Halal Bihalal 500 Guru, Isu Status Honorer jadi Perbincangan Hot

Desentralisasi pendidikan sebagai konsekuensi negara demokrasi menjadi informasi baru segenap anggota PGRI di Kecamatan Pegedangan, Banten.

oleh Liputan6 diperbarui 23 Agu 2013, 07:39 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2013, 07:39 WIB
130823aguru.jpg
Citizen6, Tangerang: Desentralisasi pendidikan sebagai konsekuensi negara demokrasi menjadi informasi baru bagi segenap anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Kecamatan Pegedangan, Kabupaten Tangerang, Banten.

Bertempat di halaman SDN Puspitek Pagedangan dan diikuti oleh sekitar 500 guru negeri dan swasta dari tingkat sekolah dasar hingga lanjutan atas, pada Rabu 22 Agustus kemarin membuat para guru setempat menjadi mengerti jenjang birokrasi yang semakin sedikit dan mengutamakan kebijakan kedaerahan atau lokal.

Regulasi tentang belum adanya pengangkatan pegawai negeri sipil di Kabupaten Tangerang, yang termasuk dalam desentralisasi menjadi pembicaraan hangat pada acara halal bihalal tersebut. Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris PGRI Kabupaten Tangerang, Wasis menyayangkan belum adanya informasi pengangkatan pegawai pemerintah di lingkup Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang. Dikatakannya, desentralisasi pendidikan telah membuat persoalan baru, karena ketidaksiapan daerah menjalaninya.

Untuk itu Wasis juga menilai, lebih baik tetap dengan sistem sentralisasi atau peraturan pemerintah pusat. Pasalnya, hingga saat ini masih banyak guru yang belum sanggup diangkat pemerintah daerah, sementara peranan tenaga pengajar untuk pelayanan dan peningkatan mutu pendidikan masih sangat dibutuhkan.

"Kami merasa belum saatnya diadakan desentralisasi pendidikan, karena ketidaksiapan pemerintah daerah. Contohnya, saat ini saja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang belum mengumumkan calon pegawai negeri sipil. Padahal tenaga guru masih sangat dibutuhkan dan sampai saat ini masih berstatus honor. Kalau begini lebih baik kita tetap dengan sistem sentralisasi, agar guru honor bisa diangkat oleh pemerintah pusat," ujarnya.

Hadir dalam kesempatan itu, Kepala UPTP Pagedangan, Camat Pagedangan, jajaran pengurus PGRI, dan segenap pengawas sekolah. Dalam sambutanya, Wasis juga meminta segenap tenaga pendidik agar menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Karena profesi sebagai guru adalah mengemban tugas pelayanan dan pengabdian yang harus dikerjaka dengan penuh keikhlasan.

"Selaku pendidik mari kita tingkatkan kedisiplinan untuk dapat memberikan pelayanan pendidikan pada masyarakat dengan sebaik-baiknya. Kepada segenap guru, saya menghimbau agar selalu mengedepankan keikhlasan pengabdian dan meningkatkan kompetensi," tegasnya.

Diakui oleh Ketua PGRI Kecamatan Pagedangan, Syafruddin, acara halal bihalal seperti ini telah menjadi acara rutin yang digelar setiap tahun di wilayahnya. Dari acara ini banyak informasi yang bisa didapatkan para guru serta dapat memberikan usulan pada pejabat dinas pendidikan yang memberikan sambutan.

"Selain sebagai silaturahmi antar guru pasca Ramadan dan Syawal, halal bihalal juga sebagai ajang saling memberikan silaturahmi dan masukkan dengan pejabat dinas pendidikan pada saat beramah-tamah. Selain itu sebagai tempat bertukar pengalaman para guru yang sudah purna bakti dan yang masih mengabdi," ucapnya. (Edy Syahputra Tanjung/Mar)

Edy Syahputra Tanjung adalah pewarta warga.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, Ramadan atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya