Harga Kripto Hari Ini 11 Mei 2022: Bitcoin cs Masih Loyo

Bitcoin dan kripto teratas lainnya masih melanjutkan penurunan, belum terlihat adanya tren positif.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 11 Mei 2022, 06:35 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2022, 06:35 WIB
Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple
Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto jajaran teratas masih terus melanjutkan keterpurukan. Kripto jajaran teratas masih kompak alami koreksi cukup dalam.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Rabu (11/5/2022) pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah 2,25 persen dalam 24 jam dan 19,55 persen dalam sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 30.446,18 per koin atau setara Rp 442,2 juta (asumsi kurs Rp 14.526 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) juga masih melemah. Selama 24 jam terakhir, ETH anjlok 0,68 persen dan 18,13 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 2.288,08 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin juga masih melema. Dalam 24 jam terakhir BNB ambles 0,02 persen dan 18,92 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 311,08 per koin. 

Kemudian Cardano (ADA) juga masih berkutat di zona merah. Dalam satu hari terakhir ADA melemah 3,94 persen dan 20,71 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,6136 per koin.

Adapun Solana (SOL) masih melemah pagi ini. Sepanjang satu hari terakhir SOL melemah 3,88 persen dan 25,61 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 64,09 per koin.

XRP juga masih terkoreksi sangat dalam. Dalam satu hari terakhir, XRP turun 1,51 persen dan 17,14 persen dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,5017 per koin. 

Terra (LUNA) melemah sangat dalam. Terra anjlok 66,15 persen dalam 24 jam terakhir dan 82,47 persen dalam sepekan. Saat ini Terra dihargai USD 14,46 per koin.

Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama melemah 0,03 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya turun ke level USD 0,9998.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
 
 
 
 
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pasar Kripto Jeblok, Hal Apa yang Perlu Dilakukan Investor?

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi kripto

Sebelumnya, saat ini kondisi market aset kripto masih berjuang di tengah penurunan dalam yang terus berlanjut selama beberapa hari terakhir. Kripto teratas kompak berada di zona merah. 

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Selasa (10/5/2022) siang, harga Bitcoin sedikit naik dari pagi hari yang sebelumnya di kisaran USD 30.000 atau sekitar Rp 436,2 juta (asumsi kurs Rp 14.541 per dolar AS) sekarang di kisaran USD 32.000.

Lantas bagaimana hal yang bisa dilakukan investor kripto saat kondisi pasar sedang berada di zona merah? Trader Tokocrypto, Afid Sugiono memberikan beberapa hal yang bisa dilakukan bagi para investor dalam menghadapi penurunan pasar kripto.

Afid menuturkan, investor bisa lebih fokus pada aset kripto sebagai investasi jangka panjang, tetapi tak menutup kemungkinan investor mengambil keuntungan dalam jangka waktu pendek.

“Menurut saya pribadi, ini saat yang tepat untuk memfokuskan aset kripto sebagai investasi jangka panjang,” ujar Afid, kepada Liputan6.com, Selasa, 10 Mei 2022.

“Namun jika ingin fokus meraih keuntungan cepat, bisa juga melakukan teknik scalping atau memilih pembelian aset kripto, seperti BTC down, ETH down, ADA down. Aset kripto itu punya skema meraih keuntungan dari penurunan harga BTC, ETH, dan ADA,” lanjut Afid. 

Selain itu, menurut Afid investor juga harus fokus pada pendekatan jangka panjang untuk berinvestasi dan asumsikan setiap aset yang dibeli saat ini, akan terus dipegang selama beberapa tahun ke depan.

Hal tersebut dilakukan karena saat ini masih sulit untuk memprediksi kondisi pasar ketika berada dalam kondisi market bearish. 

Strategi

Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)
Ilustrasi kripto

Serok ketika harga sedang turun atau buy the dip juga jadi cara yang bisa dilakukan saat pasar berada dalam kondisi penurunan. Dengan harapan dapat engambil keuntungan dari harga rendah sebagai titik masuk yang baik di bearish market. 

“Harapannya, investor tetap dapat bisa mendapatkan keuntungan ketika harga kembali pulih,” tutur Afid.

Adapun Afid mengatakan, investor juga perlu cari tahu metode lain untuk mendapatkan keuntungan dari aset kripto, misalnya seperti staking. Mudahnya, staking mirip dengan layanan keuangan tradisional di bank yaitu deposito, di mana investor hanya perlu menyetorkan nominal uang, meminta bank mengelolanya dan akan dapat bunga. 

Cara terakhir yang bisa dilakukan selama pasar kripto alami penurunan adalah dengan berinvestasi di Stablecoin. 

“Sebagian besar investor masih bisa mengukur keuntungan mereka berdasarkan nilai fiat, baik melalui dolar AS maupun rupiah. Pada kondisi pasar bearish bisa mengkonsolidasikan beberapa portofolio ke dalam bentuk stablecoin untuk keluar dari potensi kerugian,” pungkas Afid.

Instagram Akan Mulai Uji Coba Fitur NFT Minggu Ini

Ilustrasi NFT (Foto: Unsplash by Pawel Czerwinski)
Ilustrasi NFT

Sebelumnya, sekelompok pembuat dan kolektor Non Fungible Token (NFT) akan segera dapat menampilkan token mereka di Instagram. CEO Meta, Mark Zuckerberg mengkonfirmasi dalam sebuah posting hari ini perusahaan sedang menguji fitur NFT pada platform Instagram, dengan "fungsi serupa" segera hadir di Facebook.

Kepala Instagram, Adam Mosseri mengatakan dalam sebuah video sekelompok kecil pengguna AS akan memiliki kemampuan untuk menampilkan NFT pada postingan, cerita, dan pesan mereka. 

Detail NFT ditampilkan dengan cara yang mirip dengan profil dan produk yang ditandai dan diberi nama "koleksi digital". Mengklik tag akan menampilkan detail seperti nama pembuat dan pemilik.

Mosseri mengatakan tes ini kecil untuk memulai agar Instagram dapat belajar dari komunitas. Mungkin dalam upaya untuk mengatasi ketidakpercayaan terhadap platform jejaring sosial utama yang melompat ke dunia NFT. 

“Saya ingin mengakui NFT dan teknologi blockchain dan Web3 secara lebih luas adalah tentang mendistribusikan kepercayaan, mendistribusikan kekuatan. Tapi Instagram pada dasarnya adalah platform terpusat, jadi ada ketegangan di sana,” ujar Mosseri dikutip dari The Verge, Selasa (10/5/2022). 

Menurut juru bicara Meta Christine Pai, pada tahap percobaan ini, NFT yang dapat ditampilkan adalah NFT yang dicetak di blockchain Ethereum dan Polygon. Kemudian NFT Solana dan Flow segera hadir.

Mosseri menekankan dukungan untuk NFT di Instagram dapat membantu memperkenalkan teknologi tersebut ke lebih banyak orang. Instagram bukanlah platform pertama yang melakukannya, pada Januari, Twitter memperkenalkan NFT pada platform tersebut sebagai gambar profil berbentuk segi enam. 

Ikon di sudut postingan Instagram dari NFT juga muncul sebagai segi enam. Meskipun perusahaan dan selebritas dengan cepat mulai masuk ke dunia NFT, dan penjualan baru-baru ini telah menghasilkan lonjakan aktivitas.

Namun, sebuah laporan oleh The Wall Street Journal mengatakan penjualan NFT telah datar sejak puncaknya September 2021.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Infografis kripto
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya