Liputan6.com, Jakarta - Kolesterol adalah zat lilin yang bersirkulasi dalam darah. Berbeda dengan kepercayaan populer, hal ini pada dasarnya tidak "buruk." Tubuhmu membutuhkan kolesterol untuk membangun sel serta menghasilkan vitamin dan hormon lainnya.
Ada 2 jenis kolesterol, high-density lipoprotein (HDL) dan low-density lipoprotein (LDL). HDL dianggap kolesterol baik karena mencegah penumpukan plak, melindungi arteri dan melindungimu dari penyakit kardiovaskular aterosklerotik.
Baca Juga
LDL dianggap sebagai kolesterol jahat, karena membawa kolesterol ke arterimu, tempat kolesterol tersebut bisa berkumpul di dinding pembuluh darah dan menyebabkan pembentukan plak.
Advertisement
Menurut Penn Medicine, seperti mengutip dari Times of India, Sabtu (16/9/2023), seseorang dianggap berisiko tinggi terkena penyakit jantung jika kadar kolesterol totalnya lebih tinggi dari 240 mg/dL, kadar LDL lebih tinggi dari 160 mg/dL dan jika kadar HDL di bawah 40 mg/dL.
Dengan kolesterol tinggi, Anda bisa mengembangkan timbunan lemak di pembuluh darah. Pada akhirnya, timbunan ini tumbuh dan menyulitkan aliran darah yang cukup melalui arterimu.
Terkadang endapan tersebut bisa pecah dan membentuk gumpalan yang mneyebabkan serangan jantung dan stroke.
Kolesterol tinggi bisa diturunkan, namun seringkali disebabkan oleh pilihan gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan yang buruk dan kurang olahraga.
Gejala kolesterol tinggi
Sayangnya, kolesterol tinggi tidak menunjukkan gejala peringatan yang jelas. Tes darah adalah satu-satunya cara untuk mendeteksi dengan benar apakah Anda mengidapnya.
Namun, kolesterol tinggi bisa menyebabkan kondisi tertentu seperti penyakit arteri perifer (PAD) yang bisa terjadi ketika plak menumpuk di dinding arteri.
Gejala PAD antara lain kram, pegal, lelah, nyeri pada kaki saat beraktivitas atau berolahraga, serta rasa tidak nyaman pada tungkai dan kaki.
Apakah seseorang bisa memiliki kolesterol rendah juga?
Menurut portal kesehatan, kolesterol total kurang dari 120 mg/dL atau kadar LDL kurang dari 50 mg/dL adalah sangat rendah.
Anda mungkin memiliki kolesterol yang sangat rendah karena kelainan langka yang diturunkan dalam keluargamu, malnutrisi, malabsorpsi, anemia, masalah tiroid, penyakit hati, penyakit parah, atau kanker.
Gejala kolesterol rendah
Individu dengan kolesterol rendah belum tentu memiliki gejala. Beberapa gejala potensial kolesterol rendah antara lain tinja berlemak, depresi, perubahan penglihatan, ketidakseimbangan hormon dan penurunan berat badan.
Advertisement
Kapan harus ke dokter?
Jika Anda mengalami salah satu gejala di atas yang berhubungan dengan kolesterol tinggi atau rendah, penting untuk menemui doktermu.
Melakukan tes darah secara rutin juga bisa membantu menentukan apakah kolesterol Anda terkendali atau tidak.