Liputan6.com, Jakarta - Anda mungkin tidak asing lagi dengan jurnaling yaitu mencatat kejadian atau peristiwa penting dalam hidup sehari-hari. Selain itu, Anda mungkin sudah memiliki kebiasaan menulis jurnal yang sehat—seperti memiliki morning pages, dream journaling dengan tujuan meningkatkan kemampuan menulis kreatif Anda.
Akan tetapi, ada praktik pelengkap yang juga dilakukan oleh banyak penulis dan pemikir sepanjang sejarah, lho. Metode ini disebut commonplace book, dan merupakan cara yang efektif untuk membuat katalog untuk referensi di masa mendatang tentang jenis informasi dan inspirasi yang Anda temukan dalam kehidupan sehari-hari.
Advertisement
Jadi bisa dikatakan bahwa commonplace book berisi kompilasi pribadi pengetahuan, ide, kutipan, dan pengamatan yang dikumpulkan oleh seseorang. Berbeda dari buku harian, commonplace book lebih seperti basis data daripada cerita keseharian.
Advertisement
Melansir dari dari beberapa sumber, Jumat (13/12/2024), ini dia beberapa hal yang perlu diketahui seputar metode penulisan tersebut. Termasuk manfaat yang bisa didapatkan.
Commonplace book adalah sistem untuk menulis dan menyortir segala macam informasi menarik misalnya kutipan, anekdot, pengamatan, dan informasi yang diperoleh dari buku, percakapan, film, lirik lagu, kiriman media sosial, podcast, pengalaman hidup, atau apa pun yang mungkin ingin Anda baca lagi nanti.
Disebut commonplace book karena Anda mengumpulkan semua ini di satu tempat yang memudahkan untuk menemukan, membaca ulang, dan memanfaatkan setiap bagian dari hal-hal menarik yang telah Anda peroleh.
Sejarah dan Cara Kerja Commonplace Book
Ide commonplace book sudah ada sejak zaman kaisar Romawi Marcus Aurelius, yang karyanya Meditations—teks penting dalam filsafat Stoik—dimulai sebagai koleksi pribadi berisi catatan, pemikiran, dan kutipan. Bentuk ini mulai populer pada Abad Pertengahan berkat De Copia karya Erasmus yang instruktif.
Buku ini berkembang selama Renaissance (Francis Bacon membuat lebih dari 1.600 entri dalam commonplace book miliknya) dan the Enlightenment ketika John Locke menulis A New Method of Making Common-Place-Books.
Commonplace book diadopsi oleh semua jenis intelektual pada abad ketujuh belas dan kedelapan belas dan terus berlanjut hingga hari ini. Thomas Jefferson diketahui menyimpan satu commonplace book untuk referensi hukum dan satu lagi untuk referensi sastra.
Penulis seperti Ralph Waldo Emerson, Mark Twain, dan Virginia Woolf menggunakan teknik ini, sementara pendukung modern termasuk Ronald Reagan dan Bill Gates. Meskipun pada dasarnya merupakan bentuk tertulis dari scrapbooking, commonplace book telah sangat berharga bagi banyak pemikir besar selama bertahun-tahun.Â
Advertisement
Karakteristik dan Tujuan Utama Commonplace Book
Setelah mengetahui sejarah singkatnya, ini dia karakteristik dan tujuan dari commonplace book, antara lain:
1. Pengumpulan pengetahuan
Commonplace book berfungsi sebagai tempat penyimpanan untuk mencatat dan menyimpan informasi. Commonplace book dapat berisi bagian-bagian dari buku, artikel, puisi, pidato, atau materi tertulis lainnya yang menurut orang tersebut menarik, berwawasan, atau berharga.
Tujuannya adalah untuk menangkap dan menyimpan pengetahuan yang dapat ditinjau kembali dan digunakan nanti.
2. Refleksi pribadi
Selain mengumpulkan pengetahuan eksternal, commonplace book seringkali menyertakan refleksi, pemikiran, dan wawasan individu itu sendiri. Commonplace book menjadi ruang untuk komentar pribadi, anotasi, dan hubungan yang dibuat oleh orang yang mencatat informasi tersebut.
Hal ini memungkinkan keterlibatan yang lebih dalam dengan materi tersebut dan mendorong pemikiran kritis.
3. Inspirasi dan kreativitas
Commonplace book dapat menjadi sumber inspirasi dan kreativitas. Dengan mengumpulkan berbagai macam ide, kutipan, dan pengamatan di satu tempat, individu dapat menarik hubungan, memicu wawasan baru, dan menghasilkan pemikiran orisinal.
Buku-buku tersebut menjadi sumber yang merangsang keingintahuan intelektual dan memicu pemikiran kreatif.
Manfaat Memiliki Commonplace Book
Ada beberapa manfaat dari commonplace book yang bisa didapatkan, yaitu:
1. Mengingat apa yang menginspirasi Anda
Saat ini sangat mudah untuk menemukan kiasan menarik, bagian yang inspiratif, dan kutipan favorit baru—dan mudah juga untuk melupakannya begitu Anda beralih ke hal lain.
Memiliki commonplace book sendiri memungkinkan Anda untuk kembali ke hal-hal kecil ini dan menemukan kembali perasaan yang awalnya diberikannya.
2. Menghemat waktu penelitian
Jika Anda memiliki proyek menulis—entah itu artikel, pidato, novel, atau memoar—memiliki commonplace book dapat menghemat banyak waktu. Anda dapat menghindari pencarian di Internet, atau menyisir catatan pinggir koleksi buku Anda jika Anda memiliki ensiklopedia yang berupa kutipan, referensi, dan ide yang dipersonalisasi.
3. Menemukan hubungan yang tidak terduga
Commonplace book adalah bentuk pencatatan yang unik karena pada dasarnya Anda menandai apa pun yang menurut Anda menarik. Dalam menulis, hubungan semacam itu dapat menghasilkan inspirasi.
4. Memfokuskan bacaan Anda di masa mendatang
Seiring dengan berkembangnya commonplace book Anda, Anda mungkin menemukan bahwa Anda memiliki sudut pandang baru untuk mendekati dan meneliti media yang Anda konsumsi.
Membaca buku, mendengarkan podcast, atau bahkan bercakap-cakap dapat menjadi kegiatan didaktik saat Anda mencari perspektif dan informasi yang menambah atau berbeda dari apa yang telah Anda kumpulkan.
Advertisement
Cara Membuat Commonplace Book Sendiri
Berikut langkah-langkah untuk membantu Anda membuat commonplace book Anda sendiri:
1. Pilih buku catatan
Pilih buku catatan yang menurut Anda menarik secara visual dan praktis untuk gaya hidup Anda. Pertimbangkan faktor-faktor seperti portabilitas dan fleksibilitas.
2. Tentukan kategori yang ditulis
Tentukan kategori atau tema yang akan memandu pengaturan commonplace book Anda. Ini akan membantu Anda menyusun konten dan memudahkan pencarian informasi nanti. Kategori dapat berupa topik umum seperti "inspirasi," "kutipan," "ide," atau tema yang lebih spesifik yang relevan dengan minat atau proyek Anda.
3. Kumpulkan dan catat informasi
Mulailah mengumpulkan informasi dari berbagai sumber seperti buku, artikel, situs web, podcast, atau percakapan. Tuliskan kutipan, ide, fakta menarik, atau konten lain yang sesuai dengan Anda.
4. Tambahkan anotasi
Terlibatlah dengan materi yang dikumpulkan dengan menambahkan refleksi, pemikiran, atau koneksi Anda sendiri. Tuliskan wawasan, pertanyaan, atau komentar Anda di samping informasi yang direkam. Sentuhan pribadi ini meningkatkan nilai commonplace book dan mendorong keterlibatan yang lebih dalam dengan materi tersebut.
5. Atur dan kategorikan
Urutkan dan kategorikan informasi yang dikumpulkan berdasarkan kategori yang Anda pilih. Tetapkan tag, label, atau judul yang relevan untuk setiap entri agar memudahkan menemukan konten tertentu. Pertimbangkan untuk menggunakan indeks atau daftar isi untuk referensi cepat.
6. Perbarui dan tinjau secara berkala
Terus tambahkan ke commonplace book Anda secara berkala. Biasakan untuk mencatat informasi, wawasan, atau ide baru saat Anda menemukannya. Sisihkan waktu secara berkala untuk meninjau dan meninjau kembali entri dalam commonplace book Anda untuk memperkuat pengetahuan Anda dan menemukan koneksi baru.