Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar orang dengan kondisi tangan kidal selalu didiskriminasi, lantaran kebanyakan individu menggunakan tangan kanan sebagai tangan dominan.
Merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kidal memiliki arti anggota badan bagian kiri seperti tangan, lebih terampil daripada bagian kanan.
Namun, apakah kalian percaya dengan adanya mitos yang mengatakan orang kidal tampak lebih cerdas?
Advertisement
Dilansir dari Healthline, Jumat (28/10/2022), sebuah studi tahun 2007 di Jurnal Indian Academy of Applied Psychology, memaparkan bahwa dari 150 peserta yang kidal secara signifikan tampil lebih baik dalam tes kecerdasan daripada orang yang tidak kidal. Pasalnya, orang dengan tangan kanan juga membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan tes.
Selain itu, para ilmuwan juga menemukan bahwa belahan otak kiri dan kanan orang kidal lebih terhubung dan terkoordinasi.
Secara historis, pada abad pertengahan, orang kidal telah diperlakukan sebagai ‘orang buangan’ dan terkadang dituduh melakukan sihir.
Kemudian pada awal abad ke-20, banyak ilmuwan di Amerika Serikat memaksa orang kidal untuk ‘melatih kembali’ kecenderungan alami yang menyebabkan mereka kidal.
Mereka juga berpikir bahwa kidal disebabkan oleh kerusakan otak ringan pada perkembangan awal. Seiring berjalannya waktu, mitos-mitos tersebut dibantah lantaran beberapa orang menyatakan bahwa kidal sebenarnya terkait dengan kecerdasan yang lebih tinggi.
Diketahui, beberapa fakta menarik dan unik terkait orang kidal yang harus diketahui.
1. Unggul dalam Bidang Seni
Penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Psychology menunjukkan bahwa orang kidal lebih unggul dalam hal kreativitas. Saking kreatifnya, banyak peneliti menilai si kidal ini sangat cocok menjadi seniman.
Ia juga cenderung memiliki konsep berpikir yang out of the box, tak heran jika mereka mampu menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri.
2. Unggul dalam Olahraga
Diketahui, orang kidal cenderung jago dalam kompetisi olahraga, seperti tinju, bulu tangkis, tenis, dan lainnya. Lantaran atlet kidal memiliki lebih banyak kesempatan untuk berlatih melawan musuh yang tidak kidal.
Dalam buku The Puzzle of Left-Handedness, Rik Smits memaparkan bahwa atlet yang tidak kidal akan kewalahan melawan pemain kidal.
Contohnya, pebulu tangkis tunggal putra asal Jepang yang mencatat sederet rekor fenomenal di sektor putra tunggal putra pada tahun 2019 lalu, yakni Kento Momota. Keberhasilannya tak lepas dari kekuatan tangan kirinya yang luar biasa.
Advertisement
3. Leadership
Tak heran jika banyak yang beropini orang kidal jauh lebih cerdas, lantaran mereka memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi.
Banyak tokoh yang bertangan kidal berhasil menjadi pemimpin di beberapa negara, seperti Barack Obama, Gerald Fold, James Garfield, Harry Truman, dan lainnya.
4. Suka Melamun
Dilansir dari Education and Career, walaupun orang kidal hanya 10 persen dari populasi di dunia, namun penelitian menemukan bahwa mereka mendapat nilai lebih tinggi dalam hal kreativitas, imajinasi, dan intuisi.
Tak heran jika kalian bertemu orang kidal yang suka menghabiskan waktunya untuk melamun, karena itu tandanya mereka sedang berimajinasi untuk melakukan sesuatu.
5. Sentimental
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Nervous and Mental Disease, orang kidal disebut memiliki kesensitifan terhadap gaya emosi. Bahkan ia sulit menerima kritikan negatif dari orang lain.
Apakah Kidal Suatu Penyakit?
Di balik mitos yang memperdebatkan orang kidal lebih cerdas daripada orang bertangan kanan, namun ada keterlibatan lain terkait kesehatan orang kidal.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa orang kidal lebih mungkin berada dalam kondisi tertentu, seperti:
- Penyakit Parkinson
- Skizofrenia
- Kanker Payudara
- Gangguan Stres Pasca-Trauma (PTSD)
Sebuah studi tahun 2007 yang diterbitkan dalam Journal of Traumatic Stress menyaring sampel hampir 600 orang untuk gangguan stres pasca-trauma (PTSD). Kelompok yang terdiri dari 51 orang kidal memenuhi kriteria yang memungkinkan diagnosis PTSD, yang mana juga memiliki skor yang lebih tinggi secara signifikan dalam gejala PTSD.
Selain itu, sebuah studi pada tahun 2011 di American College of Chest Physicians menunjukkan bahwa orang kidal memiliki peluang lebih tinggi secara signifikan untuk mengalami gangguan gerakan tungkai periodik (PLMD).
Gangguan ini ditandai dengan gerakan anggota tubuh yang berulang dan tidak disengaja yang terjadi saat tidur, yang mana mengakibatkan siklus tidur terganggu.
Namun dari berbagai macam spekulasi, penelitian mengungkapkan bahwa orang kidal kemungkinan besar berisiko lebih rendah terkena bisul dan radang sendi. Bahkan dipercaya lebih dapat cepat pulih jika terkena stroke.
Advertisement