Mengenal Toxic Productivity dan 7 Cara Efektif Mengatasinya

Terlalu produktif dalam bekerja ternyata tidak baik bagi kesehatanmu, baik kesehatan fisik maupun psikis. Lakukanlah tujuh cara berikut untuk menghindarimu dari jebakan toxic productivity!

oleh Wanda Andita Putri diperbarui 29 Agu 2023, 20:05 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2023, 20:05 WIB
Mengenal Toxic Productivity dan 7 Cara Efektif Mengatasinya
Mengenal Toxic Productivity dan 7 Cara Efektif Mengatasinya (Unsplash,com/Lacie Slezak).

Liputan6.com, Jakarta - Apakah kamu pernah memiliki semangat yang tinggi untuk bekerja secarat terus-menerus? Seolah-olah kamu tidak memanfaatkan waktu istirahat itu untuk berhenti sejenak melakukan aktivitas, melainkan malah mencari kegiatan lain.

Terlalu produktif dalam bekerja akan menjerumuskanmu dalam jurang yang bernama toxic productivity.

Toxic productivity menggambarkan dorongan untuk melakukan banyak kegiatan, tetapi mengabaikan aspek-aspek penting dalam hidup. Terkadang, toxic productivity akan menimbulkan kepuasan tersendiri karena seseorang merasa bahwa dirinya sudah berhasil melakukan banyak hal.

Bahkan, apabila tidak melakukan kegiatan yang padat secara terus-menerus, seseorang akan merasa bersalah terhadap dirinya.

Pola pikir seperti itulah yang bila dibiarkan akan menimbulkan kelelahan secara fisik dan psikis sehingga berakibat buruk untuk kesehatan mental. Hal ini dikarenakan sesuatu yang berlebihan akan menghasilkan sesuatu yang tidak baik.

Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk mengontrol aktivitas setiap harinya. Seperti dilansir dari BetterUp, Jumat (25/8/23), terdapat tujuh cara yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi risiko terjebak dalam toxic productivity ini.

1. Rasa Bersalah Karena Tidak Melakukan Apapun

Apabila kamu mengalami rasa bersalah ketika menikmati waktu senggang atau melewatkan satu hal yang mestinya dilakukan, kemungkinan besar kamu sudah dipengaruhi oleh budaya produktif.

2. Mengambil Terlalu Banyak Tugas

Menjadi mahasiswa yang bersemangat tidak selamanya buruk, tetapi stres dan produktif yang berlebihan dengan aktif kegiatan organisasi dan kepanitiaan akan tetap menggangu kesehatan mentalmu.

3. Mengabaikan Kesehatan dan Kebugaran

Hidupmu akan kehilangan keseimbangan apabila kamu terus memprioritaskan pekerjaan dan mengabaikan kesehatan baik fisik maupun mental.

4. Merasa Cemas Ketika Istirahat

Sejatinya, istirahat merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan hidup karena dengan istirahat yang cukup dapat membantumu meningkatkan kualitas dan produktivitas dalam bekerja.

Merasa cemas saat istirahat, seperti tidur atau menonton film bisa menjadi tanda bahwa kamu sedang berada dalam toxic productivity.

Cara Menghindari Toxic Productivity

Kenali Ciri-ciri Toxic Productivity, Obsesi untuk Terus Produktif
Bukan sekedar kecanduan bekerja, toxic productivity adalah obsesi untuk menjadi produktif setiap saat. (Unsplash,com/Victoria Health).

1. Tetapkan Batasan

Menetapkan jam kerja dan berusaha menaatinya akan mengajarkan kamu bahwa kesehatan, waktu luang, dan hubungan dengan orang sekitar merupakan hal penting yang perlu juga diprioritaskan.

Tetapkanlah batasan antara pekerjaan dan istirahat. Buatlah jadwal untuk aktivitasmu, seperti berbelanja, memasak, olahraga, dan sebagainya agar terhindar dari waktu kerja yang berlebihan.

2. Belajar Mengatakan Tidak

Tidak bisa dipungkiri bahwa sangat sulit rasanya untuk mengatakan tidak pada orang lain, terutama bila kamu yang tujuan hidupnya untuk membahagiakan banyak orang.

Hal ini dikarenakan adanya anggapan bahwa memberikan waktu dan energi untuk orang lain merupakan investasi jangka panjang dalam hidup.

Padahal, tidak ada salahnya bila kamu sesekali mengatakan tidak pada permintaan yang benar-benar tidak bisa kamu lakukan. Apabila seseorang merasa terluka saat kamu menolak permintaannya, cobalah sampaikan secara tegas, tetapi penuh pengertian perihal alasan kamu menolak permintaannya itu.

3. Memiliki Rekan yang Dapat Dipercaya

Meminta Bantuan Orang Terdekat
Ilustrasi Meminta Bantuan Sahabat Credit: pexels.com/pixabay

Pada umumnya, orang-orang yang terpengaruh oleh toxic productivity akan merasa sulit untuk ketinggalan karena mereka sudah kecanduan perasaan baik yang menyertai pencapaiannya.

Untuk mengontrol hal itu, kamu perlu memilih seseorang yang kamu percaya untuk berdiskusi perihal aktivitas keseharianmu.

4. Rancanglah Kesuksesanmu

Masalah dalam memprioritaskan produktivitas menjadi salah satu alat ukur kesuksesan. Mungkin kamu tidak akan merasa siap untuk mengurangi aktivitasmu bila kamu tidak melihat manfaat dari waktu luang dan kesehatan mental.

Terkadang, seseorang yang memprioritaskan produktivitas disebabkan oleh anggapan bahwa bekerja lebih keras akan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, baik fisik maupun psikis.

Misalnya, kamu mungkin bekerja terlalu keras hari ini agar bisa pensun lebih cepat dan menikmati lebih banyak relaksasi dan waktu bersama keluarga. Namun, sebenarnya kamu perlu menyeimbangkan hidupmu dengan berupaya mencapai tujuan sembari merawat diri.

5. Luangkan Waktu untuk Perawatan Diri

Berkeringat bisa meningkatkan kadar HDL
Olahraga mampu untuk mengurangi kolesterol tinggi. (unsplash.com/@andrewtanglao)

Apabila kamu terjebak dalam toxic productivity, salah satu hal yang sulit dilakukan adalah meluangkan waktu untuk perawatan diri. Padahal, meluangkan waktu untuk merawat diri akan membantu kamu menjaga kesehatan mental dan fisik yang tentunya bermanfaat dalam melakukan aktivitasmu.

Terdapat beberapa contoh aktivitas perawatan diri yang dapat kamu lakukan, seperti olahraga, journaling, membaca buku, liburan, bermain musik, dan sebagainya. Pada akhirnya, aktivitas menyenangkan yang kamu lakukan untuk dirimu sendiri merupakan salah satu bentuk dari merawat diri.

6. Sesekali Jangan Lakukan Apapun

Penelitian menemukan bahwa tidak melakukan apapun dapat membuat seseorang berpikir lebih jernih dan kreatif.

Salah satu alasan meditasi menjadi begitu populer karena meditasi membantu seseorang menyesuaikan diri dengan masalah yang belum terselesaikan dan membuat keputusan yang lebih baik.

7. Lakukan Hobi Kamu

Seseorang Sedang melukis Bunga
Ilustrasi Seseorang Sedang melukis Bunga (Photo by freepik)

Melakukan sesuatu dengan tujuan kesenangan akan mengingatkan seseorang akan pentingnya kebahagiaan. Luangkanlah waktu setiap harinya untuk melakukan hobi kamu, walaupun itu tidak berhubungan dengan kewajibanmu.

Bayangkanlah bila kamu melakukan tujuh hal tersebut setiap harinya untuk menunjukkan betapa kamu menghargai dirimu! Kamu akan memiliki perasaan yang cukup kuat bahwa kamu tidak akan merasa tertekan untuk menjadi produktif sepanjang waktu.

Hal ini dikerenakan kamu sudah memberi dirimu ruang untuk melakukan aktivitas lain yang menyenangkan di sela-sela pekerjaanmu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya