Liputan6.com, Jakarta Republik Afrika Tengah baru saja memperkenalkan memecoin bernama CAR sebagai bagian dari eksperimen yang bertujuan untuk melihat apakah meme dapat menjadi alat yang menyatukan masyarakat sekaligus mendukung pembangunan nasional.
Dilansir dari Coinmarketcap, Senin (10/2/2025), berdasarkan laporan dari The Block pengumuman ini dibuat melalui akun X resmi Presiden Republik Afrika Tengah, Faustin-Archange Touadera.
Advertisement
Baca Juga
Dalam unggahan tersebut, disebutkan peluncuran $CAR adalah upaya unik untuk menempatkan negara tersebut di panggung dunia dengan cara yang inovatif. Namun, keabsahan proyek ini masih belum dikonfirmasi secara resmi oleh pemerintah, dan banyak pihak mempertanyakan niat sebenarnya di balik peluncuran memecoin tersebut.
Advertisement
CAR Coin diperkenalkan sebagai “meme resmi Republik Afrika Tengah” dan diperdagangkan melalui Solana launchpad pump.fun dengan harga sekitar USD 0,45. Hingga Minggu malam waktu AS, kapitalisasi pasar token ini telah mencapai sekitar USD 374,4 juta.
Sebuah video peluncuran juga dibagikan di media sosial, menampilkan Presiden Touadéra yang menegaskan bahwa negaranya percaya pada kekuatan komunitas dalam membangun masa depan yang lebih baik.
Proyek Menuai Kontroversi
Namun, proyek ini langsung menuai kontroversi. Beberapa anggota komunitas kripto menilai peluncuran memecoin ini mencurigakan. Seorang pengguna X dengan nama Skynet Insights memperingatkan agar tidak membeli token $CAR, mengklaim lebih dari 80% dari total pasokan telah dikendalikan oleh kelompok tertentu.
Menurutnya, sekitar USD 15 juta sudah diuangkan, sementara 70% dari total token masih dalam genggaman para penciptanya. Selain itu, pendiri XYZ yang menggunakan nama Yokai Ryujin menemukan beberapa kejanggalan dalam proyek ini.
Ia menyoroti situs web memecoin tersebut didaftarkan melalui Namecheap.com, sebuah pendaftar domain berbiaya rendah, yang mengindikasikan kurangnya transparansi dan profesionalisme.
Ryujin juga mencatat peluncuran memecoin ini dilakukan pada pukul 1 pagi waktu setempat, yang menimbulkan lebih banyak pertanyaan terkait niat sebenarnya di balik proyek ini. Tak lama setelah itu, Namecheap dilaporkan telah menangguhkan domain situs web resmi proyek tersebut.
Ditangguhkan Pihak X
Kecurigaan semakin bertambah ketika akun X resmi yang dibuat khusus untuk proyek CAR tiba-tiba ditangguhkan oleh platform media sosial tersebut. Akun Presiden Touadera pun menyatakan tim proyek sedang bekerja sama dengan X untuk mengaktifkan kembali akun tersebut secepat mungkin.
Langkah Republik Afrika Tengah dalam dunia kripto bukanlah hal baru. Pada tahun 2022, negara ini mengejutkan dunia dengan menjadi negara kedua setelah El Salvador yang menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah.
Kemudian, di bawah kepemimpinan Presiden Touadera, negara tersebut meluncurkan Sango Coin sebagai mata uang digital nasional yang bertujuan untuk mentokenisasi sumber daya mineralnya.
Namun, kebijakan terkait kripto di negara ini mengalami perubahan drastis pada tahun 2023, ketika parlemen mencabut undang-undang yang menetapkan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah.
Advertisement
Tantangan Besar
Keputusan ini menunjukkan bahwa meskipun negara ini memiliki ambisi besar dalam dunia kripto, regulasi dan implementasinya masih menghadapi tantangan besar.
Dengan peluncuran CAR Coin, Republik Afrika Tengah sekali lagi menjadi pusat perhatian dalam dunia aset digital. Namun, dengan banyaknya keraguan yang muncul, waktu akan membuktikan apakah proyek ini benar-benar menjadi inovasi yang membawa manfaat atau hanya langkah kontroversial lainnya dalam perjalanan kripto negara tersebut.