Persaingan Beraroma Persahabatan di Festival Band Barsel Batuah

Di ajang Festival Band Barsel Batuah se-Kalimantan Tengah, banyak finalis yang baru berkenalan, namun saling mensupport satu sama lain.

oleh Liputan6 diperbarui 18 Sep 2013, 11:44 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2013, 11:44 WIB
130917aroma.jpg
Citizen6, Barito Selatan: Ada yang sedikit berbeda dari sebuah kompetisi, yang biasanya dipenuhi nuansa persaingan sengit. Di ajang Festival Band Barsel Batuah se-Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, yang baru saja selesai digelar di Buntok, Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Kalimantan Tengah, Minggu 15 September 2013, sekitar pukul 01.30 WIB dini hari itu diwarnai oleh suasana keakraban dan kebersamaan antar para pesertanya. Baik dari kategori band maupun dance.

Banyak di antara peserta finalis yang baru berkenalan, namun langsung saling mensupport satu sama lain, dan membantu hal-hal yang diperlukan kawan barunya. Seperti memberitahu dengan isyarat apabila dirasa output pada sound system kurang maksimal, atau meminjami aksesoris alat yang sekiranya diperlukan kawannya lain band. Seperti tak ada batasan mana musisi kabupaten A, kabupaten B, provinsi C, atau provinsi D, hampir semua lebur dalam kebersamaan.

Festival yang memperebutkan Piala Bergilir dari Ketua TP PKK, Kabupaten Barito Selatan, Yangsi Hartini Farid Yusran, serta uang tunai total sekitar Rp 30 juta itu, baru terlihat 'keras' saat para peserta, khususnya di babak final berlaga di atas panggung. Adu skill para finalis ini, disaksikan dari awal hingga tuntas oleh Bupati Barsel, Ir H Farid Yusran beserta istri yang merupakan Ketua TP PKK, unsur Muspida, Ketua DPRD Kabupaten Barsel serta beberapa pejabat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lain.  

Secara keseluruhan, para finalis dari kategori band maupun dance mempertunjukkan aksi yang terbaik. Tapi ada juga yang terbilang unik, yaitu Kaos Kaki Band dari Tamiang Layang, Kabupaten Barito Timur. Grup yang dibentuk secara dadakan dan baru sempat latihan 2 jam selama 2 hari menjelang final ini, secara tak diduga oleh personelnya justru menyabet gelar Juara IV alias juara favorit, menyisihkan sekitar 36 grup lainnya.

Walaupun mengalami kedodoran tempo di lagu pilihan, yaitu Aku & Aku dari Gigi, bahkan kelupaaan lirik lagu, namun menurut para juri, mereka justru mencuri perhatian dengan aksi panggung yang edan-edanan, lepas tanpa beban.

Acara yang berhasil menghilangkan sekat antar daerah itu, juga diramaikan oleh HoPE band. Kelompok yang juga digawangi oleh Alex, gitaris band DeHES. Band ini juga menjadi band kebanggan Barito Selatan, karena telah berhasil mencetak CD dengan bendera mayor label.  Sayang, saat dimintai komentarnya,  Selasa 17 September 2013 pagi, ponsel Alex tak aktif. Menurut informasi rekan-rekannya, Alex pergi ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan, karena ayahnya sakit keras dan dirawat di rumah sakit sana. (Iwan Prasetya/Mar)

Iwan Prasetya adalah pewarta warga.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

Mulai 10-20 September ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Komunitasku Keren!". Ada merchandise eksklusif bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.



POPULER

Berita Terkini Selengkapnya