Liputan6.com, Jakarta - Pemeriksaan dini penting dalam menjaga kesehatan reproduksi semakin penting untuk disadari oleh para perempuan. Dengan rutin konsultasi dan screening sejak awal, jika ada gangguan kesehatan akan lebih mudah ditangani dan tidak melibatkan prosedur yang lebih invasif dan intensi.
Penelitian Indonesian Society of Gynecologic Oncology (INASGO) pada 2022, tercatat sekitar 1.043 perempuan berumur 36-55 tahun terkena kanker serviks. Bahkan terdapat kategori usia 18-35 mencatat 144 kasus kanker serviks. Artinya, perempuan yang masih berumur 20-an kini rentan terkena kanker serviks.
Baca Juga
Terkait hal ini, Dokter Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan Klinik First Care Fitriyadi Kusuma mengajak setiap perempuan di Indonesia untuk semakin memberikan perhatian lebih terhadap kesehatan organ intim mereka. Hal ini juga bersamaan dengan hadirnya First Care sebagai destinasi kesehatan baru spesialis perempuan dan anak.
Advertisement
"First Care berfokus kepada pendampingan bagi setiap perempuan dalam menghadapi seluruh siklus kesehatan reproduksi. Mulai dari fase menstruasi, saat dan sedang dalam proses kehamilan, hingga masa menopause," ucap Dokter Fitriyadi Kusuma, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (24/10/2023).
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa "Setiap perempuan memiliki risiko yang sama terhadap gangguan kesehatan dari organ reproduksi mereka. Bahkan sejak anak-anak pun, perempuan telah dihadapkan dengan risiko kesehatan pada organ reproduksi mereka, mulai dari keputihan, nyeri haid, risiko saat kehamilan, gejala menopause, hingga otot yang mengendur."
Menurut Dokter Fitriyadi, setiap tahun lebih dari 10 ribu orang di Indonesia didiagnosis mengalami kanker serviks. Founder Klinik First Care itu lantas menyatakan jika saat ini masih banyak perempuan yang belum memiliki kesadaran untuk rutin melakukan pemeriksaan sejak dini pada organ kesehatan reproduksi.
Di antaranya, ketidaknyamanan fisik hingga rasa malu karena harus menjalani pemeriksaan yang melibatkan bagian tubuh yang sangat pribadi.
"Begitupun saat proses kehamilan. Skrining sejak awal juga banyak manfaatnya untuk mengetahui perkembangan janin dan bayi yang tumbuh dipastikan sehat dan sesuai dengan standar kesehatan ibu hamil," jelasnya.
Layanan medis eksklusif
Sementara itu, CEO First Care Pasha Fernanda Fauzi menambahkan, kehadiran First Care di tengah-tengah masyarakat dirancang sebagai pintu masuk perempuan mengetahui dan mengerti dengan baik keadaan sistem reproduksi dengan risiko seringan apa pun. First Care hadir dengan memberikan pelayanan berbasis customer oriented.
"Artinya klinik memberikan layanan yang mengutamakan kenyamanan pasien, datang dan dilayani dengan sentuhan keramahtamahan, termasuk didukung dengan dokter yang berpengalaman," kata Pasha.
Pasha membagikan layanan medis eksklusif yang dapat dinikmati oleh pengunjung First Care. Selain hadir di tengah pusat kota Jakarta, pasien dapat melakukan online appointment yang memungkinkan pasien menyesuaikan jadwal konsultasi dengan mengikuti jadwal dokter yang ingin dikunjungi.
Sehingga dapat memangkas waktu tunggu pemeriksaan dan tetap bisa menjalankan aktivitas utama mereka. Selain itu, dengan keahlian tenaga medis yang dimiliki akan mendukung pelayanan kesehatan pasien dilakukan berbasis medis dan sesuai dengan kebutuhan mereka sehingga hasilnya semakin maksimal.
Advertisement