6 Kebiasaan yang Menunjukkan Anda Kurang Percaya Diri

Mengenali dan mengatasi perilaku-perilaku ini menjadi hal yang penting dalam perjalanan menuju pengembangan rasa percaya diri dan ketahanan diri.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 05 Jan 2024, 20:04 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2024, 20:04 WIB
6 Kebiasaan yang Menunjukkan Anda Kurang Percaya Diri
6 Kebiasaan yang Menunjukkan Anda Kurang Percaya Diri (Photo by Vlada Karpovich from Pexels)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam bidang pertumbuhan pribadi dan profesional yang kompleks, kepercayaan diri muncul sebagai faktor penting yang memengaruhi kesuksesan dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Walaupun rasa ragu pada diri sendiri bersifat universal, kebiasaan-kebiasaan tertentu bisa menjadi penanda yang lebih signifikan dari kurangnya rasa percaya diri.

Mengenali dan mengatasi perilaku-perilaku ini menjadi hal yang penting dalam perjalanan menuju pengembangan rasa percaya diri dan ketahanan diri.

Berikut beberapa kebiasaan yang mungkin menunjukkan kurangnya rasa percaya diri, seperti melansir dari Times of India, Jumat (5/1/2024).

1. Minta maaf secara berlebihan

Individu yang kurang percaya diri seringkali mendapati dirinya meminta maaf secara berlebihan, bahkan untuk hal-hal sepele.

Meskipun permintaan maaf yang tulus ada manfaatnya, namun kecenderungan untuk meminta maaf secara berlebihan bisa menunjukkan kurangnya rasa percaya diri. Keyakinan, di sisi lain, melibatkan pendirian dalam tindakan dan keputusan seseorang tanpa permintaan maaf yang tidak perlu.

2. Menghindari kontak mata

Mempertahankan kontak mata adalah sinyal non- verbal yang kuat yang terkait dengan kepercayaan diri. Mereka yang bergulat dengan masalah kepercayaan diri akan menunjukkan kecenderungan menghindari kontak mata selama percakapan.

Mengembangkan kebiasaan menjaga kontak mata yang tepat bisa menyampaikan rasa percaya diri dan keterlibatan.

3. Keraguan untuk berbicara

Individu yang percaya diri merasa nyaman dalam mengutarakan pikiran dan pendapatnya. Jika seseorang yang ragu untuk menyuarakan gagasan atau kontribusinya dalam kelompok, hal ini menunjukkan kurangnya rasa percaya diri. Menumbuhkan kebiasaan bersuara, meski bertahap, bisa berkontribusi pada peningkatan ketegasan.

 

4. Terlibat dalam kritik diri yang berlebihan

ilustrasi berkumpul dengan keluarga saat buka bersama/pexels
ilustrasi berkumpul dengan keluarga saat buka bersama/pexels

Meskipun refleksi diri itu berharga, kritik terhadap diri sendiri secara terus-menerus bisa merusak kepercayaan diri. Individu yang memiliki rasa percaya diri yang rendah biasanya meremehkan kemampuan dan prestasinya.

Mengembangkan dialog batin yang lebih seimbang dan menegaskan diri sendiri sangat penting untuk menumbuhkan persepsi diri yang lebih sehat.

5. Takut mengambil risiko

Kepercayaan diri seringkali melibatkan kesediaan untuk mengambil risiko yang telah diperhitungkan dan keluar dari zona nyaman.

Mereka yang kurang percaya diri takut gagal atau ditolak, sehingga menyebabkan keengganan untuk menerima tantangan baru. Penggabungan risiko-risiko kecil yang bisa dikelola secara bertahap bisa membantu membangun kepercayaan seiring waktu. 

6. Kesulitan menerima pujian

Ilustrasi lucu, tertawa, kumpul, nongkrong
Ilustrasi lucu, tertawa, kumpul, nongkrong. (Photo by Diva Plavalaguna on Pexels)

Individu yang percaya diri akan dengan senang hati menerima pujian, mengakui dan menginternalisasikan umpan balik yang positif. Sebaliknya, mereka yang memiliki rasa percaya diri yang rendah akan menolak atau meremehkan pujian, sehingga mengabaikan pencapaian mereka.

Mengenali dan menghargai pujian menjadi langkah penting menuju pembentukan citra diri yang lebih positif.

infografis makna tanggal lahir
Kepribadian Berdasarkan Tanggal Lahir
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya