Liputan6.com, Jakarta - Diabetes menjadi salah satu penyakit kronis yang semakin banyak diderita oleh masyarakat di seluruh dunia. Penyakit ini terjadi ketika kadar gula dalam darah terlalu tinggi akibat gangguan pada produksi atau penggunaan insulin dalam tubuh.
Sayangnya, masih banyak mitos yang berkembang di masyarakat mengenai diabetes, yang sering kali menyebabkan kesalahpahaman dalam pencegahan dan pengobatan.
Advertisement
Baca Juga
Kesalahan informasi ini dapat berdampak negatif pada penderita diabetes serta masyarakat luas yang ingin mencegah penyakit ini.
Advertisement
Oleh karena itu, penting untuk memahami perbedaan antara mitos dan fakta agar kita bisa mengambil langkah yang tepat dalam menjaga kesehatan. Mari kita bahas beberapa mitos dan fakta seputar diabetes yang perlu diketahui.
Mitos 1: Diabetes Hanya Dialami oleh Orang yang Obesitas
Salah satu mitos yang umum adalah bahwa diabetes hanya dialami oleh orang yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas.
Faktanya, meskipun obesitas adalah faktor risiko yang signifikan, diabetes juga bisa terjadi pada orang dengan berat badan normal. Genetika, pola makan, dan gaya hidup juga memainkan peran penting dalam perkembangan diabetes.
Menurut data, banyak individu dengan diabetes tipe 1 yang memiliki berat badan normal. Oleh karena itu, penting untuk tidak menganggap remeh risiko diabetes hanya karena penampilan fisik.
Mitos 2: Penderita Diabetes Tidak Boleh Mengonsumsi Gula Sama Sekali
Banyak orang percaya bahwa penderita diabetes harus sepenuhnya menghindari konsumsi gula. Namun, ini tidak sepenuhnya benar.
Penderita diabetes masih bisa mengonsumsi gula, tetapi harus dalam jumlah yang terbatas dan dengan memperhatikan asupan karbohidrat secara keseluruhan.
Penting untuk memantau kadar gula darah dan berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan yang tepat.
Menjaga keseimbangan nutrisi adalah kunci. Mengonsumsi makanan yang kaya serat, protein, dan lemak sehat bisa membantu mengontrol kadar gula darah.
Advertisement
Mitos 3: Diabetes Tipe 2 Hanya Menyerang Orang Dewasa
Diabetes tipe 2 sering kali dianggap sebagai penyakit orang dewasa. Namun, saat ini, diabetes tipe 2 juga semakin banyak ditemukan pada anak-anak dan remaja, terutama yang memiliki gaya hidup tidak sehat.
Meningkatnya angka obesitas di kalangan anak-anak menjadi salah satu penyebab utama. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menjaga pola makan dan aktivitas fisik anak-anak mereka.
Kesadaran akan pola hidup sehat harus ditanamkan sejak dini untuk mencegah diabetes tipe 2 di masa depan.
Mitos 4: Penderita Diabetes Tidak Perlu Berolahraga
Banyak orang percaya bahwa penderita diabetes tidak boleh berolahraga karena takut akan komplikasi.
Sebenarnya, olahraga justru sangat dianjurkan bagi penderita diabetes. Aktivitas fisik membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengontrol kadar gula darah.
Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai program olahraga baru untuk memastikan bahwa aktivitas tersebut aman.
Beberapa jenis olahraga yang baik untuk penderita diabetes antara lain berjalan kaki, bersepeda, dan berenang. Mengatur jadwal olahraga secara rutin juga dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan.
Advertisement
Mitos 5: Diabetes Tidak Bisa Sembuh
Beberapa orang beranggapan bahwa diabetes adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Meskipun diabetes tipe 1 memang tidak bisa disembuhkan, diabetes tipe 2 bisa dikelola dengan baik melalui perubahan gaya hidup dan pengobatan yang tepat.
Banyak penderita diabetes tipe 2 yang berhasil mencapai remisi dengan menurunkan berat badan, meningkatkan pola makan, dan rutin berolahraga.
Kesadaran dan edukasi tentang diabetes sangat penting untuk membantu penderita mengelola kondisi mereka dengan baik. Dengan penanganan yang tepat, kualitas hidup penderita diabetes dapat meningkat secara signifikan.
Dengan memahami mitos dan fakta seputar diabetes, kita bisa lebih siap dalam menjaga kesehatan dan mencegah penyakit ini. Edukasi yang baik akan membantu kita membuat keputusan yang tepat dalam gaya hidup sehat dan pencegahan diabetes.
