Jelang Hari Ibu, Ketahui Bahaya Rokok Elektrik Alias Vape pada Perempuan

Perempuan yang merokok menggunakan vape juga berisiko terkena penyakit berbahaya

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Des 2022, 14:36 WIB
Diterbitkan 21 Des 2022, 14:36 WIB
Pemerintah Bakal Larang Penggunaan Rokok Elektrik dan Vape
Seorang pria meneteskan cairan vape atau rokok elektronik di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Selasa (12/11/2019). Pemerintah melalui BPOM mengusulkan pelarangan penggunaan rokok elektrik dan vape di Indonesia, salah satu usulannya melalui revisi PP Nomor 109 Tahun 2012. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Rokok elektrik yang kini menjadi cara baru dalam merokok juga mengandung zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan perempuan.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), rokok elektrik umumnya mengandung nikotin, zat kimia lain, dan perasa dan bersifat toksik. Cairan dan asap rokok elektrik (vape) mengandung propilen glikol (gliserin), yang bila terhirup dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan pada beberapa individu.

Selain itu terdapat juga nikotin yang bersifat sangat adiktif dan dapat memengaruhi perkembangan otak remaja, karsinogen penyebab kanker, dietilen glikol yaitu zat kimia beracun yang berkaitan dengan penyakit paru-paru, akrolein yang dapat menyebabkan kerusakan paru-paru yang tidak dapat diperbaiki.

Sementara itu perasa tambahan (cokelat, buah-buahan, mint) mengandung diasetil, yaitu zat kimia yang berhubungan dengan penyakit paru-paru bronchiolitis obliterans.

Dikutip dari situs Good Doctor, diasetil merupakan salah satu bahan kimia yang biasa dipakai untuk membuat makanan olahan jagung. Oleh sebab itu, bronchiolitis obliterans disebut juga paru-paru popcorn.

Bronkiolus merupakan salah satu bagian terpenting paru-paru yang berfungsi sebagai tempat untuk mengalirkan oksigen pada aliran darah.

Kemudian, oksigen itu akan dikirim ke berbagai bagian tubuh agar masing-masing organ bisa menjalankan fungsinya dengan baik.

Jika bronkiolus mengalami peradangan, proses penyerapan oksigen ke dalam darah bisa tidak optimal.

 

 

Bahaya Vape

Lebih lanjut vape juga berbahaya terhadap kesehatan gigi, mulut, dan jantung.

Head of Medical PT Good Doctor Technology Indonesia, dr Adhiatma Gunawan, menjelaskan, beberapa penelitian menunjukkan penggunaan vape menyebabkan permukaan gigi jadi lebih mudah terserang bakteri, terjadi pembengkakan gusi, merusak sel dan jaringan oral pada pengguna yang tidak pernah merokok.

Tidak hanya itu, bahaya lainnya memicu peningkatan detak jantung, risiko stroke, serangan jantung, angina, dan penyakit jantung.

Bahaya lain terkait penggunaan vape adalah perokok yang menggunakan vape tetap merokok sehingga ada dobel pemakaian. Akibatnya, orang itu berpotensi mendapatkan racun yang lebih banyak.

Adhiatma menambahkan bahwa vape tidak hanya membahayakan perempuan itu sendiri, tetapi juga calon generasi penerus bangsa ini. Sebuah penelitian yang dilakukan Endocrine Society menunjukkan penggunaan rokok elektrik dapat memicu masalah kesuburan.

"Penggunaan rokok elektrik sebelum konsepsi secara signifikan menunda implantasi embrio yang telah dibuahi," katanya.

"Sama seperti rokok konvensional, vape memengaruhi kesehatan janin dalam kandungan. Nikotin merupakan bahaya yang harus dihindari perempuan hamil dan bayi yang sedang berkembang karena bisa merusak otak dan paru-parunya," ujarnya.

Sementara itu, beberapa perasa dalam rokok elektrik mungkin berbahaya bagi bayi yang sedang berkembang.

 

Rokok Elektrik Juga Merugikan

Seperti paparan asap rokok yang merugikan perokok pasif, paparan aerosol dari rokok elektrik juga merugikan mereka yang tidak mengonsumsinya.

Dikutip Healthline pada Rabu, 21 Desember 2022, bukan perokok yang terpapar aerosol vape menyerap kadar nikotin yang sama dengan orang yang terpapar asap rokok.

Bersamaan dengan nikotin, bukan perokok elektrik juga terpapar partikel ultrafine dari aerosol vape yang dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Aerosol vape juga mengandung beberapa karsinogen yang diketahui dapat meningkatkan risiko kanker tertentu.

Ibu hamil, jelas Adhiatma, merupakan kelompok berisiko tinggi terhadap efek negatif dari paparan aerosol vape.

Janin yang terekspos nikotin akan mengalami efek buruk seperti persalinan prematur, berat lahir rendah, kelahiran mati, gangguan perkembangan paru-paru dan otak, serta sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

 

 

Pentingnya Kesadaran Kesehatan Perempuan

Sebagai penyedia layanan kesehatan berbasis teknologi, lanjut Adhiatma, Good Doctor menyadari peran penting perempuan sebagai kunci dalam membentuk generasi penerus yang sehat dan unggul.

Oleh sebab itu, Good Doctor menyediakan Klinik Khusus Kesehatan Perempuan, Klinik Hamil Sehat, dan Klinik Program Hamil sebagai bentuk tanggung jawab untuk menjawab kebutuhan kesehatan perempuan Indonesia di setiap fase penting kehidupan mereka.

"Di dalam platform-nya, Good Doctor menyediakan ribuan spesialis medis dengan lebih dari 26 departemen spesialisasi klinis yang berbeda serta ribuan dokter umum untuk memudahkan para perempuan mengakses layanan kesehatan berkualitas setiap saat dan di segala tempat," katanya.

"Sehingga bukan hanya bahaya rokok yang dapat diatasi, tetapi juga masalah kesehatan lainnya. Perempuan sehat akan menjalani kehidupannya dengan produktif baik di tengah keluarga maupun masyarakat," pungkasnya.

Infografis Rokok Kalahkan Telur dan Ayam, Tertinggi Kedua Setelah Beras
Infografis Rokok Kalahkan Telur dan Ayam, Tertinggi Kedua Setelah Beras (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya