Puasa Tarwiyah dan Arafah 2024, Ini Niat dan Keutamaannya

Menjelang Idul Adha, terdapat puasa sunah yang dianjurkan, yaitu puasa Dzulhijjah dari tanggal 1 hingga 9. Pada tanggal 8, umat Muslim melakukan puasa Tarwiyah, sementara pada tanggal 9, berpuasa Arafah.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 14 Jun 2024, 13:02 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2024, 13:02 WIB
Puasa Tarwiyah dan Arafah 2024, Ini Niat dan Keutamaannya
Puasa Tarwiyah dan Arafah 2024, Ini Niat dan Keutamaannya (Photo by Masjid Pogung Dalangan on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Saat memasuki bulan Dzulhijjah, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah seperti berpuasa, berdzikir, bersedekah, dan membaca Alquran. Bulan ini menjadi momen yang istimewa karena dalam kalender Islam, Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah.

Idul Adha bukan hanya sekadar perayaan, tapi juga merupakan waktu bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu, serta melakukan penyembelihan hewan kurban.

Namun menjelang Idul Adha, terdapat puasa sunah yang dianjurkan, yaitu puasa Dzulhijjah dari tanggal 1 hingga 9. Pada tanggal 8, umat Muslim melakukan puasa Tarwiyah, sementara pada tanggal 9, berpuasa Arafah.

Rasulullah SAW mengajarkan bahwa hari-hari tersebut memiliki keistimewaan yang luar biasa di mata Allah, bahkan lebih dicintai-Nya daripada hari-hari lainnya, seperti dikutip dari NU Online, Jumat (14/6/2024).

 

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هٰذِهِ الأَيَّامِ. يَعْنِيْ أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللّٰهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللّٰهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

Artinya,

Tidak ada hari di mana amal shalih padanya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yakni 10 hari pertama Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: Tidak juga dari jihad fi sabilillah? Beliau menjawab: Jihad fi sabilillah juga tidak, kecuali seseorang yang keluar dengan diri dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan satu pun dari keduanya.

Sebagaimana puasa pada umumnya, sebelum memulai puasa Arafah dan Tarwiyah, umat Muslim diwajibkan untuk membaca niat terlebih dahulu. Durasi puasanya sama seperti puasa lainnya, dimulai sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

Niat puasa Tarwiyah dan Arafah

Ilustrasi doa, Islami, muslim
Ilustrasi doa, Islami, muslim. (Photo by Masjid MABA on Unsplash)

Berikut niat puasa Tarwiyyah

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta‘âlâ.

Artinya,

Saya niat puasa sunah Tarwiyah karena Allah ta’âlâ.

Niat puasa Arafah

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.

Artinya,

Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah ta’âlâ.

Doa buka puasa Tarwiyah dan Arafah

Ilustrasi muslim berdoa
Ilustrasi muslim berdoa. (Photo by Visual Karsa on Unsplash)

Doa buka puasa Tarwiyah dan Arafah sama seperti doa buka puasa pada umumnya.

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa'ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin.

Artinya,

"Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan kepada-Mu aku beriman, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka. Dengan rahmat-Mu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang."

Keutamaan puasa Arafah

Ilustrasi seorang muslim berdoa, Islam
Ilustrasi seorang muslim berdoa, Islam. (Photo by Masjid Pogung Dalangan on Unsplash)

Puasa Arafah dilakukan pada saat jemaah haji berada di Padang Arafah untuk menjalankan ibadah wukuf. Puasa ini dianjurkan bagi setiap muslim yang tidak sedang menjalankan ibadah haji.

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda mengenai puasa Arafah:

صيام يوم عرفة أحتسب على الله أن يكفر السنة التي قبله والسنة التي بعده

Artinya,

"Saya mengharap kepada Allah agar puasa hari 'arafah bisa menghapuskan (dosa) pada tahun sebelumnya dan tahun sesudahnya." (HR Muslim 1162)

Bagi muslim yang sedang menjalankan ibadah haji, mereka dianjurkan untuk tidak berpuasa pada hari Arafah. Hal ini karena Rasulullah SAW dan para sahabatnya, seperti Abu Bakar Ash-Shidiq, Umar bin Khattab, dan Utsman bin Affan, tidak berpuasa pada hari Arafah ketika mereka melaksanakan ibadah haji.

Namun, bagi jemaah haji yang melakukan ibadah haji Tamattu’ dan tidak mendapatkan hewan kurban atau melakukan dam, mereka diperbolehkan untuk berpuasa pada hari Arafah dan pada hari-hari Tasyrik.

Infografis Waspada Titik Lengah Saat Idul Adha
Infografis Waspada Titik Lengah Saat Idul Adha (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya