Harga Kripto Hari Ini 5 Mei 2023: Bitcoin dan Ethereum Kompak Merosot

Mayoritas harga kripto jajaran teratas bergerak di zona merah pada perdagangan Jumat pagi 5 Mei 2023. Harga ethereum dan bitcoin kompak melemah.

oleh Agustina Melani diperbarui 05 Mei 2023, 07:38 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2023, 07:38 WIB
Harga Kripto Hari Ini 5 Mei 2023: Bitcoin dan Ethereum Kompak Melemah
Harga kripto jajaran teratas mayoritas bergerak di zona merah pada perdagangan Jumat pagi (5/5/2023). Demikian jugar harga bitcoin dan ethereum merosot. (Foto: Istimewa, Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat)

Liputan6.com, Jakarta - Harga kripto jajaran teratas mayoritas bergerak di zona merah pada perdagangan Jumat pagi (5/5/2023). Demikian juga harga bitcoin dan ethereum merosot.

Mengutip data coinmarketcap, harga kripto kapitalisasi pasar terbesar bitcoin (BTC) turun 0,76 persen dalam 24 jam terakhir. Namun, selama sepekan terakhir, harga bitcoin terpangkas 2 persen. Saat ini, harga bitcoin berada di posisi USD 28.864,03 atau sekitar Rp 424,24 juta (asumsi kurs Rp 14.698 per dolar AS).

Demikian juga harga ethereum bergerak di zona merah. Selama 24 jam terakhir, harga ethereum (ETH) terpangkas 1,49 persen. Dalam sepekan terakhir, harga kripto ethereum susut 1,38 persen. Kini, harga ethereum berada di posisi USD 1.877,61 atau sekitar Rp 27,58 juta.

Harga binance coin (BNB) susut 0,64 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga BNB merosot 1,68 persen. Kini, harga BNB berada di posisi USD 324,09.

Harga XRP juga bergerak di zona merah. Dalam 24 jam terakhir, harga XRP melemah 0,24 persen. Harga XRP terpangkas 0,87 persen dalam sepekan terakhir. Saat ini, harga XRP berada di posisi USD 0,4614.

Harga cardano (ADA) juga turun 1,43 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga cardano tersungkur 5,17 persen. Kini, harga cardano berada di posisi USD 0,3879.

Harga dogecoin (DOGE) melemah 1,54 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga dogecoin tergelincir 2,05 persen. Harga dogecoin berada di posisi USD 0,07843.

Harga polygon (MATIC)  terpangkas 2,17 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga polygon susut 2,8 persen. Kini, harga polygon berada di posisi USD 0,9827.

Sementara itu,  harga solana susut 2,6 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga solana tersungkur 2,71 persen. Saat ini, harga solana berada di posisi USD 21,72.

Harga kripto hari ini seperti harga tether (USDT) bergerak di zona merah dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga tether naik 0,03 persen. Kini, harga tether berada di posisi USD 1,00.

Harga USD Coin (USDC) naik 0,01 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga USDC naik 0,02 persen. Saat ini, harga USDC berada di posisi USD 1,00.

Kapitalisasi pasar kripto global melemah 0,83 persen dalam sehari ke posisi USD 1,19 triliun.

Ada Krisis Perbankan AS, Tingkat Dominasi Bitcoin Justru Meroket

Bitcoin
Ilustrasi Bitcoin (Liputan6.com/Sangaji)

Sebelumnya, tingkat dominasi Bitcoin (BTC) atau Bitcoin's dominance rate, yang mengukur pangsa cryptocurrency di pasar yang lebih luas, telah meningkat tajam sejak ketidakstabilan sektor perbankan AS yang sedang berlangsung hampir dua bulan lalu.

Sejak awal Maret, tingkat dominasi Bitcoin telah meningkat dari 42 persen ke level tertinggi 22 bulan mendekati 49 persen. Kondisi tersebut menunjukkan kinerja mata uang kripto teratas cukup resilien terhadap pasar yang lebih luas.

Sebagai perbandingan, ETF perbankan regional S&P SPDR, yang berupaya mereplikasi kinerja indeks bank-bank regional AS, telah turun sebesar 35 persen dalam jangka waktu yang sama.

Pada Maret lalu, tiga bank AS yakni Silicon Valley Bank (SVB), Signature Bank (SBNY) dan Silvergate Bank (SI) mengalami kegagalan. Hal itu memicu kekhawatiran akan krisis perbankan yang parah.

First Republic Bank (FRCB) menjadi korban terbaru dari krisis perbankan. Namun, Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan sektor perbankan masih sehat dan tangguh.

Menurut Manajer Portofolio Decentral Park Capital Lewis Harland, dominasi pasar bitcoin yang tumbuh di tengah ketidakstabilan sektor perbankan dan penurunan saham perbankan adalah bukti penguatan daya tarik cryptocurrency sebagai anti-AS. bermain dolar atau bertaruh pada kelemahan dolar sama seperti emas dan minyak.

"Anda melihat kinerja BTC yang lebih baik dalam pasar crypto ketika harga saham bank regional runtuh. Ini menandakan bahwa BTC adalah permainan likuid anti-dolar berkualitas tinggi bagi investor saat krisis semakin meluas," kata Harland, mengutip laman CoinDesk, Kamis (4/5/2023).

Ekspektasi pelonggaran likuiditas baru oleh Federal Reserve (Fed) telah menguat di tengah krisis perbankan, menandakan pelemahan dolar ke depan. Pada hari Rabu, Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin dan membuka pintu untuk potensi jeda pada Juni.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Tingkat Dominasi

Bitcoin - Image by MichaelWuensch from Pixabay
Bitcoin - Image by MichaelWuensch from Pixabay

Sementara, tingkat dominasi BTC sekarang menguji ujung atas rentang multi-tahun. Penembusan akan berarti seiring kinerja BTC yang terus berlanjut.

"Dominasi Bitcoin ingin mematahkan pola osilasi 3 tahun. Penembusan 50 persen kemungkinan akan menandakan rezim pasar baru dari kinerja BTC yang berkepanjangan di pasar," kata Harland.

Bitcoin naik setelah regulator Silicon Valley Bank pada 10 Maret dan telah naik 48 persen menjadi USD 29.100 sejak itu, data CoinDesk menunjukkan. Kenaikan yang lebih tinggi mengingatkan pada kinerja positif selama krisis perbankan Siprus 2013.

 

Prediksi Meleset soal Harga Bitcoin, Eks Direksi Coinbase Tebar Duit Rp 14,7 Miliar

Bitcoin
Ilustrasi Bitcoin (iStockPhoto)

Sebelumnya, mantan chief technology officer dari Coinbase Global Inc, Balaji Srinivasan mengatakan dia menutup taruhannya soal prediksi harga Bitcoin yang dia buat beberapa pekan lalu. 

Srinivasan tampaknya kalah karena prediksinya salah soal harga Bitcoin yang akan naik menjadi USD 1 juta atau setara Rp 14,7 miliar (asumsi kurs Rp 14.745 per dolar AS) dalam 90 hari.

Akibat kekalahannya, Srinivasan memberikan USD 1 juta atau setara Rp 14,7 miliar kepada dua organisasi, termasuk tim pengembangan Bitcoin Core di peneliti Chaincode Labs, serta membayar USD 500.000 atau setara Rp 7,3 miliar kepada seseorang yang bernama James Medlock di Twitter yang memenangkan taruhan.

Srinivasan menegaskan kembali dalam postingan Twitter dan video pendek pada Selasa, 2 Mei 2023. Srinivasa mengatakan soal tujuan dari taruhan tersebut. adalah untuk menunjukkan mata uang fiat seperti dolar sedang dalam masalah dan masalah tersebut akan mendorong harga Bitcoin naik. 

"Alasan saya melakukan itu adalah saya ingin memberitahu Anda dengan cara yang dapat dibuktikan ada sesuatu yang salah dalam perekonomian dan negara tidak memberitahu Anda tentang hal itu," kata Srinivasan dalam video tersebut, dikutip dari Yahoo Finance, Rabu (3/5/2023). 

Srinivasan juga menjelaskan masalah dengan bank AS, utang negara. dan potensi masalah lainnya. 

"Itulah yang saya lakukan dengan biaya sendiri, saya meningkatkan kewaspadaan publik,” jelas Srinivasan.

Awal Mula Taruhan

Kembali pada 16 Maret, Medlock memposting sebuah cuitan di Twitter yang mengatakan, dirinya berani bertaruh dengan siapapun sebesar USD 1 juta, tidak akan terjadi hiperinflasi untuk dolar AS. 

Pada 17 Maret, Srinivasan menjawab menerima taruhan itu. Dia meminta Medlock untuk membeli satu Bitcoin. Dia berjanji untuk mengirim USD 1 juta jika dia kalah setelah 90 hari.

Srinivasan menjelaskan dalam taruhannya harga Bitcoin akan naik menyentuh USD 1 juta dalam 90 hari. 

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya