Liputan6.com, Jakarta Ketika dunia menjadi semakin digital, tidak mengherankan jika anak-anak menghabiskan lebih banyak waktu di depan layar gadget. Melansir dari Moonpreneur, pada Selasa (27/12/2022), beberapa ahli telah memperingatkan bahaya kecanduan game pada anak kecil, terutama mengingat bukti yang berkembang yang menghubungkan waktu layar yang berlebihan dengan berbagai masalah kesehatan dan perkembangan otak.
Kita semua tahu bahwa bermain video game bisa membuat ketagihan. Menurut sebuah penelitian baru-baru ini, anak-anak berusia delapan tahun dapat lebih mudah kecanduan game.
Ini adalah masalah serius, karena dapat menyebabkan isolasi sosial, prestasi yang buruk di sekolah, bahkan penyakit mental, yakni depresi. Namun, bagi banyak orang, kecanduan ini berarti menghabiskan terlalu banyak waktu untuk bermain game dan tidak cukup waktu untuk melakukan aktivitas lain. Namun, kecanduan video game bisa menjadi masalah serius bagi anak-anak.
Advertisement
Selain menyebabkan masalah kesehatan mental, kecanduan game pun menyebabkan kesehatan fisik, hubungan antar individu, pekerjaan, dan sekolah. Anak yang kecanduan game mungkin mengalami kesulitan tidur dan makan serta menjadi terisolasi dari keluarga dan teman. Tak hanya itu, kecanduan game juga dapat menyebabkan masalah konsentrasi dan memori.
Dengan demikian, tidak diragukan lagi bahwa game bisa membuat kecanduan, terutama bagi anak-anak yang masih mengembangkan rasa pengendalian diri mereka.
6 Tips Cegah Kecanduan Game
Bagi para orangtua mungkin sudah paham betapa pentingnya untuk menyadari potensi kecanduan game pada sang buah hati. Bermain game bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan dan sehat bagi anak-anak, namun memantau kebiasaan bermain game mereka penting untuk mencegah kecanduan. Berikut beberapa tips yang dapat diikuti untuk membantu mencegah kecanduan game:
1. Tetapkan batas waktu bermain game
Seperti aktivitas lainnya, penting untuk menetapkan batasan berapa banyak waktu yang dapat dihabiskan anak Anda untuk bermain video game. Ini akan membantu memastikan mereka tidak terlalu asyik dengan permainan dan mulai mengabaikan aspek penting lainnya dalam hidup mereka.
2. Dorong hobi dan aktivitas lainnya
Selain membatasi waktu bermain game, penting juga untuk mendorong anak Anda melakukan hobi dan aktivitas lain. Ini akan membantu mereka tetap berwawasan luas dan menghindari terobsesi dengan game.
Advertisement
3. Pantau konten game
Beberapa video game bisa berisi kekerasan atau berisi gambar yang seharusnya di atas usia rata-rata. Penting untuk memantau konten game yang dilihat anak Anda dan memastikannya sesuai untuk kelompok usianya.
4. Terlibatlah dalam aktivitas bermain anak Anda
Salah satu cara terbaik untuk mencegah kecanduan game adalah dengan terlibat dalam aktivitas game anak Anda. Mainkan video game, tonton mereka bermain, dan bicarakan dengan mereka tentang perlakuan mereka. Ini akan membantu Anda lebih memahami minat dan kebiasaan mereka, dan Anda akan dapat memberikan lebih banyak panduan jika diperlukan.
5. Jadilah panutan yang baik
Anda harus melakukan hal yang sama jika ingin anak Anda membatasi waktu layarnya. Tunjukkan pada mereka bahwa Anda dapat menikmati aktivitas lain tanpa harus terpaku pada layar.
6. Bicaralah dengan anak Anda tentang kecanduan game dan bahayanya
Jelaskan mengapa menurut Anda penting untuk membatasi waktu layar dan beri tahu mereka bahwa Anda ada untuk mereka jika mereka merasa sedang berjuang melawan kecanduan.
Dampak Negatif Kecanduan Game
Video game dapat berdampak negatif pada perkembangan anak. Ini terutama terkait dengan aspek kekerasan, perilaku antisosial, dan peningkatan pikiran dan perasaan agresif. Dilansir dari Institute for Educational Advancement, berikut tiga dampak negatifnya:
- Mendorong perilaku kekerasan
Studi menunjukkan bahwa mereka yang menonton kekerasan simulasi, seperti yang ada di video game, dapat menjadi kebal terhadap kekerasan dan lebih cenderung untuk melakukan kekerasan itu sendiri. Sifat interaktif dari beberapa video game dapat memperburuk efek kekerasan game pada anak-anak dengan mendorong pengulangan atas perilaku tersebut.
- Mendorong isolasi sosial dan perilaku antisosial
Menghabiskan terlalu banyak waktu bermain video game dapat mengisolasi anak-anak. Mereka mungkin menghabiskan lebih sedikit waktu untuk melakukan aktivitas lain, seperti membaca, olahraga, dan berinteraksi dengan keluarga dan teman.
- Mencegah anak untuk berprestasi di sekolah
Ada penelitian yang menunjukkan bahwa semakin banyak waktu yang dihabiskan anak-anak untuk bermain video game, semakin rendah prestasi mereka di sekolah. Sebuah penelitian menemukan bahwa pecandu video game memiliki nilai yang lebih rendah dan memiliki perilaku yang lebih culas, seperti berdebat dan berkelahi dengan orangtua dan guru.
Advertisement