Liputan6.com, Jakarta CEO Tether, Paolo Ardoino, menyampaikan pandangannya tentang kemungkinan ekspansi lebih lanjut di Amerika Serikat. Meskipun perusahaan kripto terbesar ini melihat potensi keuntungan besar dari pasar AS, mereka akan melakukannya dengan sangat hati-hati dan tetap memantau perkembangan regulasi di negara tersebut.
Ardoino mengungkapkan bahwa mereka akan terus memantau undang-undang dan kebijakan yang sedang berkembang sebelum membuat keputusan lebih lanjut mengenai kehadiran mereka di pasar Amerika.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari Cointelegraph.com, Ardoino mengungkapkan bahwa Tether mungkin akan memperluas kehadirannya di AS, namun hanya dengan pendekatan yang sangat hati-hati.
Advertisement
"Saya tidak dapat mengesampingkan kemungkinan Tether bergerak sedikit lebih ke arah beberapa kehadiran AS, tetapi kami juga melakukannya dengan cara yang hati-hati," ujarnya.
Ia menekankan keputusan tersebut akan bergantung pada kejelasan regulasi yang ada. Tether, menurutnya, ingin melihat undang-undang yang berlaku di AS sebelum memutuskan langkah selanjutnya.
Perubahan regulasi di AS diperkirakan akan menjadi faktor penting yang memengaruhi keputusan perusahaan dalam melakukan ekspansi. Ardoino menyebutkan bahwa peningkatan lingkungan regulasi yang lebih baik untuk perusahaan kripto akan memberikan kabar baik bagi Tether dan perusahaan-perusahaan serupa. Ia juga menambahkan bahwa ini adalah "kesempatan besar untuk mulai melihat lingkungan AS dan bagaimana lingkungan itu akan berubah."
Â
Faktor Perubahan Regulasi di AS
Pernyataan Ardoino muncul beberapa hari setelah Tether memutuskan untuk memindahkan operasinya dari British Virgin Islands (BVI) ke El Salvador, negara yang lebih ramah terhadap Bitcoin dan teknologi kripto.
Diketahui, pada 13 Januari, Tether menerima lisensi penyedia layanan aset digital dari pemerintah El Salvador, yang mempermudah ekspansi mereka di negara tersebut.
Di sisi lain, perkembangan regulasi di AS masih menjadi perhatian utama bagi perusahaan-perusahaan kripto, termasuk Tether. Meskipun AS telah lama menjadi pemimpin dalam teknologi dan inovasi di berbagai bidang, Ardoino mengkritik bahwa regulasi kripto di negara tersebut masih tertinggal. Ia menambahkan bahwa ini adalah pertama kalinya dalam sejarahnya ia melihat AS mengabaikan pengembangan sektor kripto.
Â
Advertisement
Keuntungan Besar yang Diharapkan
Tether juga diperkirakan akan mencapai laba yang lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya. Ardoino mengungkapkan bahwa perusahaan ini dapat melampaui perkiraan laba sebesar USD10 miliar untuk tahun 2024. Pada kuartal ketiga 2024, Tether tercatat menghasilkan laba sebesar USD2,5 miliar, dengan total laba yang mencapai USD7,7 miliar pada akhir September 2024.
Salah satu faktor yang mendorong keuntungan Tether adalah kepemilikan Treasury AS mereka, yang telah dikelola oleh Cantor Fitzgerald sejak 2021. Howard Lutnick, CEO Cantor Fitzgerald, yang juga merupakan bagian dari pemerintahan Trump mendatang, dipercaya akan berperan dalam pengelolaan kebijakan terkait perdagangan yang berhubungan dengan kripto di masa depan.