Liputan6.com, Jakarta - Isu kesehatan mental sering menjadi tema yang sering banyak dibahas dalam drama Korea (drakor). Walaupun sebenarnya pemeran utama pria begitu memukau dan chemistry dengan lawan mainnya begitu menarik perhatian penonton, tapi di balik itu semua, drama-drama yang akan disebutkan ini ini membahas topik-topik penting seperti masalah kesehatan mental dan bagaimana rasanya menghadapinya.
Dilansir dari Movieweb, Sabtu (18/11/2023), berikut beberapa drakor yang membahas soal kesehatan mental. Tidak hanya Daily Dose of Sunshine, sederet drama Korea ini juga menampilkan bagaimana setiap karakter bangkit dan pulih dari apa yang diderita oleh mereka.
Baca Juga
Siapa tahu, Anda juga mendapatkan pelajaran dan lebih peduli dengan kesehatan mental setelah menonton serial ini. Yuk, intip beberapa daftar rekomendasi drakor berikut ini. Walaupun bisa jadi sebagian besar akan mengandung sedikit spoiler, ya.
Advertisement
1. It's Okay to Not Be Okay
Serial ini membahas banyak masalah kesehatan mental, seperti trauma masa kanak-kanak, autisme, dan masih banyak lagi. Ceritanya berpusat di sekitar Moon Kang-tae, Moon Sang-tae, dan Go Moon-young.
Moon Kang-tae adalah perawat di rumah sakit jiwa dan memiliki saudara laki-laki autis, Sang-tae. Sang-tae adalah penggemar berat penulis buku anak-anak, Moon-young, yang mulai menyukai Kang-tae dan bertekad untuk memenangkan hatinya.
Menariknya, serial ini mengikuti kisah tiga karakter saat kehidupan mereka berkaitan. Serangkaian misteri terkuak tentang masa kecil mereka. Go Moon-young memiliki masa kecil yang traumatis di mana ibunya meninggal secara misterius, dan ayahnya menyalahkannya atas hal itu.
Ibu Kang-tae dan Sang-tae juga meninggal dunia ketika mereka masih anak-anak, memaksa Kang Tae untuk menjadi pengasuh meskipun usianya lebih muda.
2. When the Weather is Fine
Drama ini adalah kisah indah, potongan kehidupan, dan bertempo lambat yang berlatarkan kota kecil, Bukhyeon-Ri. Ini mengikuti kehidupan Hae-won, seorang guru cello di Seoul yang kembali ke kampung halamannya setelah situasi yang tidak adil.
Di sana, dia bertemu Eun-seob, mantan teman sekelasnya dan sekarang pemilik toko buku. Saat Hae-won dan Eun-seob mulai menjalin hubungan asmara, rahasia terungkap dan keduanya menavigasi jalan mereka melalui trauma yang sudah ada sebelumnya.
Rupanya, Hae-won dan Eun-seob sama-sama memiliki masa kecil yang traumatis. Trauma ini bermanifestasi sebagai masalah kepercayaan dan harga diri.
Serial ini memandu penonton melalui perjalanan penyembuhan mereka sambil menghadapi beberapa subjek yang sangat berat seperti kekerasan dalam rumah tangga dan adopsi.
Dalam satu adegan yang menyentuh hati, rasa tidak aman Hae Won semakin memuncak, dan dia menebak-nebak ketertarikan Eun-seob padanya. Eun-seob membungkam semua kekhawatirannya dengan meyakinkannya dan memintanya untuk kembali.Â
Advertisement
3. Kill Me, Heal Me
Pemeran utama drama ini, Do-hyun, memiliki penyakit kejiwaan yang dikenal sebagai gangguan kepribadian disosiatif atau dissociative personality disorder. Do-hyun didapuk sebagai pewaris sebuah perusahaan besar tapi tidak disukai karena kelainan yang dideritanya.
Salah satu kepribadiannya bertemu dengan Ri-jin yang merupakan residen psikiatris. Do-hyun kemudian mempekerjakan Ri Jin sebagai psikiater untuk membantunya.
Seiring terungkapnya cerita, penonton menyadari bahwa Do-hyun dan enam kepribadian alternatifnya adalah akibat dari trauma masa kecil. Saat Ri-jin membantunya memulihkan ingatannya, dia menyadari bahwa dia adalah bagian dari ingatannya juga.
Dalam satu adegan, Do-hyun dan Ri-jin memperbarui kontrak mereka dan saling memberi tahu bahwa apa pun yang terjadi, mereka akan bersama. Drama ini merupakan pelajaran bagus tentang bagaimana terkadang dukungan yang tepat dapat membantu Anda melewati musuh terberat.
4. Our Blues
Berbeda dari drakor lainnya, Our Blues berpusat pada kisah masyarakat yang tinggal di Pulau Jeju. Di antara banyak topik penting yang dibahas dalam drama ini, bunuh diri, trauma masa kecil, dan depresi memiliki nilai paling tinggi dalam aspek kesehatan mental.
Salah satu kisah penting yang diceritakan dalam serial ini adalah tentang Min Seon-ah, seorang ibu tunggal yang menderita depresi setelah suaminya meninggalkannya. Dalam salah satu adegan, Seon-ah menyadari dia pergi ke kamar mandi pada siang hari, tapi matahari sudah terbenam saat dia keluar.
Hal ini seperti menggambarkan bagaimana depresi bisa menyebabkan Anda melepaskan diri dari lingkungan sekitar. Drama ini dengan terampil menampilkan dunia dari sudut pandang orang yang depresi; tidak mengenal waktu, kurangnya minat dalam beraktivitas, dan perasaan kesepian yang luar biasa.​
Advertisement
5. Weightlifting Fairy Kim Bok-Joo
Ini adalah kisah Kim Bok-joo yang bermimpi menjadi atlet angkat besi suatu hari nanti. Namun, rencananya terancam ketika dia jatuh cinta dengan kakak laki-laki temannya Jung Joon-hyung.
Saat Kim Bok-joo menghadapi perasaannya, dia mulai merasa sadar akan berat badannya dan ambisi non-stereotipnya. Hal ini menyebabkan dia memikirkan kembali seluruh hidupnya, yang mengakibatkan dia mengalami depresi dan berhenti angkat beban.
Sementara itu, Junh Joon-hyung yang sedang berlatih menjadi perenang, mengalami trauma pengabaian masa kecilnya yang menghalanginya. Keduanya saling membantu mengatasi rasa tidak aman mereka dan kembali mengejar hasrat mereka.
Menjelang akhir, Bok-joo menemukan Joon-hyung di kolam renang sambil menangis. Dia menghiburnya dan mendorongnya untuk memaafkan masa lalunya dan melanjutkan hidup.
Adegan tersebut menyoroti bagaimana depresi dapat menipu orang agar merasa kesepian. Pada saat-saat seperti itu, dukungan seorang teman yang baik dapat membuat perbedaan besar.