Kapitalisasi Nvidia Mampu Lompati Total Pasar Kripto

Lonjakan pendapatan Nvidia disebabkan oleh melonjaknya permintaan unit pemrosesan grafis (GPU) untuk menambang Bitcoin dan AI.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 28 Agu 2023, 11:45 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2023, 08:18 WIB
Ilustrasi Kripto atau Crypto. Foto: Unsplash/Traxer
Ilustrasi Kripto atau Crypto. Foto: Unsplash/Traxer

Liputan6.com, Jakarta Nvidia, perusahaan pembuat chip terkenal, telah mencapai prestasi luar biasa minggu ini karena kapitalisasi pasarnya mencapai USD 1,18 triliun atau setara Rp 18.051 triliun (asumsi kurs Rp 15.298 per dolar AS), melampaui penilaian seluruh pasar mata uang kripto. 

Dilansir dari Coinmarketcap, Senin (28/8/2023), pencapaian ini terjadi seiring saham Nvidia di Wall Street melonjak ke level tertinggi sepanjang masa. Kinerja keuangan perusahaan yang luar biasa menjadi faktor utama di balik kenaikan harga saham Nvidia. 

Nvidia melaporkan laba bersih sebesar USD 6,2 miliar atau setara Rp 94,8 triliun dari total pendapatan USD 13,5 miliar atau setara Rp 206,5 triliun untuk kuartal kedua tahun fiskalnya.

Perkiraan para analis melampaui angka-angka ini, yang menunjukkan peningkatan signifikan dua kali lipat dibandingkan waktu yang sama tahun lalu.

Nvidia kini berdiri sebagai perusahaan publik terbesar keenam, mengungguli nama-nama terkemuka seperti Tesla dan Facebook. Sementara itu, total kapitalisasi pasar kripto diperkirakan mencapai USD 1,05 triliun atau setara Rp 16.062 triliun.

Pertumbuhan Nvidia Stabil Meski Pasar Kripto dalam Guncangan

Lonjakan pendapatan Nvidia disebabkan oleh melonjaknya permintaan unit pemrosesan grafis (GPU), khususnya untuk AI dan model AI generatif. GPU biasanya digunakan untuk menambang Bitcoin. 

Pendapatan perusahaan untuk kuartal kedua fiskal mengalami peningkatan luar biasa sebesar 101 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan pertumbuhan sebesar 88 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.

Meskipun pasar mata uang kripto mengalami fluktuasi, pertumbuhan Nvidia tetap stabil. Perusahaan ini telah mengungguli harga pasar mata uang kripto berkat konsentrasinya pada pengembangan perangkat keras AI dan peningkatan penjualan yang signifikan.

Menurut para ahli, penggunaan aplikasi blockchain praktis bersama dengan kecerdasan buatan dapat menjadi kunci pertumbuhan jangka panjang di kedua industri tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Coinbase Bakal Tangguhkan Perdagangan 6 Aset Kripto pada September 2023

Crypto Bitcoin
Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Dalam langkah yang tidak terduga, Coinbase Assets mengumumkan akan menangguhkan perdagangan enam aset mata uang kripto pada 6 September 2023.

Dilansir dari Crypto Potato, Sabtu (26/8/2023), pengumuman Coinbase menyebutkan enam token, yang meliputi BarnBridge (BOND), DerivaDAO (DDX), Jupiter (JUP), Multichain (MULTI), Ooki (OOKI) dan Voyager (VGX). 

Penangguhan ini berarti aset tidak lagi menikmati beberapa layanan inti bursa, termasuk Perdagangan Sederhana dan Lanjutan, Coinbase Pro, Coinbase Exchange, dan Coinbase Prime.

Berdasarkan rilisnya, penangguhan aset tersebut akan berlaku mulai 7 September, sekitar dua minggu dari sekarang. Pengumuman tersebut mendapat perhatian besar secara online, dengan ribuan penayangan dan suka di Twitter dalam beberapa jam.

Keputusan tersebut merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan Coinbase untuk mempertahankan standar kualitas tinggi yang terkait dengan aset yang terdaftar. 

Setelah peninjauan menyeluruh, perusahaan tersebut menjelaskan aset yang dihapuskan tersebut tidak memenuhi standar pencatatan yang disyaratkan oleh bursa populer.

Setelah pengumuman tersebut, aset-aset, termasuk BOND, DDX, JUP, OOKI, VGX, dan MULTI, masing-masing mencatat penurunan harga sebesar 5,1 persen, 24 persen, 16 persen, 0,5 persen, 6 persen, dan 0,7 persen.

Penghapusan pencatatan baru-baru ini menambah masalah Multichain yang semakin berkembang, termasuk penangkapan CEO dan penutupan jembatan setelah kehilangan lebih dari USD 109 juta atau setara Rp 1,6 triliun (asumsi kurs Rp 15.298 per dolar AS) dalam bentuk kripto. Faktanya, saat ini, sebagian besar komunitas kripto percaya Multichain adalah proyek mati.


Perkuat Ekosistem USDC, Coinbase Berinvestasi ke Circle dan Bubarkan Konsorsium Centre

Koin Kripto atau Crypto. Disimak harga kripto hari ini.
Koin Kripto atau Crypto. Disimak harga kripto hari ini.

Sebelumnya, pertukaran Cryptocurrency Coinbase (COIN) mengantongi saham minoritas di Circle Internet Financial. Buntutnya, Konsorsium yang menerbitkan stablecoin USDC, Centre Consortium, telah dibubarkan.

"Centre tidak akan lagi ada sebagai entitas yang berdiri sendiri dan Circle akan tetap sebagai penerbit USDC, membawa tanggung jawab tata kelola dan operasi Centre mana pun," kata CEO Circle Jeremy Allaire dan CEO Coinbase Brian Armstrong dalam sebuah blog, dikutip dari laman DeCrypt, Selasa (22/8/2023).

Pengumuman menambahkan, pendapatan bunga dari cadangan dolar yang mendukung token USDC akan terus dibagi antara kedua perusahaan, tetapi pembagiannya sekarang akan sama. Circle, penerbit stablecoin USD Coin (USDC) selalu diasosiasikan dengan Coinbase melalui konsorsiumnya, sebuah kelompok terpisah yang dibentuk untuk mengatur token dalam dolar AS.

Konsorsiumnya sendiri didirikan oleh Coinbase dan Circle pada 2018. Saat itu, konsorsium tersebut mengatakan bahwa mereka menyambut baik partisipasi industri yang luas dan akan memperkenalkan lebih banyak penerbit USDC.

Sekarang Circle akan menjadi satu-satunya penerbit USDC. Unggahan dalam blog tersebut juga mengatakan bahwa USDC akan diluncurkan pada enam blockchain baru hingga akhir Oktober, tetapi tanpa menyebutkan jaringan mana. Artinya, USDC akan tersedia di 15 jaringan berbeda.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya