Liputan6.com, Jakarta - Kita semua tahu bagaimana perasaan kita setelah tertawa terbahak-bahak. Jujur saja, tidak ada yang bisa menyeimbangkan kita dan membawa kita kembali ke kondisi yang harmonis selain tawa yang baik, nyata, dan hangat.
Seolah-olah secara instan, tertawa dapat menghilangkan semua stres, rasa sakit, dan konflik. Tertawa sangat menular sehingga dapat menghubungkan Anda dengan orang lain, meringankan beban Anda, menginspirasi harapan Anda, dan membuat Anda tetap membumi, fokus, dan waspada.
Baca Juga
Jika Anda bertanya-tanya mengapa tertawa sangat baik untuk kesehatan, berikut ini ulasannya dilansir dari Health Fitness Revolution, Kamis (13/7/2023).
Advertisement
1. Tertawa Memicu Endorfin
Endorfin adalah zat kimia alami yang membuat tubuh merasa nyaman. Endorfin dikenal dapat memberikan rasa nyaman secara keseluruhan dan bahkan menghilangkan rasa sakit untuk sementara waktu. Endorfin juga bisa mengurangi kecemasan, kekhawatiran, ketakutan, dan stres.
2. Tertawa Membuat Anda Rileks
Tertawa membuat otot-otot Anda rileks selama 45 menit setelahnya, sehingga mengurangi stres dan ketegangan fisik.
3. Tertawa Baik untuk Jantung Anda
Manfaat tertawa lainnya, yakni dapat membantu melindungi Anda dari penyakit kardiovaskular dan serangan jantung dengan meningkatkan sirkulasi, aliran darah, dan meningkatkan fungsi pembuluh darah.
4. Tertawa Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Tertawa meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit dengan meningkatkan sel-sel kekebalan tubuh dan antibodi pelawan infeksi sekaligus menurunkan hormon stres.
5. Tertawa Sama Seperti Latihan di Gym
Pernahkah perut Anda terasa sakit karena tertawa terbahak-bahak? Itu karena setiap kali Anda tertawa, perut dan diafragma Anda berkontraksi, membuat Anda tidak perlu pergi ke gym lagi.
Advertisement
6. Tertawa Meningkatkan Memori
Dalam sebuah penelitian di John Hopkins Medical School, hasil penelitian menunjukkan bahwa tertawa saat belajar dapat meningkatkan nilai tes.
7. Menurunkan Kadar Gula Darah Anda
Satu studi khusus menguji sekelompok penderita diabetes. Setelah makan besar, mereka langsung diberikan kuliah yang membosankan. Keesokan harinya, setelah makan besar yang sama, mereka menonton film komedi dan kadar gula darah mereka secara signifikan lebih rendah pada hari ketika mereka tertawa setelah makan.