11 Obat Tradisional untuk Menurunkan Kolesterol Secara Alami, Terbukti Ampuh

Obat tradisional untuk kolesterol menawarkan solusi alami, namun tetap perlu konsultasi dokter. Ketahui berbagai pilihan herbal dan pentingnya gaya hidup sehat untuk kendalikan kolesterol.

oleh Silvia Estefina Subitmele Diperbarui 17 Mar 2025, 15:31 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2025, 15:15 WIB
Profesor IPB ungkap keajaiban kunyit sebagai solusi alami untuk turunkan kolesterol tinggi. Ingin tahu rahasianya? Simak manfaat kunyit untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah Anda! (Ilustrasi by AI)
Profesor IPB ungkap keajaiban kunyit sebagai solusi alami untuk turunkan kolesterol tinggi. Ingin tahu rahasianya? Simak manfaat kunyit untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah Anda! (Ilustrasi by AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Kolesterol memainkan peran penting dalam tubuh, tetapi jika kadarnya terlalu tinggi, dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung. Kolesterol tinggi sering dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung dan stroke. Oleh karena itu, menjaga keseimbangan kadar kolesterol dalam darah menjadi hal yang sangat penting untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan.

Selain mengandalkan pengobatan medis, banyak orang mulai mencari cara alami untuk menurunkan kolesterol, salah satunya dengan menggunakan obat tradisional. Pengobatan alami ini telah digunakan secara turun-temurun dan dipercaya memiliki khasiat yang efektif dalam membantu mengontrol kadar kolesterol. Berbagai bahan alami seperti bawang putih, kunyit, dan teh hijau diketahui mengandung senyawa yang dapat membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL).

Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa obat tradisional yang dapat menjadi pilihan untuk menurunkan kadar kolesterol secara alami. Simak informasi lengkap yang dirangkum pada Senin (17/3/2025).

Obat Tradisional Penurun Kolesterol

Kolesterol Tinggi. (foto: Pinterest/antaranews).
Kolesterol Tinggi. (foto: Pinterest/antaranews).... Selengkapnya

Kolesterol tinggi adalah salah satu faktor risiko utama penyakit kardiovaskular. Banyak orang berusaha menurunkan kadar kolesterol mereka dengan berbagai cara, termasuk mengadopsi pola makan sehat, rutin berolahraga, serta menggunakan obat-obatan medis. Namun, selain metode konvensional, beberapa obat tradisional juga dipercaya memiliki manfaat dalam mengelola kadar kolesterol secara alami. Berikut adalah tujuh obat tradisional yang telah dikaji dalam berbagai penelitian dan berpotensi membantu menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.

1. Fenugreek (Kelabat)

Fenugreek, atau kelabat, merupakan tanaman herbal yang biji dan daunnya telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa fenugreek dapat membantu menurunkan kadar kolesterol, terutama bagi penderita diabetes yang memiliki risiko lebih tinggi terhadap gangguan lipid.

Sebuah meta-analisis yang dilakukan pada tahun 2020 menemukan bahwa suplemen fenugreek berkontribusi dalam pengelolaan kadar kolesterol. Namun, meskipun hasil awalnya menjanjikan, diperlukan lebih banyak penelitian berskala besar dan berkualitas tinggi untuk mendukung temuan ini serta memastikan dosis dan efektivitasnya dalam jangka panjang.

2. Ekstrak Daun Artichoke

Artichoke tidak hanya dikenal sebagai sayuran bergizi dalam diet Mediterania, tetapi juga memiliki potensi sebagai agen penurun kolesterol. Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun artichoke dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) serta trigliserida dalam darah.

Sebuah meta-analisis yang diterbitkan pada tahun 2018 menemukan bahwa suplemen ekstrak daun artichoke memiliki hubungan positif dengan penurunan lipid darah. Selain itu, peneliti menyatakan bahwa penggunaan suplemen ini dapat menjadi pelengkap terapi penurun lipid, khususnya bagi individu dengan hiperlipidemia, yaitu kondisi di mana kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah melebihi batas normal. Dengan demikian, artichoke tidak hanya bermanfaat sebagai makanan sehat, tetapi juga sebagai alternatif alami dalam menjaga kadar kolesterol.

3. Yarrow

Yarrow adalah tanaman berbunga yang telah lama digunakan dalam pengobatan herbal tradisional. Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa yarrow memiliki potensi dalam mengubah kadar lipid dalam tubuh, meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami efeknya terhadap manusia.

Sebuah studi tahun 2012 menemukan bahwa yarrow dapat menurunkan kadar kolesterol pada ayam broiler. Namun, karena penelitian ini berfokus pada pengurangan penggunaan antibiotik dalam peternakan ayam, hasilnya tidak bisa langsung diterapkan pada manusia. Selain itu, penelitian tahun 2019 mengindikasikan bahwa ekstrak yarrow dapat mempengaruhi metabolisme lipid secara in vitro, tetapi penggunaannya lebih diarahkan untuk potensi dalam pengobatan kanker pankreas daripada sebagai penurun kolesterol. Oleh karena itu, meskipun yarrow memiliki potensi manfaat, penelitian lebih lanjut masih diperlukan sebelum dapat direkomendasikan sebagai terapi alami untuk kolesterol tinggi.

 

4. Basilik Suci (Tulsi)

Ilustrasi kolesterol
Ilustrasi kolesterol/Copyright Freepik/wayhomestudio... Selengkapnya

Basilik suci, atau yang lebih dikenal sebagai tulsi, adalah ramuan yang banyak digunakan dalam pengobatan Ayurveda. Tanaman ini memiliki rasa sedikit pedas dan pahit serta dapat dikonsumsi dalam bentuk segar maupun sebagai bahan dalam berbagai masakan.

Sebuah studi tahun 2018 meneliti efek basilik suci pada individu berusia 40 tahun ke atas dengan gangguan metabolisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi tulsi dalam dosis tinggi dapat menurunkan kadar kolesterol total dan LDL. Para peneliti merekomendasikan konsumsi setidaknya 1 gram tulsi per hari untuk mendapatkan manfaat ini. Namun, efek penurunan kolesterol tersebut tampaknya bersifat sementara, dan belum ada penelitian jangka panjang yang membuktikan bahwa manfaatnya bertahan dalam waktu yang lama.

5. Jahe

Jahe adalah rempah yang tidak hanya sering digunakan dalam berbagai hidangan, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa. Dalam pengobatan tradisional, jahe telah digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit, termasuk masalah pencernaan dan peradangan.

Sebuah tinjauan sistematis dan meta-analisis tahun 2018 yang melibatkan 12 percobaan klinis menemukan bahwa konsumsi jahe dalam dosis rendah (kurang dari 2 gram per hari) dapat membantu menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol LDL. Namun, meskipun hasilnya menjanjikan, para peneliti menekankan bahwa diperlukan studi lebih lanjut dengan metodologi yang lebih kuat untuk benar-benar memastikan efektivitas jahe sebagai penurun kolesterol. Bagi mereka yang ingin mencoba, jahe dapat dikonsumsi dalam bentuk segar, teh, atau suplemen sebagai bagian dari diet sehat.

6. Kunyit

Kunyit adalah rempah khas yang banyak digunakan dalam masakan India dan Timur Tengah. Kandungan aktif dalam kunyit, yaitu kurkumin, memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi yang berpotensi bermanfaat bagi kesehatan jantung.

Penelitian tahun 2017 menemukan bahwa kunyit dan kurkumin dapat membantu meningkatkan kadar lipid serum, yang berarti dapat membantu mengontrol kadar kolesterol dalam darah. Selain itu, kurkumin juga diyakini memiliki efek perlindungan terhadap individu dengan risiko tinggi penyakit kardiovaskular. Namun, meskipun hasil penelitian awalnya positif, para ahli menyarankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk menentukan dosis yang tepat serta memahami lebih dalam efek samping jangka panjang dari konsumsi kunyit dalam jumlah besar.

7. Rosemary

Rosemary adalah rempah yang sering digunakan dalam masakan, tetapi juga memiliki potensi sebagai obat alami untuk menurunkan kadar kolesterol. Sebuah studi tahun 2014 menemukan bahwa individu yang mengonsumsi bubuk rosemary dalam jumlah 2, 5, atau 10 gram per hari mengalami penurunan kadar kolesterol total.

Para peneliti menyimpulkan bahwa rosemary dapat membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan kondisi kronis lainnya. Namun, karena studi ini masih melibatkan jumlah sampel yang relatif kecil, diperlukan lebih banyak penelitian dengan skala yang lebih besar untuk mengonfirmasi manfaat rosemary sebagai agen penurun kolesterol.

8. Bawang Putih

Bawang putih telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional karena sifatnya yang dapat membantu menurunkan tekanan darah dan kolesterol. Senyawa aktif dalam bawang putih, seperti allicin, diketahui berperan dalam menurunkan kadar kolesterol LDL dan meningkatkan kadar HDL (kolesterol baik). Sebuah meta-analisis menunjukkan bahwa konsumsi bawang putih secara rutin dapat membantu menurunkan kadar kolesterol total secara signifikan.

9. Teh Hijau

Teh hijau kaya akan antioksidan jenis katekin yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL dalam darah. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi teh hijau secara rutin dapat mengurangi risiko penyakit jantung dengan meningkatkan metabolisme lemak dalam tubuh. Minum 2–3 cangkir teh hijau per hari dapat menjadi salah satu cara alami untuk mengontrol kadar kolesterol.

10. Daun Jati Belanda

Daun jati belanda sering digunakan dalam pengobatan herbal untuk membantu menurunkan berat badan dan kolesterol. Senyawa flavonoid dan tanin dalam daun ini bekerja dengan menghambat penyerapan lemak di dalam usus, sehingga membantu mengontrol kadar kolesterol dalam darah.

11. Daun Sirsak

Daun sirsak mengandung senyawa fitokimia yang memiliki sifat antioksidan dan dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL). Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa ekstrak daun sirsak dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan jantung dengan mengurangi peradangan dan kadar lipid dalam darah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya