Bitcoin Belum Bisa Jadi Alat Pembayaran di Negara Ini, Ada Masalah di Pengembang Layanan

Menurut pengembang Wasabi Wallet, pengembang gagal menyederhanakan pengalaman pengguna dalam pembayaran dengan Bitcoin.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 25 Jun 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2024, 06:00 WIB
Bitcoin
Ilustrasi Bitcoin (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Adam Ficsor, pengembang utama Wasabi Wallet membeberkan masalah yang ditimbulkan Bitcoin saat digunakan sebagai alat tukar pembayaran di El Salvador.

Dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan seorang dokter gigi asal EL Salvador, Ficsor mengungkapkan dirinya menilai bahwa perjalanan Bitcoin masih panjang untuk masuk sektor keuangan El Salvador.

"Bukan berarti El Salvador belum siap menerima Bitcoin. Bitcoinnya belum siap untuk El Salvador. Kami para pengembang Bitcoin-lah yang mengecewakan kalian," ujar Fiscor.

Ficsor menjelaskan bahwa, tidak seperti bidang penyimpan nilai, di mana bitcoin unggul, pengembang gagal menyederhanakan pengalaman pengguna dalam pembayaran dengan Bitcoin.

Dia menyebutkan bahwa meskipun menggunakan Lightning Network, pengalaman ini tidak semulus yang seharusnya.

Ficsor menceritakan bahwa melalui karyanya di Wasabi Wallet, dia berhasil menganonimkan pembayaran Bitcoin.

Namun, dia mengingatkan bahwa perjalanannya untuk membuat transaksi anonim ini lebih murah dan mudah namun menjadi hal yang berbahaya.

Sebagai informasi, El Salvador telah memperkenalkan inisiatif untuk mereformasi undang-undang perbankan saat ini dengan memperkenalkan jenis bank baru yang dapat meminjamkan layanan bitcoin dan kripto.

Reformasi undang-undang perbankan El Salvadpr termasuk 14 pasal baru yang mendefinisikan Bank Investasi Swasta (PIB) sebagai instrumen penting di tingkat internasional.

Jika disahkan, inisiatif ini akan memungkinkan terciptanya bank-bank yang dapat menawarkan layanan berbeda, termasuk manajemen risiko ekonomi, pembelian produk keuangan, manajemen investasi, lindung nilai, dan derivatif keuangan lainnya.  Layanan ini juga akan mendukung segala alat pembayaran yang sah di El Salvador, seperti dolar AS dan Bitcoin.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

El Salvador Lirik Bitcoin untuk Bebas dari Mata Uang Fiat

Ilustrasi: Bitcoin
Ilustrasi: Bitcoin

Wakil Presiden El Salvador, Felix Ulloa baru-baru ini menyatakan bahwa Bitcoin (BTC) kemungkinan akan menjadi alat untuk membebaskan negara itu dari penggunaan mata uang fiat, termasuk dolar Amerika Serikat.

Melansir News.bitcoin.com, Minggu (16/6/2024) dalam wawancara dengan Russia Today (RT) di sela-sela San Petersburg International Economic Forum (SPIEF), Ulloa menyoroti peluang yang dibawa oleh adopsi Bitcoin ke negara tersebut terhadap kebebasan ekonomi.

Ketika ditanya tentang kemungkinan de-dolarisasi El Salvador dan kaitannya dengan Bitcoin, Ulloa menekankan bahwa pemerintahannya telah mempelajari kasus tersebut sebelumnya.

"Untuk ini, Bitcoin telah menjadi sebuah pilihan; dan tidak hanya Bitcoin tetapi juga mata uang kripto lainnya yang beredar di pasar internasional," jelas Ulloa.

Tahun lalu, El Salvador mengesahkan undang-undang aset digital, yang mencakup mata uang kripto, token, dan aset digital lainnya untuk memajukan liberalisasi ekonomi, dia menyoroti.

Sebelumnya, Ulloa juga menyoroti peran Bitcoin dalam kebangkitan perekonomian El Salvador, memperkuat hubungan antara kripto dan industri pariwisata.

Pada Oktober 2023, ia menilai bahwa "pariwisata dan penggunaan mata uang digital berjalan seiring dan merupakan tanda masa depan dan kelahiran kembali negara kita."

Sebagai informasi, El Salvador mengadopsi dolar AS pada tahun 2020, mengizinkan penggunaannya untuk semua transaksi komersial dan keuangan sambil berupaya meningkatkan angka perekonomiannya.

Ulloa menyatakan bahwa El Salvador ingin membebaskan perekonomiannya dari bank sentral dan juga dari ketergantungan tersirat pada mata uang fiat, seperti dolar AS, euro, poundsterling, dan lainnya.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

El Salvador Berhasil Tambang 473 Bitcoin Gunakan Energi Panas Bumi

Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)
Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)

El Salvador, negara pertama yang mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, dilaporkan telah menambang 473,5 Bitcoin ke perbendaharaannya menggunakan energi panas bumi. 

Dilansir dari Yahoo Finance, Selasa (21/5/2024), menurut laporan, data resmi yang dirilis oleh The Bitcoin Office of El Salvador (ONBTC) mengungkapkan jumlah bitcoin ini ditambang sejak 2021 menggunakan daya 1,5 MW dari kompleks vulkanik Tecapai.

Bitcoin ditambang oleh 300 penambang di pembangkit listrik tenaga panas bumi Berlin menggunakan energi yang disediakan oleh kompleks vulkanik Tecapa. Mata uang kripto ini adalah bagian dari lebih dari 5.750 BTC yang saat ini disimpan El Salvador di alamat perbendaharaan publiknya, yang diungkapkan oleh Presiden Nayib Bukele awal tahun ini.

Bukele sempat melontarkan beberapa komentar tentang pemanfaatan energi panas bumi, sejenis tenaga yang diperoleh dari uap yang dipanen dari reservoir yang terletak di bawah bumi untuk menjalankan turbin. 

Dia bahkan memposting video yang menunjukkan dimulainya operasi pembangkit listrik tenaga panas bumi di Berlin, menampilkan koneksi beberapa penambang bitcoin. 

Meskipun demikian, ini adalah salah satu peluang pertama di mana pemerintahan Bukele menawarkan keseimbangan mengenai hasil dari inisiatif pertambangan ramah lingkungan ini.

Proyek ini rencananya akan diperluas, mengingat hanya 1,5 MW dari 120 MW yang diproduksi oleh pembangkit listrik di Berlin yang saat ini digunakan untuk tujuan ini. 

Pada 2022, Bukele mengonfirmasi negara tersebut telah melakukan investasi untuk meningkatkan kapasitas jaringan listrik panas bumi, dan mengungkapkan mereka telah menemukan sumur yang mampu menghasilkan 95 MW pada 2022. 

Ini mungkin merupakan seluruh listrik yang dibutuhkan untuk menggerakkan Bitcoin City, sebuah kota metropolitan yang diumumkan oleh presiden pada 2021 yang akan digerakkan oleh energi hijau.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya