Liputan6.com, Bandung - Hari Bela Negara merupakan salah satu peringatan yang penting untuk dirayakan oleh masyarakat Indonesia. Adapun peringatannya dirayakan pada tanggal 19 Desember setiap tahunnya.
Bagi masyarakat Indonesia, Hari Bela Negara penting untuk tetap menanamkan rasa cinta tanah air. Perayaan ini bahkan wajib untuk dikenalkan kepada anak-anak hingga generasi muda agar tidak kehilangan identitasnya sebagai warga Indonesia.
Baca Juga
Masyarakat bisa merayakan peringatan ini dengan berbagai macam cara mulai dari menanamkan nilai-nilai nasionalisme hingga patriotisme yang saat ini perlahan terkikis karena era globalisasi.
Advertisement
Peringatannya juga penting untuk menjadi pengingat bahwa setiap warga negara mempunyai tanggung jawab dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsanya. Selain itu, Hari Bela Negara merujuk pada peristiwa penting yang terjadi di tahun 1948.
Saat itu, terjadi sebuah peristiwa ketika Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) dibentuk untuk melawan agresi militer Belanda. Kemudian di masa modern saat ini membela negara tidak selalu dengan berperang tetapi dengan banyak cara.
Misalnya, dengan hal-hal sederhana seperti menjaga keharmonisan, mematuhi hukum yang berlaku, hingga mendukung setiap pembangunan bangsa yang diberikan untuk masyarakat itu sendiri.
Di tengah-tengah tantangan zaman, kita juga bisa melakukan bela negara dengan memperkuat identitas dan keberagaman bangsa. Mengingat Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya, agama, serta bahasa.
Sejarah Hari Bela Negara
Melansir dari situs resmi Kementerian Pertahanan RI Hari Bela Negara merupakan peringatan yang terbentuk dari Deklarasi Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) pada 19 Desember 1948 di Sumatra Barat.
Sebagai informasi, PDRI merupakan pemerintahan sementara yang dibentuk dalam rangka menyelamatkan legitimasi konstitusional Indonesia setelah presiden dan wakilnya ditawan pada Agresi Militer Belanda II.
Alhasil akibat penahanan tersebut mengakibatkan adanya kekosongan kekuasaan di Indonesia. Mr Syarifuddin Prawiranegara yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kemakmuran akhirnya menginisiasi pembentukan “Pemerintahan Darurat”.
Kemudian pembentukan PDRI dilakukan setelah Syarifuddin mendapatkan mandat dari Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh Hatta sesaat sebelum mereka ditangkap oleh Belanda.
Adapun PDRI mempunyai beberapa tujuan di antaranya menjalankan pemerintahan semetara, melanjutkan perang melawan Belanda, hingga memupuk semangat perjuangan rakyat dalam mempertahankan kedaulatan negara.
Melalui peran PDRI, Indonesia akhirnya berhasil menumpaskan Agresi Militer Belanda II yang ditandai dengan Perjanjian Roem-Royen. Kemudian dalam memperingati peristiwa tersebut pemerintah menetapkan 19 Desember sebagai Hari Bela Negara.
Advertisement
Tema Hari Bela Negara 2024
Pada tahun ini peringatan Hari Bela Negara (HBN) menjadi perayaan yang memasuki tahun ke-76. Kemudian pada peringatan tahun ini memiliki tema bertajuk “Gelorakan Bela Negara untuk Indonesia Maju”.
Melansir dari situs resmi Kemenhan tema tersebut mempunyai makna yang cukup mendalam. Salah satunya untuk seluruh warga negara Indonesia untuk terus menggelorakan bela negara dan berkontribusi secara nyata dalam berbagai aspek kehidupan.
Terutama untuk berpartisipasi mewujudkan Indonesia maju dan kontribusi tersebut harus bisa tercermin dalam sejumlah aspek mulai dari Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, Pendidikan, Teknologi, Pertahanan, hingga Keamanan.
Kemudian setiap individu juga dapat berperan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Adapun dalam konteks bela negara disebutkan terdapat lima nilai dasar bela negara.
Di antaranya adalah cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, yakni pada Pancasila, rela berkorban, dan kemampuan awal bela negara. Hal tersebut menjadi landasan untuk membentuk mental serta fisik yang tangguh.