Rekaman David Bowie yang Belum Dirilis Bakal Debut sebagai Musik NFT

David Boei, penyanyi sekaligus penulis lagu yang meninggal dunia pada 2016 itu tampaknya masih memiliki satu lagu tersisa untuk dinyanyikan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 07 Apr 2023, 14:31 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2023, 14:00 WIB
David Bowie Menjajah Stasiun New York
Instalasi seni yang memajang gambar David Bowie terlihat di stasiun kereta bawah tanah Broadway-Lafayette, New York City, 19 April 2018. Instalasi seni ini disponsori oleh perusahaan streaming Spotify. (ANGELA WEISS/AFP)

Liputan6.com, Jakarta David Bowie dianggap sebagai salah satu musisi paling berpengaruh di abad ke-20. Dia menghasilkan katalog yang luar biasa dari 27 album studio, 11 album live, 4 soundtrack, dan 128 single.

Namun penyanyi sekaligus penulis lagu yang meninggal dunia pada 2016 itu tampaknya masih memiliki satu lagu tersisa untuk dinyanyikan.

Melansir Decrypt, Jumat (7/4/2023), Gala Music, cabang dari startup Web3 Gala Games mengumumkan kemitraan dengan produser musik Larry Dvoskin dan penerbit Warner Chappell Music untuk merilis lagu hit David Bowie tahun 1983 "Let's Dance" yang belum pernah terdengar sebelumnya melalui seri NFT terbatas.

Pada 14 April, 40 tahun setelah "Let's Dance" awalnya debut, Gala Music akan merilis 3.003 NFT, masing-masing menampilkan karya seni yang terinspirasi dari Bowie.

NFT akan dijual dengan skema bayar sesuai keinginan. Semua hasil penjualan awal akan disumbangkan ke MusiCares, sebuah badan amal yang menyediakan layanan kesehatan dan manusia untuk komunitas musik.

Dvoskin mendeskripsikan lagu tersebut dalam sebuah pernyataan sebagai versi lebih melamun, elektronik" dari lagu smash tersebut, yang tetap menjadi salah satu lagu paling populer Bowie yang pernah dirilis. Produser musik dan penulis lagu telah lama berharap perombakan lagu tersebut dapat terwujud.

Pada September lalu, Bowie Estate meluncurkan serangkaian NFT dalam kemitraan dengan pasar OpenSea berjudul “Bowie on the Blockchain”. Koleksi itu, yang juga dijual untuk mengumpulkan uang untuk amal, mendapat reaksi keras dari penggemar Bowie yang mencemooh eksperimen blockchain karena tidak sesuai dengan etos dan nilai mendiang artis.

Seluruh katalog musik Bowie saat ini dimiliki oleh Warner Chappell Music, anak perusahaan dari Warner Music Group, yang membeli koleksi tersebut awal tahun lalu seharga lebih dari USD 250 juta.

Pada November 2022, label musik mengumumkan kesepakatan dengan inkubator hiburan Web3 Defient untuk membuka kekuatan Web3 bagi penulis lagu.

 

Disebut Perjanjian Asli

David Bowie.
Tampilan dari David Bowie. (Foto: Variety)

Kesepakatan Dvoskin dengan label tersebut digambarkan sebagai ‘perjanjian NFT pertama yang benar-benar asli’ dari Warner Chappell Music untuk sebuah lagu yang belum pernah dirilis melalui format fisik atau digital.

Pekan lalu, di tengah-tengah PHK besar-besaran, Warner Music Group mengatakan bahwa mereka berencana untuk menyisihkan karyawan yang terlibat dalam inisiatif Web3 dan AI yang sedang berkembang,

Sementara, Gala Games terkenal karena upaya permainan Web3 titulernya, tetapi juga telah membuat terobosan ke dalam musik dan film saat mengeksplorasi kasus penggunaan hiburan lainnya untuk NFT dan token.

Startup menghadapi beberapa pengawasan awal tahun ini ketika men-tweet tentang proyek film yang akan datang dengan aktor Dwayne "The Rock" Johnson dan Mark Wahlberg.

Pengumuman itu tampaknya telah meningkatkan token GALA sekitar 115 persen. Gala mengklarifikasi bahwa perusahaan produksi masing-masing aktor memproduksi proyek film dokumenter bersama yang tidak terkait dengan kehidupan atau karir mereka sendiri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya