Liputan6.com, Jakarta Beberapa protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi) diretas hari Minggu, 30 Juli 2023 dan mencuri kripto senilai lebih dari USD 24 juta atau setara Rp 362,5 miliar (asumsi kurs Rp 15.107 per dolar AS).
Dilansir dari Decrypt, Senin (31/7/2023), penyerang memanfaatkan kerentanan dalam kumpulan likuiditas di Curve, platform pembuat pasar otomatis.Â
Baca Juga
Kumpulan likuiditas adalah kontrak pintar yang menyimpan token, dan dapat menyediakan likuiditas ke pasar kripto dengan cara yang tidak bergantung pada perantara keuangan. Namun, seperti yang dipelajari beberapa proyek pada Minggu, kesalahan kecil dapat menyebabkan kerugian besar.
Advertisement
Cryptocurrency senilai USD 11 juta atau setara Rp 166,1 miliar dicuri dari protokol peminjaman NFT JPEG, menurut perusahaan keamanan keuangan terdesentralisasi Decurity. JPEG adalah yang pertama mengidentifikasi masalah dengan kumpulannya di Curve.
Tidak lama setelah protokol peminjaman NFT JPEG dieksploitasi, platform Alchemix dan Metronome DAO kehilangan masing-masing USD 13,6 juta atau setara Rp 205,4 miliar dan USD 1,6 juta atau setara Rp 24,1 miliar dengan cara yang sama.
Alchemix mengakui di Twitter mereka sedang bekerja secara aktif untuk memperbaiki masalah dengan kumpulan likuiditasnya. MetronomeDAO mengatakan di Twitter penyelidikannya tentang apa yang terjadi sedang berlangsung, menggambarkan serangan itu sebagai bagian dari rangkaian eksploitasi yang lebih luas.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.