Pemberdayaan Perempuan dan Daur Ulang Sampah, Liberty Society Luncurkan Yayasan Berkelanjutan

Yayasan ini fokus pada kegiatan CSR yang memberdayakan kelompok rentan melalui pembekalan komunitas dan aktivasi hijau yang berdampak signifikan pada masyarakat luas.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 10 Jul 2024, 10:59 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2024, 20:03 WIB
Pemberdayaan Perempuan dan Daur Ulang Sampah, Liberty Society Luncurkan Yayasan Berkelanjutan
Pemberdayaan dan daur ulang sampah yang diadakan oleh PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) bersama Liberty Society (doc: Liberty Society)

Liputan6.com, Jakarta Peran perempuan dalam pengelolaan sampah sangat signifikan, namun sering kali mereka menjadi kelompok paling rentan dan terdampak dari kerusakan lingkungan. Kondisi ini menciptakan siklus yang mempengaruhi kehidupan perempuan secara langsung.

Menanggapi hal ini, Liberty Society berkomitmen untuk memberdayakan perempuan dan mengelola sampah secara berkelanjutan melalui peluncuran Liberty Society Foundation. Yayasan ini fokus pada kegiatan CSR yang memberdayakan kelompok rentan melalui pembekalan komunitas dan aktivasi hijau yang berdampak signifikan pada masyarakat luas.

Liberty Society Foundation bekerja sama dengan komunitas perempuan di berbagai daerah seperti Tanjung Priok, Cengkareng, Tambora, Bogor, Tangerang, serta 18 pengrajin dari Jakarta, Bandung, Flores, Tangerang, Magelang, Surabaya, dan Bali dalam produksi merchandise di House by Liberty.

 

Fokus pada tiga pilar utama

Pemberdayaan Perempuan dan Daur Ulang Sampah, Liberty Society Luncurkan Yayasan Berkelanjutan
Pemberdayaan dan daur ulang sampah yang diadakan oleh PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) bersama Liberty Society (doc: Liberty Society)

Dengan visi memberdayakan 1000 pengrajin dan mengupcycle 100 ton sampah untuk menghasilkan 100.000 barang ramah lingkungan pada tahun 2025, Liberty Society Foundation fokus pada tiga pilar utama: peningkatan keterampilan (upskilling), akses ke pasar (access to market), dan daur ulang limbah (waste upcycling).

Bersama Rosé All Day, Liberty Society mengadakan program pelatihan menjahit dan pengembangan diri selama tiga bulan di Cengkareng, Jakarta Barat, mulai 19 Februari hingga 16 Mei 2024. Program ini berhasil melatih 11 peserta berusia 30–50 tahun dengan pendapatan rendah, menghasilkan produk seperti kemeja, pouch, tote bag, dan celana kulot.

 

Pelatihan soft skill

Selain pelatihan teknis, Liberty Society juga mengedepankan pelatihan soft skill seperti workshop kewirausahaan dan literasi keuangan. “Kesan yang saya dapatkan selama pelatihan ini adalah saya mendapat banyak pengetahuan tentang menjahit, dan saya juga berterima kasih kepada Liberty Society serta Rosé All Day, semoga dengan pelatihan ini saya dapat membuka bisnis saya sendiri atau bekerja di bidang menjahit,” ungkap Maureen, 39 tahun, salah seorang peserta pelatihan.

Liberty Society menargetkan dampak langsung kepada lebih dari 225 individu melalui program pemberdayaan, meningkatkan kesadaran akan keberlanjutan dan ekonomi hijau kepada 10 juta orang, serta mengupcycle 150 ton limbah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya