YouTuber Indonesia, Bro Omen Jual Channel Usai Tertipu Kripto Rp 10 Miliar

Tak hanya itu, Bro Omen juga mengakui telah menggadai rumahnya seharga Rp 5 miliar untuk modal investasi kripto.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 04 Okt 2023, 16:08 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2023, 14:40 WIB
Ilustrasi Youtube
Ilustrasi Youtube (Photo by Sara Kurfeß on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta YouTuber Indonesia, Bro Omen yang memiliki subscriber sekitar 1,5 juta harus menjual akun YouTubenya akibat alami kerugian dari penipuan kripto. 

Tak hanya itu, Bro Omen juga mengakui telah menggadai rumahnya seharga Rp 5 miliar untuk modal investasi kripto. Secara total, Omen mengeluarkan modal hingga Rp 10 miliar dalam investasi kripto ini.

"Jadi ceritanya, gue habis ketipu kena scam di kripto yang nilainya gede banget semua aset gue terpaksa harus gue jual bahkan disita," kata Bro Omen dalam video di channel YouTubenya, dikutip Rabu (4/10/2023).

Omen menjelaskan saat berinvestasi kripto dirinya menginvestasikan seluruh uangnya karena tergiur dengan omongan dari temannya.

Dia juga mengakui bersalah karena niatnya untuk menggandakan uangnya yang bernilai hingga miliaran rupiah. 

"Temen gue nggak ngambil keuntungan dari kerugian gue karena dia juga kena. Itulah kesalahan gue, gue percaya banget omongan dia karena waktu itu gue punya keuangan yang stabil," jelas Omen.

Sempat Rasakan Keuntungan

Sebelum alami kerugian, Omen menuturkan sempat mengalami keuntungan ketika pertama kali berinvestasi kripto. Dengan modal awal Rp 1 juta, Omen berhasil meraih keuntungan hingga Rp 10 juta. 

"Gue sempat merasakan menang dan itu benar-benar membuat gue merasa wow bisa secepat ini. Jadi gue tercengang," jelas Omen. 

Akibat keuntungannya, akhirnya Omen berdiskusi dengan istrinya untuk menggadaikan rumah dan meminjam uang di bank sebesar Rp 5 miliar dengan tenor 6 bulan. 

"Jadi rumah gue kemungkinan juga akan disita bank," kata Omen. 

 

 

Sistem Kerja Koin

Dalam video di channel YouTubenya, Omen turut menjelaskan sistem kerja koin kripto investasinya. Ia menuturkan aset kriptonya memiliki sistem lock atau kunci dalam kurun waktu tertentu dan tidak bisa dijual. 

"Jadi pas beli, koin gue langsung naik jadi 5 kali lipat. Tapi belum bisa dijual. Memasuki bulan kelima harga mulai naik turun, tetapi  bulan keenam harga anjlok dan ternyata websitenya palsu," pungkas Omen.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya