau, pertimbangkan untuk berhenti menggunakan antiperspirant dan deodoran.
Advertisement
Kesalahan memakai deodoran
1. Menggunakan tipe deodoran yang salah
Ada dua perbedaan dari deodoran dan antiperspirant, keduanya bukanlah hal yang sama. Deodoran fungsinya menghilangkan bau, sedangkan antiperspiran mencegah keringat keluar dari ketiak agar terbebas dari bau yang ditimbulkan keringat.
Oleh karena itu, keduanya tergantung dengan kebutuhan tubuhmu. Jika kamu orang yang sering berkeringat, ada baiknya menggunakan antiperspirant.
2. Menggunakan deodoran yang selalu sama
Biasanya ada kecenderungan orang tetap membeli produk yang sama karena mereka merasakan manfaatnya. Tapi, ada kalanya kamu harus mengganti deodoran dengan produk yang berbeda.
Hal ini dikarenakan kelenjar keringat dalam ketiak bisa beradaptasi bahkan menjadi resisten terhadap deodoran yang terus kamu pakai. Untuk itu, jangan selalu gunakan produk deodoran yang sama.Â
3. Kurang banyak mengoleskan deodoran dalam area ketiak
Banyak orang mungkin merasa khawatir mengoleskan deodoran karena kandungan kimia di dalamnya. Sehingga mereka kerap mengoleskan deodoran tanpa menyeluruh di area ketiak.
Cara itu justru tidak ampuh bagi dedoran untuk menghilangkan seluruh bau dalam ketiak. Akan lebih baik kamu cukup mengoleskan selama beberapa kali dan pastikan oleskan deodoran sampai menjangkau seluruh bagian ketiak.Â
4. Mengoleskan saat ketiak masih basah
Memang ide yang bagus untuk mengoleskan ketiak dalam keadaan bersih. Tapi mengoleskannya saat setelah mandi dan dalam keadaan basah ternyata bukan ide yang bagus.
Cairan deodoran nantinya tak akan meresap jika permukaan kulit masih terasa basah. Oleh karena itu, ada baiknya untuk mengeringkannya terlebih dahulu.
5. Menggunakan deodoran setelah bercukur
Bulu ketiak memang dapat menganggu. Oleh karena itu, tak megherankan jika banyak orang mencukurnya. Sayangnya, akan lebih baik jika kamu tidak langsung mengoleskan deodoran setelah mencukur.
Permukaan kulit setelah mencukur akan terasa sensitif. Dengan mengoleskan deodoran, hal ini dapat terasa tajam secara langsung ke kulit sehingga dapat menimbulkan rasa tak nyaman pada ketiak.
6. Mengoleskannya deodoran di waktu yang salah
Deodoran akan bekerja secara optimal ketika kulit ketiak dalam keadaan yang bersih. Selain itu, malam hari juga jadi waktu yang bagus untuk menghambat pori-pori sehingga tak menyebabkan bau badan.
Advertisement