Liputan6.com, Jakarta - Analis Reku, Fahmi Almuttaqin melihat dampak kebijakan Amerika Serikat terhadap pasar kripto global. Tapi, hal itu masih mengimpan sejumlah peluang di masa depan.
Misalnya, pejabat yang ditunjuk Presiden AS Terpilih, Donald Trump untuk posisi AI and Crypto Czar, David Sacks mengatakan prioritas pemerintah AS mengenai regulasi stablecoin. Targetnya undang-undang soal itu bakal diteken dalam 6 bulan kedepan.
Advertisement
Baca Juga
Fahmi bilang faktor perkembangan kebijakan AS memiliki peran yang semakin signifikan saat ini dalam mempengaruhi dinamika yang terjadi di pasar investasi global seperti pasar kripto dan saham AS.
Advertisement
“Sementara dinamika dari faktor kenaikan tarif AS mungkin akan mereda dalam satu bulan ke depan, faktor lain mungkin akan berkembang," kata Fahmi dalam keterangannya, Minggu (9/2/2025).
Dia menilai, wacana terkait cadangan Bitcoin nasional AS yang turut disinggung Sacks dalam pernyataannya menjadi salah satu sentimen yang berpotensi dapat berkembang. Apalagi jika Donald Trump kembali menyatakan optimismenya terhadap proposal tersebut.
"Dinamika tinggi di pasar keuangan yang terjadi saat ini sejalan dengan outlook kami di awal Januari lalu," ucapnya.
Ada Peluang
Dia menjelaskan, posisi AS yang semakin dominan di pasar kripto turut memperbesar potensi dampak yang dapat dialami.
"Namun, tren yang ada masih cukup positif dengan potensi dieksekusinya kebijakan-kebijakan pro-crypto AS," ujarnya.
Fahmi memandang ada peluang dampak positif dari kebijakan AS ke pasar kripto. Misalnya, jika AS benar-benar meningkatkan kepemilikan kripto-nya.
"Wacana AS untuk meningkatkan kepemilikan aset kriptonya dengan rencana seperti pembuatan digital asset stockpile, apabila dapat diwujudkan, akan menjadi katalis positif yang sangat kuat bagi pasar kripto di tahun ini,” tambahnya.
Deretan Kripto Paling Laris sepanjang Januari 2025
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan minat investor pada aset kripto masih positif di tengah dinamika pasar global.
Kepala Departemen Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto, Dino Milano Siregar mengungkapkan sepanjang Januari 2025, nilai transaksi kripto di Indonesia mencapai Rp 44,6 triliun.
Dino menuturkan ada beberapa aset kripto dengan volume perdagangan tertinggi di Indonesia yaitu USDT, Bitcoin, XRP Coin, Solana, dan Ethereum dengan nilai transaksi mencapai Rp 24,5 triliun.
“Ini sekitar 56 persen dari total transaksi pada periode Januari 2025 sebesar Rp 44,6 triliun,” kata Dino dalam acara Tokocrypto Indonesia Crypto Outlook 2025, ditulis Sabtu (8/2/2025).
Adapun jumlah koin yang beredar dan dapat ditransaksikan di Indonesia sebanyak 1.936 coin dengan jumlah investor mencapai 22,9 juta.
Advertisement
Pemahaman Kripto Masih Relatif Rendah
Dino menyebut pemahaman terkait kripto masih relatif rendah di Indonesia. Hal ini memberikan dorongan pada OJK untuk terus memberikan pemahaman terkait edukasi dan literasi lebih jauh soal investasi dan transaksi kripto kepada masyarakat.
“Berdasarkan survei hanya 31,8 persen responden yang memahami prinsip dasar kripto. Begitu ditingkatkan ke arah yang lebih memahami atau telah melakukan lebih advance masih kecil. ini jadi konsen kami untuk meningkatkan edukasi dan literasi,” jelasnya.
Dalam kesempatan sama Dino, menyampaikan OJK berkomitmen untuk terus mengawal perkembangan dan penguatan penyelenggaraan perdagangan Aset Keuangan Digital dengan tetap menjaga stabilitas di sektor keuangan dan perlindungan konsumen.
“OJK berkomitmen untuk terus memperkuat ekosistem kripto pasca transisi melalui kolaborasi yang mendorong inovasi berkelanjutan, penguatan regulasi yang adaptif, serta peningkatan literasi dan perlindungan bagi investor guna menciptakan lingkungan investasi yang lebih aman dan transparan,” ujar Dino.
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)