5 Fakta Menarik Batik Indonesia yang Mendunia

Batik, yang merupakan salah satu warisan budaya Indonesia sudah dikenal secara mendunia.

oleh Azizah Savira diperbarui 03 Okt 2022, 09:04 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2022, 09:04 WIB
Mengunjungi Pameran Ragam Pesona Batik Bogor
Pengunjung belajar membatik saat pameran di Mal Botani Square, Bogor, Jawa Barat, Minggu (2/10/2022). (Liputan6.com/Magang/Aida Nuralifa)

Liputan6.com, Jakarta - Tanggal 2 Oktober kita baru saja memperingati Hari Batik Nasional. Batik Indonesia merupakan teknik menghias yang dapat mengandung nilai, makna dan simbol budaya Indonesia.

2 Oktober ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda dalam sidang di Abu Dhabi. Masyarakat Indonesia patut bangga. Batik, yang merupakan salah satu warisan budaya Indonesia sudah dikenal secara mendunia.

Banyak pesohor dunia yang mengenakan batik, mulai dari Paris Hilton, Jessica Alba hingga penyanyi populer Korea V BTS, bukan kah itu membanggakan?

Batik bukan sekedar kain tradisional dengan berbagai corak. Batik juga mengandung nilai sejarah dan tradisi dari masyarakat Indonesia yang sangat berharga. Ragam hias dalam batik merupakan simbolisasi dari nilai-nilai kehidupan.

Batik memiliki nilai seni dan filosofi yang lebih. Tentu sangat cocok untuk semua kalangan, meski harus ditebus dengan uang yang tidak sedikit.

Nah, kali ini kami akan membahas beberapa fakta tentang batik, kesenian asal Indonesia yang mendunia! 

1. Ditetapkan Sebagai Warisan Kemanusiaan oleh UNESCO

UNESCO yang merupakan akronim dari The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization merupakan badan khusus yang didirikan pada tahun 1945 oleh PBB yang bertujuan untuk mendukung perdamaian, keamanan, dan kerjasama antar negara melalui pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya. UNESCO juga mendata apapun yang diidentifikasi sebagai warisan dunia, termasuk batik.

Tepat pada tanggal 2 Oktober 2009, UNESCO menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi. Menurut Yulia Ayu, Wakil Ketua Yayasan Lasem Heritage mengatakan bahwa ilmu membatik yang diturunkan dari generasi ke generasi, menjadi bagian dari kehidupan manusia khususnya di Jawa, dan digunakan oleh rakyat Indonesia sehari-hari, menjadi 3 alasan dasar mengapa batik diakui oleh UNESCO.

2. Berasal dari India atau Sri Lanka

Melestarikan Batik untuk Generasi Milenial
Pengunjung belajar membatik di Rumah Batik Palbatu, Jakarta, Minggu (2/10/2022). Dalam rangka memeriahkan Hari Batik Nasional, Rumah Batik Palbatu menggelar pelatihan membatik kepada masyarakat umum sebagai upaya meningkatkan minat terutama bagi generasi milenial dalam melestarikan seni kriya tersebut. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Pada abad ke-6 atau ke-7 muncul teknik membatik di India atau Sri Lanka, dan menyebar ke Indonesia. Kata batik sendiri berasal dari bahasa Jawa.

Mengenai ragam dan motifnya merupakan campuran dari banyak budaya, seperti budaya Hindu, Islam dan Eropa. Sejak memasuki era industri, banyak bermunculan jenis-jenis batik baru yang dikenal luas sebagai batik cap.

Sedangkan batik tulis asli dibatik manual dengan tangan menggunakan alat canting dan material malam. Dengan berjalannya waktu dan perkembangan zaman, batik berkembang pesat dari sekedar kerajinan kain yang digunakan oleh tokoh-tokoh dari masa pra kemerdekaan hingga saat ini sebagai bagian dari industri.

Dan pada awal tahun 80-an, Presiden Soeharto menetapkan batik sebagai warisan nenek moyang bangsa Indonesia yang kini dapat digunakan oleh berbagai kalangan dan usia.

3. Telah Mendunia

Andien
Kain batik dan kebaya jadi pilihan Andien untuk busana panggung. (@andienaisyah) Penulis : Mufiidaa

Batik dengan motifnya yang otentik dan indah, membuat banyak orang terpikat, yang tak hanya dari dalam, bahkan hingga dari luar negeri. Anda pernah melihat artis luar negeri mengenakan batik? Mungkin kalau Anda termasuk penggemar K-Pop, khususnya boyband EXO. Lho, apa hubungannya batik dengan EXO? Sebab anggota termudanya yaitu Sehun pernah mengenakan batik saat manggung.

Selain Sehun, Kai juga pernah pakai batik. Lalu beberapa grup K-Pop juga pernah terdeteksi mengenakan batik seperti SNSD, Sistar, Super Junior, dan masih banyak lagi lainnya. Banyak juga artis Hollywood yang pernah memakai batik, antara lain Paris Hilton, James Bay, Lily Collins, dan Jessica Alba.

Kabar terbaru yang tidak kalah membanggakan adalah batik berhasil masuk di peragaan busana ternama Italia yaitu Milan Fashion Week (MFW) pada 26 September 2020. 

4. Batik Tradisional Dibuat Menggunakan Canting

Proses pembuatan batik tradisional yang sering disebut juga dengan nama batik tulis tidak sederhana. Prosesnya cukup panjang dan memakan waktu cukup banyak. Selain itu, membutuhkan lebih dari 1 pembatik yang sudah ahli dalam melukis batik. Memangnya tahapan apa saja yang dibutuhkan untuk membuat satu kain batik tulis?

Fakta-fakta Menarik Batik

Melihat Proses Pembuatan Kain Batik Tradisional
Seorang wanita mewarnai kain batik saat proses pembuatan di Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022). Indonesia akan memperingati Hari Batik Nasional pada 2 Oktober. (JUNI KRISWANTO/AFP)

Tahap pertama adalah nyungging, proses membuat pola di kertas yang dikerjakan oleh spesialis pembuat pola. Lalu proses kedua bernama njaplak yakni proses memindahkan pola dari kertas ke kain.

Selanjutnya ada tahap nglowong, di mana pembatik mulai melekatkan lilin atau malam sesuai dengan pola yang sudah dibuat. Lalu di tahap keempat bernama ngiseni yang artinya memberikan isian warna pada ornamen-ornamen tertentu seperti bunga atau hewan.

Lalu tahap selanjutnya, ada yang namanya nyolet, mopok, nembok, ngelir, nglorod, ngrentesi, nyumri, dan nglorod lagi. Semua tahapan yang tertulis di atas merupakan proses yang penting untuk menghasilkan sebuah batik tulis.

Nah, karena proses pembuatan batik membutuhkan waktu yang lama, tenaga manusia yang tidak sedikit, dan juga biaya yang besar, wajar saja kalau harganya lebih mahal daripada kain-kain bermotif lainnya.

5. Pakaian Bangsawan

Batik awalnya hanya di pakai di lingkungan kerajaan termasuk pakaian raja, keluarga serta para pengikut kerajaan. Sehingga batik menjadi simbol feodalisme Jawa. Pada awalnya simbol batik juga terbatas pada keraton saja atau disebut dengan budaya ageng. Di daerah Jogja misalnya batik merupakan termasuk dalam salah satu tata tertib keraton.

Dan kalian tahu tidak sih, kalau almarhum Nelson Mandela sangat suka menggunakan batik dari Indonesia baik di acara formal ataupun informal. Dan pada tahun 2017 saat Presiden Afrika Selatan tersebut datang mengunjungi Indonesia beliau juga menggunakan batik.

Infografis Motif-Motif Batik Indonesia
Infografis motif-motif batik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya