Liputan6.com, Jakarta Di tengah urbanisasi yang pesat dan kehidupan yang semakin individualis, ikatan antar tetangga mulai melemah. Lalu, banyak orang dewasa yang memilih hidup mandiri, sehingga terputus dari dukungan keluarga. Hal ini menyebabkan meningkatnya perasaan isolasi dan keengganan untuk mencari bantuan ketika menghadapi masalah kesehatan mental.
Namun, komunitas dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi permasalahan ini. Aktif dalam sebuah komunitas tak hanya memperluas lingkaran sosial dalam sebuah kesukaan atau ketertarikan yang sama tetapi juga memberikan dampak positif bagi kesehatan mental.
Baca Juga
Merasa terhubung dengan orang lain melalui aktivitas kelompok dapat mengurangi stres, memperkuat rasa memiliki, dan mengurangi perasaan kesepian. Keterlibatan dalam komunitas, baik itu klub olahraga seperti lari, bersepeda, yoga atau pilates, kelompok hobi, atau organisasi sosial, membantu individu merasa lebih dihargai dan didukung secara emosional.
Advertisement
"Di tingkat komunitas, dengan menyatukan jaringan sosial dalam gaya hidup sehat dan aktif merupakan cara untuk mendapat dukungan untuk kesehatan mental," kata Vice President Office of Health and Wellness Chair Herbalife, dokter Luigi Gratton.
Misalnya aktif di komunitas lari, sepeda, yoga atau pilates. Bukan hanya mendapatkan manfaat dari olahraga itu tapi juga mendukung kesejahteraan mental seseorang.
"Ketika berolahraga dalam sebuah komunitas, aktivitas itu memberikan lebih banyak manfaat kesehatan dibandingkan olahraga sendiri. Selain mendapatkan kebugaran fisik, aktivitas bersama komunitas ini meningkatkan kesejahteraan mental dengan mengurangi stres dan memperkuat rasa memiliki," lanjut Luigi dalam keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com.
Dukungan Kelompok Penting untuk Kesejahteraan Mental
Hal senada pun didukung dari data Survei Asia Pacific Power of Community di mana 51 persen responden mengatakan dukungan kelompok sangat penting untuk kesejahteraan. Dimana ketika seseorang berada dalam sebuah komunitas maka besar kesempatan untuk bertemu teman baru, memperluas lingkaran sosial, serta mendapatkan dukungan untuk mencapai tujuan kesehatan.
Kehadiran komunitas efektif dalam melawan kesepian dan meningkatkan kesejahteraan mental karena melibatkan "sinkronisasi perilaku." Konsep ini menjelaskan bahwa orang yang bergerak atau bekerja secara sinkron, seperti saat berolahraga bersama, akan merasakan ikatan yang lebih kuat. Misalnya seseorang berolahraga bersama dalam sebuah komunitas. Aktivitas fisik secara berkelompok dapat memicu pelepasan endorfin -- hormon yang membuat suasana hati lebih baik-- serta menciptakan rasa kebersamaan yang lebih erat.
Advertisement
Cara Lain, Makan Bersama Perkuat Kesehatan Mental
Cara lain dalam mendukung kesehatan mental adalah lewat makan bersama. Luigi menyinggung tentang makan bersama yang kerap menjadi tradisi di banyak negara Asia. Saat makan merupakan aktivitas menghubungkan anggota keluarga dan menjaga tradisi budaya. Jadi, makan lebih dari sekadar mengisi perut, momen makan bersama membantu membangun ikatan emosional yang dalam.
Lalu, makan bersama dapat mendorong validasi sosial yang positif, membuat individu lebih mungkin membuat pilihan makanan sehat karena adanya pengaruh dari anggota kelompok lainnya.
"Literatur ilmiah menunjukkan bahwa tingkat dukungan sosial yang lebih tinggi dapat sangat efektif untuk manajemen berat badan jangka panjang," tutur Luigi.
Koneksi Digital, Alternatif Terhubung Secara Sosial di Era Modern
Meskipun keterlibatan dalam komunitas secara tatap muka sangat bermanfaat, tak bisa dipungkiri bahwa kesibukan hidup modern sering kali menjadi penghalang.
Untungnya, era digital menawarkan alternatif melalui komunitas online yang sama efektifnya dalam memberikan dukungan sosial. Grup kesehatan daring, forum diskusi, hingga platform media sosial bisa menjadi ruang aman untuk berbagi pengalaman dan mencari dukungan emosional.
“Pada akhirnya, manusia terhubung secara sosial karena suatu alasan. Dan, komunitas membentuk dan mengangkat kita, membantu menjadi versi terbaik dari seseorang baik secara fisik maupun mental. Langkah pertama adalah mengakui bahwa kita semua menghadapi tantangan; dengan bersama sama kita dapat mengatasinya dan berkembang,” pungkas Luigi.
Advertisement
