Liputan6.com, Jakarta - Bitcoin telah jatuh lebih dari 52 persen tahun ini dan sekarang berada di sekitar USD 22.000 atau sekitar Rp 323,9 juta per koin, menurut data dari Coindesk. Cryptocurrency paling populer itu telah kehilangan sekitar 70 persen nilainya sejak mencapai titik tertinggi sepanjang masa sekitar USD 69.000 pada November 2021.
Seluruh pasar kripto merasakan sakit yang sama. Kapitalisasi pasar keseluruhan aset kripto telah turun menjadi kurang dari USD 1 triliun dari puncak November 2021 sebesar USD 3 triliun. Ini adalah pertama kalinya sejak 2021 kelas aset bernilai kurang dari USD 1 triliun.
Baca Juga
Tak hanya kripto, aset lain juga banyak terguncang yang disebabkan ketidakpastian makroekonomi dan tingkat inflasi yang tinggi di AS dan beberapa negara Eropa. Di tengah kondisi pasar seperti in, ada beberapa hal yang perlu dipahami investor terkait aset kripto.
Advertisement
Gejolak di pasar kripto bukan hal baru
Kripto dikenal sebagai aset dengan risiko tinggi, pergerakan harga yang ekstrem tak jarang membuat kripto bisa bergerak naik dan turun dengan cepat. Perencana keuangan, Ivory Johnson menjelaskan aset kripto sangat fluktuatif.
“Hal pertama yang saya katakan kepada orang-orang adalah bahwa kripto mungkin delapan kali lebih fluktuatif daripada pasar,” ujar Johnson, dikutip dari CNBC, Kamis (16/6/2022).
Oleh karena itu, itu penurunan harga yang saat ini terjadi bukan pertama kalinya dialami Bitcoin dan kripto lainnya.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Prediksi Harga Kripto
Harga kripto mungkin akan turun lebih jauh
Mengingat lingkungan ekonomi makro saat ini, dengan Federal Reserve memperketat suku bunga untuk mencegah inflasi yang tinggi, beberapa investor kripto berpikir harga mungkin akan turun lebih jauh. Perusahaan kripto juga bersiap untuk resesi dan kemungkinan "musim dingin kripto", atau ketika harga turun dan tetap rendah untuk waktu yang lama.
"Ini tidak akan menjadi titik masuk yang baik sekarang. Sekarang adalah saat yang tepat untuk memeriksa alokasi aset Anda. Umumnya, penasihat merekomendasikan agar bitcoin hanya menjadi bagian kecil antara 1 persen dan 5 persen dari total portofolio Anda," kata Johnson.
Investor yang telah memegang cryptocurrency dan melihat kenaikan harga yang besar harus memangkas taruhan mereka untuk memastikan aset tersebut tidak terlalu besar porsi portofolio mereka, tambah Johnson.
Apa di balik jatuhnya harga kripto
Penurunan di pasar kripto saat ini disebabkan oleh berbagai sentimen salah satunya adalah kegagalan perusahaan kripto baru-baru ini seperti Terra dan Celsius. Pada Mei, stablecoin Terra, UST, jatuh di bawah nilai USD 1,00 dan mendorong investor untuk meninggalkan aset tersebut. Koin saudaranya, luna, juga turun.
Pada Senin, 13 Juni 2022, perusahaan pemberi pinjaman cryptocurrency Celsius menghentikan semua penarikan akun, memicu kekhawatiran perusahaan akan ditutup. Perusahaan kripto lainnya Coinbase di waktu yang berdekatan mengumumkan akan mengurangi karyawan sebanyak 1.100 orang.
Advertisement
Selanjutnya
Ada peluang besar
Penurunan harga yang terjadi tidak berarti investor jangka panjang harus menunda membeli bitcoin, terutama jika mereka melihat kesepakatan dalam aset. Banyak penasihat keuangan dan para analis, investor bisa memanfaatkan penurunan dengan mulai membeli tetapi fokus untuk jangka panjang.
Saat yang tepat memahami kripto
Pada saat penurunan pasar seperti yang terjadi saat ini, para analis dan penasihat keuangan menyarankan para investor terutama pemula untuk mulai memahami lebih dalam soal aset kripto. Penurunan pasar kripto bisa jadi pelajaran berharga bagi para investor.