Liputan6.com, Jakarta - Monumen Bajra Sandhi adalah salah satu ikon budaya Bali yang terletak di wilayah Denpasar tepatnya di kawasan Renon. Monumen ini menjadi simbol perjuangan rakyat Bali dalam menghadapi penjajahan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Dirangkum dari berbagai sumber, nama Bajra Sandhi berasal dari kata bajra, berarti lonceng suci yang digunakan oleh pendeta Hindu dalam ritual di Bali. Sementara kata sandhi yang berarti perdamaian.
Advertisement
Bentuk monumen ini menyerupai bajra, yang mencerminkan nilai-nilai religius masyarakat Bali. Diresmikan pada tahun 2003, monumen ini memiliki arsitektur yang megah dan sarat akan nilai-nilai historis serta spiritual.
Advertisement
Baca Juga
Setiap sudut bangunan dipenuhi dengan ornamen khas Bali, termasuk ukiran-ukiran yang menggambarkan berbagai aspek kehidupan dan perjuangan rakyat Bali.
Monumen Bajra Sandhi memiliki tiga tingkat utama yang masing-masing melambangkan filosofi Tri Hita Karana, yaitu hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia lainnya, dan manusia dengan alam.
Tingkat pertama berfungsi sebagai ruang pameran yang menyimpan berbagai artefak, diorama, dan dokumentasi sejarah perjuangan rakyat Bali. Diorama-diorama ini menggambarkan kisah-kisah penting, mulai dari masa kerajaan, era penjajahan, hingga perjuangan kemerdekaan.
Tingkat kedua adalah ruang meditasi yang memberikan suasana tenang dan sakral bagi pengunjung. Sementara itu, tingkat ketiga adalah ruang observasi, di mana pengunjung dapat menikmati pemandangan indah kota Denpasar dan sekitarnya.
Selain itu, bagian puncak monumen ini memiliki menara yang menjadi tempat terbaik untuk melihat panorama alam Bali dari ketinggian. Monumen ini tidak hanya menjadi tempat wisata, tetapi juga pusat pembelajaran sejarah dan budaya Bali.
Acara Adat dan Budaya
Banyak wisatawan lokal maupun mancanegara yang datang untuk mempelajari lebih dalam tentang tradisi dan nilai-nilai yang dipegang teguh oleh masyarakat Bali. Selain itu, monumen ini sering menjadi lokasi berbagai acara budaya dan upacara keagamaan.
Misalnya, pada perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia atau Hari Pahlawan, Monumen Bajra Sandhi menjadi pusat kegiatan yang melibatkan masyarakat luas. Keindahan arsitekturnya juga sering dijadikan latar belakang untuk berbagai kegiatan seni, seperti fotografi dan pertunjukan tari tradisional Bali.
Hal ini menjadikan Monumen Bajra Sandhi bukan hanya sebagai simbol sejarah, tetapi juga sebagai jembatan yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan Bali.
Di luar fungsi historis dan budaya, Monumen Bajra Sandhi juga memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian lingkungan di sekitarnya. Kawasan monumen ini dikelilingi oleh taman hijau yang luas, lengkap dengan jalur jogging dan area rekreasi.
Taman ini sering dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk bersantai, berolahraga, atau sekadar menikmati udara segar. Dengan suasana yang damai dan asri, kawasan ini menjadi oase di tengah hiruk-pikuk kota Denpasar.
Selain itu, taman ini sering dijadikan tempat berkumpul untuk acara-acara komunitas, seperti yoga, pameran seni, dan festival budaya. Dengan demikian, Monumen Bajra Sandhi bukan hanya tempat yang menyimpan sejarah, tetapi juga ruang publik yang memperkuat hubungan sosial masyarakat Bali.
Monumen Bajra Sandhi adalah cerminan sempurna dari semangat, budaya, dan kebanggaan rakyat Bali. Setiap detail dari monumen ini mengajarkan kita untuk menghargai perjuangan para leluhur yang telah berjuang demi kemerdekaan dan menjaga identitas budaya yang kuat.
Monumen ini bukan hanya menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang sejarah Bali, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus melestarikan warisan budaya dan memperkuat semangat persatuan.
Melalui Monumen Bajra Sandhi, Bali mengingatkan kita bahwa kekayaan budaya dan sejarah adalah aset berharga yang harus kita jaga untuk masa depan yang lebih baik.
Penulis: Belvana Fasya Saad
Advertisement