Pasar Kripto Masih Lesu, Bagaimana Potensinya pada Pekan Ketiga Januari 2024?

Banyak pihak meramalkan koreksi yang sedang terjadi adalah persiapan untuk kenaikan lebih lanjut.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 22 Jan 2024, 13:55 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2024, 13:55 WIB
Pasar Kripto Masih Lesu, Bagaimana Potensinya pada Pekan Ketiga Januari 2024?
Pasar kripto dan bitcoin telah menunjukkan pergerakan yang datar selama beberapa hari terakhir.(Foto: Traxer/unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Pasar kripto dan bitcoin telah menunjukkan pergerakan yang datar selama beberapa hari terakhir. Bitcoin (BTC), sebagai aset utama yang telah mengalami pergerakan dramatis setelah persetujuan ETF pada 10 Januari lalu, telah menjadi sorotan utama.

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur menuturkan, banyak pihak meramalkan koreksi yang sedang terjadi adalah persiapan untuk kenaikan lebih lanjut. 

Namun, sejumlah analis juga memperingatkan tentang kemungkinan penurunan tajam, karena adanya aksi "sell the news" oleh para trader. Lantas bagaimana prospeknya untuk pekan ketiga Januari 2024?

Fachrur menuturkan nilai Bitcoin mengalami penurunan signifikan selama seminggu terakhir, turun dari USD 49.000 atau setara Rp 765,8 juta (asumsi kurs Rp 15.629 per dolar AS) menjadi USD 40.300 atau setara Rp 629,8 juta, mencatat penurunan sebesar 17,8%. 

“Penurunan ini dapat dikaitkan dengan kekhawatiran di pasar terkait ETF Bitcoin Spot, yang juga disertai dengan likuidasi kepemilikan Bitcoin oleh Grayscale,” kata Fyqieh kepada Liputan6.com, Senin (22/1/2024).

GBTC Grayscale dikenal sebagai pemilik terbesar Bitcoin dengan 566.973 BTC senilai USD 23 miliar atau setara Rp 359,4 triliun untuk ETF di AS.

Fyqieh menambahkan, sentimen negatif dari komentar Senator Elizabeth Warren yang memengaruhi permintaan pembeli terhadap BTC dan altcoin. Pada Minggu, 21 Januari 2024 Senator Warren melanjutkan perang anti-kripto, dengan mengatakan kripto digunakan untuk kejahatan untuk menghindari sanksi. 

Saat melihat sentimen pasar untuk pekan ini, ada kemungkinan Bitcoin akan mengalami rebound, meskipun kenaikan harganya mungkin tidak signifikan. Beberapa faktor yang mendukungnya termasuk absennya pidato dari petinggi The Fed, yang biasanya dapat memengaruhi harga BTC. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pantau Berita Ekonomi AS

Kripto XRP (Foto: Traxer/Unsplash)
Kripto XRP (Foto: Traxer/Unsplash)

Selain itu, rilis laporan pendapatan dari perusahaan-perusahaan besar antara lain Netflix, Tesla, dan Intel dapat memberikan dampak positif pada pasar saham teknologi AS, yang dapat mempengaruhi Bitcoin.

Meskipun demikian, pelaku pasar juga perlu memantau berita ekonomi AS terbaru, terutama perkiraan pertumbuhan ekonomi kuartal keempat 2024. 

“Indikator ekonomi lainnya yang akan dirilis minggu ini meliputi Purchasing Managers Index (PMI) dan Personal Consumption Expenditures (PCE), yang dapat memberikan gambaran tentang inflasi, sebuah faktor yang penting bagi The Fed” pungkas Fyqieh.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


Harga Kripto pada 22 Januari 2024

Ilustrasi Mata Uang Kripto atau Crypto. Foto: Freepik
Ilustrasi Mata Uang Kripto atau Crypto. Foto: Freepik

Sebelumnya diberitakan, harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada Senin (22/1/2024). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona merah.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) masih terkoreksi. Bitcoin turun 0,39 persen dalam 24 jam dan 1,63 persen sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 41.619 atau setara Rp 650 juta (asumsi kurs Rp 15.619 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) turut terkoreksi. ETH ambles 0,42 persen sehari terakhir dan 1,98 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 38,4 juta per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) masih menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB naik 1,01 persen dan 5,36 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 4,99 juta per koin. 

Kemudian kripto Cardano (ADA) kembali berada di zona merah. ADA merosot 1,55 persen dalam 24 jam terakhir dan 5,41 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 7.919 per koin.

 

 


Harga Solana

Kripto atau Crypto. Foto: Unsplash/Raphael Wild
Kripto atau Crypto. Foto: Unsplash/Raphael Wild

Adapun Solana (SOL) kembali terpuruk. SOL ambles 1,73 persen dalam sehari dan 5,46 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 1,42 juta per koin. 

XRP terpantau kembali berada di zona merah. XRP anjlok 0,22 persen dalam 24 jam dan 4,21 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 8.565 per koin. 

Koin Meme Dogecoin (DOGE) kembali terkoreksi. Dalam satu hari terakhir DOGE turun 2,11 persen, tetapi berhasil menguat 5,34 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 1.325 per token.

Harga kripto hari ini stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC) sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00

Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 1,64 triliun atau setara Rp 25.616 triliun. 

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya