Citizen6, Tasikmalaya: Bagi sebagian orang, profesi seorang guru sangatlah biasa dan sangat membosankan. Kerjanya yang hanya mengajar dan memberikan tugas setiap hari. Namun arti di balik itu semua sangatlah lebih. Profesi seorang guru adalah profesi yang kelihatannya mudah namun dalam perjuangannya sangatlah sulit, salah satunya dosenku.
Ia mengajari saya dan teman-teman tanpa kenal lelah. Gaya belajarnya yang sangat khas, pengetahuannya yang sangat luas, dan gaya mudanya yang berkharisma membuat dosen yang satu ini menjadi idola kami, para calon ahli gizi. Khususnya untuk kaum hawa.
Sumarto, ialah nama dosen favorit saya dan teman-teman. Di umurnya yang masih muda, ia telah menyandang status Master Pangan di
salah satu universitas terkemuka di Indonesia. Jiwa mudanya yang masih melekat membuat gaya mengajarnya banyak disukai. Contohnya ketika proses mengajar, seluruh anak-anak diam dan mendengarkan dengan seksama. Penjelasan yang diberikan pun sangat jelas dan mudah dipahami. Selain itu yang difavoritkan dari dosen yang satu ini adalah tidak pernah memberikan ulangan harian, tapi memberikan tugas dalam setiap pertemuannya.
Ia berpendapat, dengan memberikan tugas dalam setiap pertemuan dapat membuat anak-anak menjadi lebih banyak mengingat dan terpacu untuk menghafal yang difahami. Karena ketika anak-anak dituntut untuk melaksanakan ulangan harian, biasanya mereka akan melakukan sistem hafalan satu malam, dimana materi yang dihafal kurang difahami secara menyeluruh.
Mata kuliah yang diajarkan oleh dosen yang satu ini adalah kimia pangan, dimana dalam setiap praktikumnya selalu berhubungan dengan reaksi-reaksi kimia yang terdapat dalam bahan pangan. Tidak hanya cakap dalam mengajar, guru yang satu ini juga seorang mahasiswa di sekolah saya. Beliau sangat santai ketika sharing baik dalam hal akademik maupun organisasi. Keaktifannya dan perhatiannya terhadap murid-muridnya sangat diacungi jempol. Setiap bulan ia mengadakan konsultasi wajib bagi murid-muridnya, untuk mengetahui keadaan dari akademik dan organisasi murid-muridnya.
Melihat beberapa hal dari dirinya, membuatnya menjadi sosok yang saya banggakan. (Dary NurIstiqomah/mar)
Dary NurIstiqomah adalah pewarta warga.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Ia mengajari saya dan teman-teman tanpa kenal lelah. Gaya belajarnya yang sangat khas, pengetahuannya yang sangat luas, dan gaya mudanya yang berkharisma membuat dosen yang satu ini menjadi idola kami, para calon ahli gizi. Khususnya untuk kaum hawa.
Sumarto, ialah nama dosen favorit saya dan teman-teman. Di umurnya yang masih muda, ia telah menyandang status Master Pangan di
salah satu universitas terkemuka di Indonesia. Jiwa mudanya yang masih melekat membuat gaya mengajarnya banyak disukai. Contohnya ketika proses mengajar, seluruh anak-anak diam dan mendengarkan dengan seksama. Penjelasan yang diberikan pun sangat jelas dan mudah dipahami. Selain itu yang difavoritkan dari dosen yang satu ini adalah tidak pernah memberikan ulangan harian, tapi memberikan tugas dalam setiap pertemuannya.
Ia berpendapat, dengan memberikan tugas dalam setiap pertemuan dapat membuat anak-anak menjadi lebih banyak mengingat dan terpacu untuk menghafal yang difahami. Karena ketika anak-anak dituntut untuk melaksanakan ulangan harian, biasanya mereka akan melakukan sistem hafalan satu malam, dimana materi yang dihafal kurang difahami secara menyeluruh.
Mata kuliah yang diajarkan oleh dosen yang satu ini adalah kimia pangan, dimana dalam setiap praktikumnya selalu berhubungan dengan reaksi-reaksi kimia yang terdapat dalam bahan pangan. Tidak hanya cakap dalam mengajar, guru yang satu ini juga seorang mahasiswa di sekolah saya. Beliau sangat santai ketika sharing baik dalam hal akademik maupun organisasi. Keaktifannya dan perhatiannya terhadap murid-muridnya sangat diacungi jempol. Setiap bulan ia mengadakan konsultasi wajib bagi murid-muridnya, untuk mengetahui keadaan dari akademik dan organisasi murid-muridnya.
Melihat beberapa hal dari dirinya, membuatnya menjadi sosok yang saya banggakan. (Dary NurIstiqomah/mar)
Dary NurIstiqomah adalah pewarta warga.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.