Liputan6.com, Jakarta Seiring berjalannya waktu, berbagai pengobatan sudah berkembang dengan bermacam cara dan bentuknya. Salah satu pengobatan alternatif yang terbilang sangat mudah untuk digunakan yakni menggunakan aromaterapi.
Baca Juga
Advertisement
Yang mana hal tersebut digunakan dengan memanfaatkan bahan aromatik, salah satunya essential oil. Minyak atsiri atau lebih dikenal dengan essential oil adalah minyak yang berasal dari ekstrak tumbuhan, yang sering digunakan dalam pengobatan alternatif.
Menurut Dr. Yufang Lin dilansir dari Cleveland Clinic pada Rabu (2/11/2022), tanaman itu terbuat dari bahan struktural dan fitokimia, yang memiliki sifat tidak hanya bermanfaat bagi tanaman itu sendiri, namun juga bermanfaat bagi manusia.
Penelitian telah menunjukkan bahwa minyak esensial berfungsi untuk membunuh bakteri atau virus, mengurangi peradangan, meredakan sakit kepala, hingga meningkatkan suasana hati.
Selain itu, minyak esensial ini juga dapat membantu menopause, yang mana menunjukkan akhir menstruasi dan penurunan kesuburan wanita. Faktanya, dapat membantu dalam menyeimbangkan hormon dan dapat mengurangi kadar kortisol hingga 36 persen dan memberantas gejala kecemasan. Lantas, dari manakah minyak atsiri ini berasal dan siapa yang menemukannya pertama kali? Simak ulasannya berikut:
Budaya Kuno
Dilansir Britannica, minyak esensial pertama kali berasal dari India Kuno, Persia, dan Mesir. Dalam budaya kuno, tanaman berbau atau produk resin digunakan secara langsung tanpa diolah.
Sementara itu, budaya Arab mengembangkannya dengan teknik penyulingan pada minyak esensial. Diketahui, orang Arab adalah orang pertama yang menyaring etil alkohol (ethanol) yang dari gula yang difermentasi, sehingga memberikan pelarut baru untuk ekstrasi minyak esensial.
Yang mana hal tersebut menggantikan minyak lemak yang mungkin telah digunakan selama beberapa milenium. Kemudian, informasi tentang penyulingan menyebar ke Eropa selama abad pertengahan dan isolasi minyak atsiri dengan penyulingan diperluas selama abad ke-11 hingga ke-13.
Di Amerika Serikat, minyak dari getah pohon pinus dan peppermint diproduksi sebelum abad ke-18. Kemudian, dalam beberapa dekade berikutnya, minyak dari tanaman asli Amerika Serikat, yakni wormwood, wintergreen, sassafras, dan sweet birch. Sejak abad ke-18, banyak minyak atsiri telah tersedia, namun hanya sedikit yang mencapai signifikansi penelitian.
Advertisement
Jenis Minyak Esensial beserta Manfaatnya
Berikut ada beberapa aroma minyak esensial beserta manfaatnya yang harus diketahui:
1. Lavender Oil
Minyak lavender dapat membantu mengatasi stres, masalah tidur, hingga meningkatkan kualitas tidur. “Sebelum ditemukannya antiseptik, lavender juga digunakan sebagai bahan pembersih di rumah sakit,” ungkap Dr. Lin.
Selan itu, ada penelitian yang menunjukkan bahwa penggunaan minyak lavender berpotensi memutuskan hormon pada anak laki-laki.
2. Peppermint Oil
Minyak peppermint dikenal dapat mengurangi kejang usus, memperbaiki pencernaan, menjadi anti inflamasi dan anti jamur, hingga meningkatkan memori. Dr. Lin juga mengungkapkan bahwa peppermint oil ini dapat menenangkan perut jika terjadi iritasi lambung atau iritasi usus besar.
3. Bergamot Oil
Bergamot oil memiliki aroma buah dan bunga yang dapat dioles dengan minyak, tetapi dapat membuat kulit sensitif terhadap matahari. Faktanya, bergamot oil dapat mengurangi kecemasan, meningkatkan suasana hati, dan mengurangi darah rendah.
4. Cedarwood Oil
Minyak kayu cedar dapat membantu meningkatkan kualitas tidur dan mengatasi kecemasan. Minyak kayu cedar memiliki sifat antioksidan dan antibakteri, merupakan bahan populer yang berfungsi untuk mengusir serangga. Selain itu, aroma dari cedarwod dapat digunakan sebagai deodorant dan sampo.
5. Tea Tree Oil
Dr. Lin mengatakan kebanyakan orang menggunakan tea tree oil sebagai antiseptik, antimikroba, dan anti jamur. Namun, tea tree oil juga mampu membantu mengatasi tumbuhnya jerawat lebih cepat dan membantu kaki kurap. Perlu diketahui minyak pohon teh ini dapat menjadi neurotoksik sehingga tidak boleh menyebarkannya jika kalian memiliki anak kecil atau hewan di rumah.
6. Lemongrass Oil
Lemongrass oil atau minyak serai memiliki aroma jeruk yang kuat dan dikenal dapat membantu menghilangkan stres, kecemasan, hingga depresi. Sifat antibakterinya menjadikan obat alternaitf yang baik untuk menyembuhkan luka dan membunuh bakteri. Sebuah penelitian menemukan bahwa penggunaan minyak serai dapat mengurangi gula darah pada mereka yang menderita diabetes.
7. Rosemary Oil
Faktanya, rosemary oil dapat menambahkan rasa pada beberapa resep makanan. Selain itu, minyak rosemari memiliki beberapa manfaat, seperti meningkatkan fungsi otak, meningkatkan pertumbuhan rambut, hingga mengurangi peradangan sendi. Jika kalian sedang hamil atau memiliki tekanan darah tinggi, disarankan untuk menghindari penggunaan minyak rosemari.
Advertisement