Pameran AKI 2024 di Blitar dan Palu Momentum Meningkatkan Inovasi dan Kolaborasi

Menparekraf Sandiaga juga menekankan pentingnya menjaga silaturahmi antara pelaku ekraf dengan berbagai pihak agar peluang-peluang usaha baru dapat semakin terbuka lebar.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 09 Jul 2024, 20:06 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2024, 20:06 WIB
Pameran AKI 2024 di Blitar dan Palu Momentum Meningkatkan Inovasi dan Kolaborasi
Pameran AKI 2024 di Blitar dan Palu Momentum Meningkatkan Inovasi dan Kolaborasi (doc: AKI)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Uno hadir secara langsung maupun daring dalam rangkaian Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) Tahun 2024 yang berlangsung di dua lokasi strategis, Kota Blitar dan Kota Palu. Acara ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif di Indonesia, mendorong inovasi, dan membangun kolaborasi antar pelaku industri.

Dalam kunjungan ke pameran yang diadakan di Tunjungan Plaza 6, Surabaya, Menparekraf menyaksikan partisipasi dari 38 pelaku ekonomi kreatif terpilih dari Kota Blitar. Acara ini menjadi wadah bagi para pelaku untuk menampilkan kreativitas dan inovasi mereka di berbagai subsektor seperti kuliner, kriya, fesyen, dan lainnya. 

"Terpilihnya 38 UMKM di Kota Blitar dari 7000 pendaftar ini tentunya akan mengembangkan potensi ekonomi kreatif di berbagai sektor. Tidak hanya terkenal potensi ekrafnya, Blitar juga dikenal dengan berbagai desa wisata. Dan melalui event AKI ini kita berharap wisatawan yang datang baik ke desa wisata di Blitar maupun wisata sejarah, bisa menjadi wisatawan yang Rojali atau Rombongan Jadi Beli bukan hanya Rohali, Rombongan yang Hanya Lihat-Lihat," ujar Menparekraf Sandiaga dalam sambutannya.

Untuk itu Menparekraf mengajak para pelaku ekonomi kreatif untuk terus meningkatkan kapasitas mereka melalui pembelajaran dan adaptasi. 

"Saat ini kita terus bergerak dari satu titik ke titik lain, dan kalian harus adaptif dalam menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan sosial yang ada di depan," tambahnya. 

Menparekraf Sandiaga juga menekankan pentingnya menjaga silaturahmi antara pelaku ekraf dengan berbagai pihak agar peluang-peluang usaha baru dapat semakin terbuka lebar. 

"Dengan membangun networking kita dapat menciptakan kolaborasi yang seluas-luasnya. Karena setiap silaturahmi bisa memperpanjang umur dan melapangkan rezeki," ujar Menparekraf Sandiaga.

 

25 Pelaku Ekraf Hadir di AKI Palu

Pameran AKI 2024 di Blitar dan Palu Momentum Meningkatkan Inovasi dan Kolaborasi
Pameran AKI 2024 di Blitar dan Palu Momentum Meningkatkan Inovasi dan Kolaborasi (doc: AKI)

Sementara itu, di Palu, pameran digelar di Palu Grand Mall dari tanggal 28 hingga 30 Juni 2024. Sebanyak 25 peserta dari subsektor kuliner, fashion, dan musik hadir untuk menampilkan karya mereka. Kota Palu dipilih sebagai simbol keberlanjutan dan kemajuan ekonomi kreatif di kawasan timur Indonesia. Event ini juga menjadi ajang penting untuk menjalin silaturahmi dan kerjasama antar pelaku ekonomi kreatif. 

"Dengan membangun jaringan yang kuat, kita dapat menciptakan kolaborasi yang luas. Setiap pertemuan dan kolaborasi bisa membuka peluang baru dan memperpanjang jangkauan pasar kita," tambah Sandiaga.

Sesuai dengan misi AKI 2024, yakni salah satunya untuk meningkatkan inovasi, dalam perhelatan Pameran AKI 2024 di Kota Bitar dan Kota Palu telah terpilih masing 3 finalis yang dinilai lebih unggul dalam hal inovasi produk.

Para finalis dari Kota Blitar adalah SILHOUETTE CROUCHET (aksesoris kalung etnik, gelang, anting yang memiliki cIri khas rajutan dikombinasi batuan alam), WANOKAKA BAG (produsen totepack backpack dan waistbag khusus traveller), dan YUKSRI UNGKEPAN (lauk siap saji ungkepan ayam kampung dan bebek). 

Sedangkan dari Kota Palu finalis yang terpilih adalah BATIK NATION (produsen motif batik tradisional dan modern dengan model terbaru), BUNLY (olahan kacang mete berbagai rasa dengan kemasan modern), dan GULA SEMUT MOLOMAMUA (olahan gula aren cair dan bubuk dengan kemasan modern).

Di luar para finalis di atas, bagi semua peserta Pameran AKI 2024 yang telah mengikuti semua rangkaian sejak fase pendaftaran hingga bootcamp, sangat merasakan manfaat adanya event AKI 2024.

 

Manfaat yang dirasakan peserta

Seperti yang dirasakan Bagus Trihanto, owner dari BOONDA sebuah aplikasi inovatif yang menghubungkan orang tua dengan berbagai mitra pengasuhan anak. “Saat bootcamp kita dikenalkan platform Gemini oleh coach. Platform ini membantu kami melakukan riset dan tren konsumen, sehingga menekan bisa menekan cost,” jelas Bagus. 

Follower Instagram BOONDA meningkat 37%, dan pengunduh juga meningkat 42% dari kondisi sebelum mengikuti AKI 2024.

Wijaya Prima owner dari YUKSRI UNGKEPAN punya kesan yang mendalam dari para mentor saat fase bootcamp. Dari sisi digital marketing di antaranya; fokus pada iklan berbayar yang tertarget di Instagram dan Facebook, Pembuatan konten digitalyang menarik, Membuat konten yang edukatif, informatif, dan menarik untuk meningkatkan engagement dengan followers. 

Wijaya juga mendapat masukan dari sisi produk, yakni untuk menambahkan variasi produk seperti bebek ungkep pedas, bebek ungkep manis, dan bebek ungkep rempah untuk memenuhi selera konsumen yang beragam, serta memperluas jaringan distribusi dan menyediakan pilihan pembelian online untuk memudahkan konsumen dalam mendapatkan produk. 

Dalam 3 hari pameran booth YUKSRI UNGKEPAN mendapat banyak respon positif dari pengunjung, “Banyak yang penasaran dan ingin mencoba kelezatan bebek ungkep karena penasaran dengan bumbu meresap dan daging yang empuk dan dengan desain modern dan informasi yang jelas menarik perhatian pengunjung” jelasnya.

 

Pembekalan yang bermanfaat

Wahyu Tripradana, owner jenama PANCANALA, sepatu kulit casul dan formal terkesan dengan pembekalan dari para mentor saat bootcamp. “Masukan dan saran dari beberapa mentor AKI adalah yg pertama soal legalitas dan dalam pemasaran (marketing) dan update desain serta material yg digunakan yg kita gunakan. Masukan lain dari mentor fashion untuk bahan, kita disarankan menyesuaikan dengan pangsa pasar yg kita sasar,” ungkapnya. 

Momen saat pameran pun ia manfaatkan untuk mengedukasi pasar. “Beberapa juga tidak percaya bahwa dengan harga kisaran harga Rp 250 ribu sudah mendapatkan produk dengan bahan kulit yg berkualitas. Konsumen jadi sadar bahwa buatan lokal dengan harga terjangkau pun tidak kalah dengan brand luar yang sudah besar," jelas Wahyu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya