Liputan6.com, Jakarta Justin Bieber telah menghebohkan penggemar dengan mengumumkan bahwa dirinya telah mengidap Ramsay Hunt Syndrome. Bintang pop Canada itu mengatakan dia telah didiagnosis dengan sindrom Ramsay Hunt setelah virus merusak saraf di telinganya. Hal itu membuat dirinya harus membatalkan tur dunianya.
Baca Juga
Advertisement
Penyanyi berusia 28 tahun itu saat ini sedang mengadakan Justice World Tour di Amerika Utara dan telah membatalkan pertunjukan di Toronto, Washington DC dan New York dan akan membatalkan konsernya di seluruh negara.
“Dari virus inilah yang menyerang saraf di telinga saya di saraf wajah saya dan menyebabkan wajah saya lumpuh,” ujarnya dalam video yang diunggah di akun instagramnya.
“Seperti yang Anda lihat, mata ini tidak berkedip. Aku tidak bisa tersenyum di sisi wajahku ini. Lubang hidung ini tidak akan bergerak, jadi ada kelumpuhan total di sisi wajahku ini.”
Dalam video berdurasi 2 menit 54 detik itu, suami Hailey Bieber ini mencoba tersenyum, mengedipkan mata, dan menggerakkan wajahnya tetapi sebagian wajahnya tidak bereaksi. Lantas banyak yang penasaran dengan penyakit Ramsay Hunt Syndrome ini dan banyak yang bertanya-tanya apakah sama dengan penyakit Bell’s Palsy?
Dikutip dari Health-Liputan6, Ramsay Hunt Syndrome atau dikenal dengan herpes zoster oticus terjadi ketika herpes zoster memengaruhi saraf wajah di dekat salah satu telinga Anda. Selain ruam herpes zoster yang menyakitkan, sindrom ini dapat menyebabkan kelumpuhan wajah dan gangguan pendengaran di telinga yang terkena.
Penyebab Ramsay Hunt Syndrome ialah virus serupa yang menyebabkan cacar air. Setelah cacar air sembuh, virus masih hidup di saraf. Bertahun-tahun kemudian, virus ini dapat aktif kembali. Ketika itu terjadi, virus dapat memengaruhi saraf wajah.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gejala Ramsay Hunt Syndrome
Sementara itu gejala dari penyakit ini yaitu ruam merah yang menyakitkan dengan lepuh berisi cairan di dalam dan sekitar satu telinga serta kelumpuhan wajah pada sisi yang sama dengan telinga yang terkena.
Seseorang yang terkena sindrom Ramsay Hunt mungkin juga mengalami sakit telinga, gangguan pendengaran, telinga berdenging (tinnitus), kesulitan menutup satu mata, sensasi berputar atau bergerak (vertigo), Perubahan persepsi rasa atau hilangnya rasa, serta mulut dan mata kering.
Faktor risiko Sindrom Ramsay Hunt dapat terjadi pada siapa saja yang pernah menderita cacar air dan lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, biasanya memengaruhi orang yang lebih tua dari 60 tahun. Sindrom Ramsay Hunt jarang terjadi pada anak-anak.
Sindrom Ramsay Hunt sendiri tidak menular. Namun, reaktivasi virus varicella-zoster dapat menyebabkan cacar air pada orang yang belum pernah menderita cacar air atau telah divaksinasi. Infeksi bisa serius bagi orang yang memiliki masalah sistem kekebalan.
Ketika terkena sindrom, hindari kontak fisik dengan siapapun yang belum pernah menderita cacar air atau yang belum pernah mendapatkan vaksin cacar air. Hindari juga berkontak dengan siapapun yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah bayi baru lahir dan juga wanita hamil.
Advertisement
Bell's Palsy
Sementara itu penyakit Bell’s Palsy merupakan kelumpuhan pada otot wajah yang menyebabkan salah satu sisi wajah tampak mengendur atau melorot. Kondisi ini dapat muncul secara tiba-tiba, namun biasanya tidak bersifat permanen.
Kelumpuhan otot-otot pada satu sisi wajah ini membuat wajah menjadi tidak simetris. Kerusakan saraf pada wajah juga dapat menyebabkan berkurang atau hilangnya kemampuan wajah untuk berekspresi, gangguan produksi air mata dan rasa pengecap, serta mati rasa.
Ada beberapa gejala yang kerap dirasakan penderita penyakit Bell’s Palsy. Selain kelumpuhan pada salah satu sisi wajah, ada gejala penyakit Bell’s Palsy lainnya seperti:
- Penderita tidak bisa mengerutkan dahi, menutup kelopak mata, wajah tertarik kea rah sisi yang sehat, dan sebagainya
- Nyeri tajam di belakang telinga atau dari dalam telinga
- Sensitif terhadap suara
- Berkurangnya daya pengecapan pada lidah
- Terkadang wajah terasa kaku
Penyebab Bell's Palsy
Untuk penyebabnya sendiri, penyakit Bell’s Palsy terjadi karena adanya peradangan pada saraf yang mengendalikan otot wajah. Peradangan ini menyebabkan saraf terhimpit sebagian atau bahkan seluruhnya. Hal ini yang lantas menyebabkan otot yang menghubungkan dengan saraf akan berhenti bekerja.
Kondisi inilah yang membuat otot wajah lumpuh. Namun, penyebab peradangan saraf masih belum diketahui secara pasti. Tetapi kondisi ini diduga terjadi karena infeksi virus.
Virus yang diduga menyebabkan peradangan saraf seperti herpes simplex (penyebab penyakit kelamin) atau virus varicella zoster (penyebab cacar air). Selain virus, ada beberapa penyakit lain yang diduga sebagai pemicu Bell’s Palsy seperti infeksi telinga bagian tengah, sarkoidosis, tumor pada kelenjar ludah, hipertensi, atau diabetes.
Advertisement