5 Cara Menetapkan Batasan yang Sehat dalam Hubungan

Menjaga batasan yang sehat dapat membantumu memperkuat hubungan hingga menghindari hubungan toxic.

oleh Hani Safanja diperbarui 18 Des 2022, 08:00 WIB
Diterbitkan 18 Des 2022, 08:00 WIB
Teman - Vania
Ilustrasi Teman/https://unsplash.com/Felix Rostig

Liputan6.com, Jakarta - Kamu mungkin sering mendengar “boundaries” atau batasan dalam istilah hubungan sosial. Dalam arti tertentu, batasan ini bukan hanya berarti memisahkanmu dari orang lain, tetapi juga merupakan unsur penting dalam hubungan yang sehat dan seimbang.

Batasan merupakan bagian penting untuk menjaga identitas, kesehatan mental, dan kesejahteraan fisik.

Dalam hubungan, batasan dapat mencakup pembatasan tindakan fisik, seperti meminta teman sekamar atau pasangan untuk tidak melihat-lihat ponselmu, atau tidak menyela saat kamu sedang bekerja dari rumah.

Di sisi lain, batasan juga dapat bersifat psikologis, seperti meminta pasangan untuk menerima bahwa tujuan dan impianmu mungkin tidak selalu sama dengan mereka.

Untuk itu, penting bagi seseorang memiliki batasan yang sehat. Apabila kamu tidak dapat mengontrol batasan dalam hubungan, perlu diwaspadai bahwa hubungan tersebut dapat menjadi toxic dan menganggu ketenangan.

Dengan tidak mengetahui batasan hubungan yang sehat, kamu juga dapat berisiko membuat seseorang merasa tidak nyaman dan merusak hubungan.

Apabila kamu sedang di tahap memulai, menetapkan batasan sejak dini dapat menjadi cara untuk menetapkan batasan hubungan yang baik.

Namun, bila kamu sudah menjalin hubungan, menetapkan aturan dan batasan yang sehat tetap dapat dilakukan untuk membantu memperkuat hubungan.

Jadi, bagaimana cara untuk melakukannya? Mengutip Health Guide, Sabtu 17 Desember 2022, berikut 5 cara untuk menetapkan batasan yang sehat dalam hubungan.

1. Ketahui Apa yang Kamu Inginkan dalam Suatu Hubungan

[Fimela] Relationship
Ilustrasi hubungan asmara | unsplash.com

Baik hubungan itu romantis atau platonis, sulit untuk memenuhi kebutuhan kamu jika kamu tidak mengetahui nilai di dalamnya. Merefleksikan nilai-nilai dan keyakinan dirimu dapat membantumu lho untuk memulai.

Tanyakan pertanyaan seperti, “Perilaku apa yang mengganggu saya?”, Bagaimana mereka suka menghabiskan waktu?”, hingga “Kualitas apa yang saya kagumi pada orang lain?” dapat membantumu untuk membayangkan jenis batasan yang kamu butuhkan.

Misalnya, jika kamu menghargai dan menyukai kemandirian, kamu mungkin ingin menetapkan aturan keuangan antara dirimu dan pasangan.

Atau, jika kamu menghargai produktivitas atau privasi yang tinggi, kamu mungkin dapat menetapkan batasan fisik dengan teman sekamar yang cenderung berkeliaran di ruang kerja. 

2. Menilai Perasaanmu dengan Seseorang

Silaturahmi
Ilustrasi Hubungan Tali Silaturahmi Credit: freepik.com

Memikirkan tentang bagaimana orang lain membuatmu merasa, juga dapat membantumu mengidentifikasi batasan-batasan yang diperlukan. Setelah berinteraksi dengan orang lain, renungkan perasaanmu dengan mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri.

Pertanyaan seperti “Apakah orang lain membuat lelucon atau komentar yang membuat saya merasa tidak dihargai?”, atau Apakah mereka melakukan sesuatu yang membuat Anda secara fisik tidak nyaman atau tidak aman, seperti meninggikan suaranya saat marah?” menjadi indikator tertentu.

Penting untuk menyadari bagaimana seseorang membuatmu merasa dihargai.

Di saat yang bersamaan, kamu juga perlu untuk menghargai orang lain dengan membuat mereka nyaman dan aman. Ingat, untuk mendapatkan rasa hormat, kamu perlu menghormati seseorang terlebih dahulu. 

3. Saling Berkomunikasi

sahabat
ilustrasi teman/Photo by Sarah Noltner on Unsplash

Komunikasi adalah kunci. Mengetahui cara saling berkomunikasi secara efektif kepada orang lain adalah hal yang penting.

Percakapan yang terburu-buru, kata-kata yang buruk, dan permintaan yang tidak jelas, dapat mempersulit orang lain untuk memahami dan menghormati maksudmu.

Untuk melakukannya, kamu perlu mempertimbangkan waktu, penyampaian, dan kejelasan dalam berkomunikasi. Dengan ini, kamu dapat menghasilkan feedback yang saling memahami dan menghargai.

Dalam hubungan romantis misalnya, penting bertanya kepada pasangan bagaimana perasaan mereka tentang suatu permintaan.

Tanyakan apakah hal itu tampak tidak adil atau tidak biasa bagi mereka. Atau tanyakan apakah itu bertentangan dengan sesuatu yang mereka butuhkan atau inginkan.

4. Menegakkan Batasan

Teman - Vania
Ilustrasi Teman/https://unsplash.com/Simon Maage

Tidak semua orang dalam hidupmu akan menghormati batasan-batasan sepanjang waktu. Seorang pasangan mungkin secara tidak sengaja melewati satu atau anggota keluarga yang sulit mungkin melakukannya dengan sengaja.

Menyatakan kembali kebutuhanmu dapat menjadi cara untuk menegakkan batasan ini. Mungkin saja orang lain tidak memahami permintaan pertama, atau melupannya. Bersikaplah tenang, tegas, dan jelas tentang apa yang kamu butuhkan. 

5. Merespons Batasan Orang Lain dengan Bijak

teman
ilustrasi teman/copyright Unsplash/Omar Lopez

Kamu bukan satu-satunya orang yang bisa menetapkan batasan. Ketika seseorang menyuarakan batasan, kamu mungkin merasakan rasa malu atau frustrasi. Mungkin kamu merasa seperti ditegur atau "ditempatkan di tempatmu".

Ketika hal ini terjadi, ingatlah bahwa kamu tidak kehilangan apa pun, tetapi mendapatkan pengetahuan tentang apa yang membuat orang tersebut dalam hidupmu merasa aman dan bahagia.

Terimalah bahwa orang yang menetapkan batasan tahu apa yang terbaik untuk mereka.

Ingatlah bahwa kalian berdua memiliki cara sendiri untuk memproses dan merasakan emosi. Berikan mereka ruang untuk menyuarakan kebutuhan dan keinginan mereka.

Dengan belajar menerima dan mengakui batasan-batasan orang lain, kamu dapat mulai memikirkan bagaimana cara  meningkatkan hubunganmu sendiri dengan orang lain.

Pada akhirnya, batasan yang efektif dapat membuat kedua pihak merasa diberdayakan dan menghasilkan hubungan yang lebih sehat dan memuaskan.

Infografis Anak Muda Sayangi Lansia, Ayo Temani Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis Anak Muda Sayangi Lansia, Ayo Temani Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya