Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah kamu mendengar istilah "Parkinson Law" sebelumnya? Mungkin sebagian dari kamu masih asing dengan istilah tersebut. Ternyata, Hukum Parkinson merupakan suatu pernyataan yang dapat diterima sebagai kebenaran yang menyatakan perihal penundaan pekerjaan. Apakah kamu termasuk salah satu orang yang sering menunda pekerjaan?
“Work expands so as to fill the time which is available for its completion.” Kalimat ini merupakan pepatah atau pernyataan yang menggambarkan Hukum Parkinson. Artinya, semakin banyak waktu yang kita dedikasikan sebelumnya untuk suatu tugas maka akan semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya. Bahkan meski pekerjaan itu bisa diselesaikan dalam waktu yang lebih singkat.
Dengan kata lain, segala sesuatu menjadi lebih sulit untuk diselesaikan ketika lebih banyak waktu yang diberikan untuk menyelesaikannya karena persiapan tugas menjadi penuh dengan tekanan dan menakutkan. Pepatah tersebut diambil dari nama Cyril Northcote Parkinson, yang pertama kali menggambarkan fenomena dari Parkinson Law ini dalam esai humor tahun 1955 yang diterbitkan dalam The Economist.
Advertisement
Perlu dicatat bahwa Parkinson Law bukanlah prinsip ilmiah. Sebaliknya, ini merupakan pengamatan terhadap fenomena yang dialami banyak orang. Namun, ini bisa menjadi cara yang berguna untuk memikirkan jenis pekerjaan lain, termasuk produktivitas pribadi. Lantas apa saja contoh dan cara menghindari Hukum Parkinson ini? Berikut ulasannya, seperti yang sudah dilansir dari berbagai sumber.
Apa Saja Contoh dari Hukum Parkinson?
Dilansir dari halaman Effectiviology Rabu (29/11/23), contoh Hukum Parkinson yang paling terkenal telah dijelaskan oleh Cyril Northcote Parkinson dalam artikelnya, yaitu seorang wanita lanjut usia yang memiliki waktu luang dapat menghabiskan sepanjang hari untuk menulis dan mengirimkan kartu pos kepada keponakannya di Bognor Regis. satu jam akan dihabiskan untuk mencari kartu pos, satu jam lagi untuk berburu kacamata, setengah jam untuk mencari alamat, satu seperempat jam untuk menyusun komposisi, dan dua puluh menit untuk memutuskan apakah akan membawa payung atau tidak saat pergi ke kotak pilat berikutnya. Singkatnya, dia akan membutuhkan waktu seharian penuh untuk melakukan aktivitas sederhana yang dapat diselesaikan oleh orang sibuk dalam beberapa menit.
Contoh lainnya ialah mahasiswa seringkali membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan suatu tugas sehingga terlepas dari apakah mereka diberi waktu seminggu, sebulan, atau satu semester penuh untuk menyelesaikannya, mereka kemungkinan besar akan menyelesaikan tugas tersebut tepat satu hari sebelum tenggat waktunya.
Hukum Parkinson ini juga terjadi di tempat kerja. Dilansir dari halaman Clockify.me (29/11/23), salah satu contoh Hukum Parkinson di tempat kerja ialah Jason Fried, salah satu pendiri perusahaan software, membagikan pendapatnya bahwa mengambil lebih banyak waktu istirahat dalam bekerja akan membuat kamu lebih produktif. Menurutnya, lebih sedikit waktu kerja resmi membantu mengurangi beban kerja pada minggu kerja. Karyawan tidak akan menyia-nyiakannya untuk hal-hal yang tidak penting. Ketika kamu memiliki waktu kerja lebih sedikit, kamu biasanya akan menghbaiskannya dengan lebih baik.
Contoh lainnya ialah kontraktor seringkali membutuhkan wkatu yang lama untuk menyelesaikan suatu tugas, meskipun sebenarnya mereka dapat menyelesaikannya dalam waktu yang jauh lebih singkat dari itu. Sama halnya ketika orang memutuskan untuk mengerjakan suatu proyek, mereka seringkali membutuhkan banyak waktu untuk sekadar memulainya, terutama dalam situasi ketika mereka tidak memiliki tenggat waktu yang konkrit untuk menyelesaikan proyek tersebut.
Advertisement
Bagaimana Mengatasi Menjadi Korban dari Hukum Parkinson?
Hukum Parkinson bukanlah sebuah formula ajaib atau aturan tetap. Namun, ini merupakan observasi yang dapat kamu gunakan untuk membantu kamu menjadi lebih produktif. Terdapat beberapa strategi yang dapat membantu kamu memanfaatkan waktu sebaik-baiknya tanpa menjadi korban dari Hukum Parkinson ini. Berikut ulasannya, seperti yang dilansir dari halaman Verywell Mind.
1. Recanakan Waktu Kamu dengan Hati-hati
Ketika kamu memiliki banyak waktu untuk menyelesaikan suatu tugas. Kamu akan mudah untuk menundanya hingga nanti. Namun, bila kamu merencanakan waktu dengan teliti dan menetapkan tenggat waktu untuk dirimu sendiri, kamu akan terhindar dari berbagai kesalahan, bahkan terbebas dari perangkap Hukum Parkinson.
2. Tuliskan Tujuan Kamu
Apa pun tujuanmu, tulislah. Cari tahu kemajuan kamu secara teratur dengan memeriksa dan mencatat kemajuan yang telah kamu buat, apa yang masih perlu kamu lakukan, dan apakah tujuan akhir kamu telah berubah selama proyek berlangsung. Tujuannya tidak hanya membantu kamu tetap bertanggung jawab, tetapi juga membantu kamu lebih baik untuk membayangkan kemajuanmu.
3. Tetapkan Batas Waktu yang Realistis
Hindari menetapkan tenggat waktu yang sewenang-wenang dan fokuslah pada berapa lama sebenarnya waktu yang dibutuhkan setiap tugasmu. Kamu juga harus memikirkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu tugas secara realistis. Meskipun hal ini mungkin tidak selalu jelas, pertimbangkan pengalaman masa lalu sebagai panduan.
Daripada berfokus pada tanggal di masa depan ketika tugas harus diselesaikan, pikirkan juga seberapa cepat kamu dapat menyelesaikannya dan tidak mengganggu hal lain. Ketika kamu memiliki pemahaman yang jelas tentang berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk suatu tugas, kamu dapat menghindari kecenderungan untuk memperluas pekerjaan untuk mengisi waktu yang kamu miliki.
4. Prioritaskan Tugas Kamu
Jika kamu memiliki banyak tugas yang harus diselesaikan, penting untuk memprioritaskannya. Dengan mengidentifikasi tugas mana yang paling penting, kamu dapat memastikan bahwa kamu fokus pada tugas tersebut terlebih dahulu dan tidak terjebak oleh tugas yang kurang penting.
5. Pisahkan Tugas
Bagi proyek yang lebih besar menjadi tugas-tugas yang lebih kecil dan berikan tenggat waktu yang kamu tentukan sendiri sepanjang proyek. Saat menghadapi sebuah proyek besar, seringkali hal itu tampak lebih menakutkan dan memakan waktu daripada yang sebenarnya. Alih-alih membuat kemajuan, kamu mungkin merasa kewalahan dan tidak yakin harus mulai dari mana.
Cara ini merupakan solusi efektif yang melibatkan pemecahan proyek yang lebih besar menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Strategi ini dapat membantu kamu bekerja lebih efektif dan dapat mengurangi dampak Hukum Parkinson dengan mempercepat kemajuanmu.
6. Beristirahatlah Secara Teratur
Saat kamu mengerjakan suatu proyek, penting untuk mengambil istirahat secara teratur. Ini akan membantu kamu menghindari kelelahan dan menjaga pikiran tetap segar. Cobalah mengerjakan sebuah proyek selama periode paling produktif kamu dan istirahat ketika kamu mulai merasa terganggu atau kurang termotivasi. Pastikan saja kamu tidak menjadikan waktu istirahat sebagai alasan untuk menunda-nunda.
Advertisement