Liputan6.com, Jakarta - CEO Indodax Oscar Darmawan memprediksi transaksi kripto akan terus meningkat pada 2024 ini. Dia mencatat, besaran transaksi per Maret ini sudah mencapai 33 persen perolehan tahun lalu.
Atas hal tersebut, Oscar mengaku optimistis transaksi kripto bisa kembali menunjukkan tren peningkatan tahun ini. apalagi , ada momen halving Bitcoin dan altcoin seasons.
Baca Juga
“Total transaksi kripto tahun 2024 kemungkinan akan lebih besar dari pada tahun 2023. Saat ini saja total transaksi kripto di Indonesia sudah 33 persen dari tahun sebelumnya," ujar Oscar dalam keterangannya, Sabtu (9/3/2024).
Advertisement
"Bappebti juga sudah menargetkan jika total transaksi tahun ini dapat menembus Rp 800 triliun seperti di tahun 2021 kemarin. Tidak menutup kemungkinan hal ini dapat terjadi. Terlebih tahun ini akan ada halving Bitcoin dan altcoin seasons,” sambungnya.
Oscar menjelaskan, banyaknya potensi yang dapat digali di Indonesia. Terutama, Indonesia akan mengalami lonjakan bonus demografi pada 2045. Dia menilai, sifat masyarakat Indonesia yang FOMO (fear of missing out), dapat menjadi sebuah pemicu untuk meningkatkan transaksi kripto di Indonesia.
Berani Mencoba Hal Baru
Menurutnya, penduduk Indonesia pada dasarnya berani untuk mencoba hal-hal yang baru dan takut tertinggal sebuah tren. Terlebih, menurut data dari BPS, 69 persen penduduk Indonesia berada di rentang usia 15 hingga 64 tahun.
"Maka dari itu, adanya halving ini dapat menarik peningkatan minat dalam investasi kripto, sejalan dengan pola perilaku masyarakat yang dinamis dan cenderung mengikuti perkembangan teknologi,” ucap Oscar.
Tak hanya adanya populasi yang memadai, Oscar juga mengatakan dukungan dari regulator juga sangat mempengaruhi perkembangan dan peningkatan aset kripto di Indonesia.
“Saat ini, regulator di Indonesia sudah sangat membuka diri bagi industri kripto sehingga menciptakan ekosistem kripto yang sehat. Berdasarkan pernyataan resmi yang saya dengar dari DK OJK, Bapak Hasan Fawzi, OJK, sebagai lembaga yang nantinya mengatur industri kripto Indonesia akan menggandeng otoritas dari berbagai negara seperti Singapura, Malaysia dan Dubai (Uni Emirat Arab) untuk menyempurnakan kerangka kebijakan pengaturan dan pengawasan aset keuangan digital, termasuk aset kripto,” bebernya.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Pengaruh Harga Bitcoin
Di samping itu, Oscar melihat adanya dampak dari tingginya nilai aset Bitcoin yang tembus hingga Rp 1 miliar. Dia memprediksi nilainya bisa lebih meningkat usai momentum halving.
“Apalagi saat ini Bitcoin sudah menembus Rp 1 miliar dan belum terjadi halving. Tentunya, angka ini akan meningkat sejalan dengan fenomena halving Bitcoin. Hal ini membuktikan jika aset kripto merupakan salah satu aset investasi yang menjanjikan dan memiliki return yang tinggi,” kata dia.
Tak hanya Bitcoin, Oscar juga menjelaskan koin-koin lain seperti Ethereum turut menguat dan menyebabkan terjadinya altcoin seasons, sebagaimana yang terjadi pada periode halving sebelumnya.
“Bagi investor yang berkeinginan berinvestasi tetapi biayanya terbatas, cenderung akan beralih untuk membeli altcoin yang harganya lebih terjangkau. Akibatnya, terjadi peningkatan permintaan terhadap altcoin dan harga mereka ikut meningkat. Fenomena ini menambah dinamika pasar kripto, memberikan opsi diversifikasi investasi bagi para pelaku pasar,” ucapnya.
Advertisement
Lahir Investor Kripto Baru
Oscar Darmawan juga mengatakan adanya opsi diversifikasi ini memberikan para investor kesempatan yang lebih luas untuk mulai terjun di dunia kripto. Alhasil nantinya dapat melahirkan para investor baru dan meningkatkan total transaksi kripto di Indonesia.
“Salah satu teknik investasi yang dapat menguntungkan para investor yaitu dengan menggunakan teknik Dollar Cost Averaging (DCA). Teknik DCA ini dapat membantu para investor untuk mendapatkan harga Bitcoin yang terbaik. INDODAX juga sudah menyediakan fitur investasi dengan teknik DCA yang dinamakan fitur ‘Investasi Rutin’,” urainya.
“Hal ini menciptakan rata-rata harga pembelian yang lebih rendah daripada membeli semua pada satu waktu tertentu. Sehingga jumlah yang diinvestasikan totalnya sama secara rutin, baik bulanan maupun mingguan. Jadi, potensi profit dan keuntungannya lebih maksimal,” tutup Oscar Darmawan.