Liputan6.com, Jakarta - Berdasarkan sejarahnya, altcoin season (altseason) atau musim altcoin dimulai saat dominasi Bitcoin (BTC) mulai menurun. Hal ini menunjukkan bahwa pedagang kripto telah mulai menarik modal mereka dari Bitcoin dan berinvestasi pada aset digital lainnya.
Beberapa bulan terakhir, investor mengantisipasi penurunan signifikan dominasi Bitcoin untuk menandakan dimulainya altseason berikutnya. Namun ternyata yang terjadi justru sebaliknya. Metrik BTC terus meningkat.
Advertisement
Dikutip dari cryptopotato, Rabu (19/2/2025), dalam rangkaian peristiwa yang menarik dan lain dari biasanya, analis pasar anonim Rekt Capital telah menjelaskan bagaimana dominasi Bitcoin yang lebih tinggi justru akan meningkatkan peluang altseason yang kuat.
Advertisement
Saat berita ini ditulis, data CoinMarketcap menunjukkan bahwa Bitcoin menguasai 60,2% dari total pangsa pasar kripto. Ethereum menguasai 10,3% dari total pangsa pasar, sementara mata uang kripto lainnya menguasai 29,5%. Khususnya, dominasi Bitcoin naik 2,64% dalam beberapa hari terakhir, sementara Ethereum dan lainnya telah anjlok drastis.
Dalam analisis Rekt Capital, setiap kali dominasi Bitcoin menembus kisaran makro 58%-71%, maka akan menyentuh puncak 71%. Selain itu, setiap kali metrik mendekati 71%, metrik tersebut mengalami penolakan keras yang memicu tren penurunan yang kuat, yang memungkinkan altseason yang kuat.
Hitungan Historis
Rekt Capital mengatakan kejadian ini telah tercatat tiga kali secara historis, yang menunjukkan bahwa hal itu kemungkinan akan terjadi kali ini.
Meskipun dominasi Bitcoin dapat mencapai puncak sebelum 71%, analis tersebut mengatakan penting untuk mengevaluasi cara-cara agar dapat mendekati sasaran.
Saat ini, ada kerangka waktu mingguan yang menggambarkan skenario potensial di mana resistensi diagonal hitam yang menurun sedang berkembang.
Garis Tren
Rekt Capital mengatakan bahwa dominasi Bitcoin secara historis cenderung menaikkan garis tren ini sebesar 1,58% hingga 4,58%. Ini berarti garis tren yang menurun dapat menyebabkan metrik menyimpang ke atas dan mencapai setidaknya 67% atau 69% sebelum jatuh.
Titik akhirnya tetap bahwa semakin tinggi dominasinya, semakin besar peluang altseason yang kuat.
Pada akhirnya, Rekt Capital menegaska yang penting untuk diingat:
"Ini bukan tentang mencoba mencapai puncak Dominasi Bitcoin yang absolut. Ini tentang memahami prinsip inti bahwa semakin dekat Dominasi Bitcoin mencapai 71% dalam siklus ini. Semakin kuat kemungkinan keruntuhan Dominasi Bitcoin yang luas untuk akhirnya memungkinkan altseason yang kuat,”
Definisi Altseason di Dunia Kripto: Pahami Siklus dan Tanda-Tandanya
Altseason, atau yang sering disebut sebagai altcoin season, adalah fenomena dalam dunia cryptocurrency di mana altcoin, yakni semua mata uang kripto selain Bitcoin, mengalami kenaikan harga yang signifikan.
Fenomena ini biasanya terjadi ketika Bitcoin mengalami stagnasi atau penurunan harga, sehingga investor mencari peluang keuntungan di altcoin. Altseason menjadi momen yang dinanti-nantikan oleh para investor kripto karena potensi keuntungan yang dapat diperoleh dari kenaikan harga altcoin yang lebih tinggi dibandingkan dengan Bitcoin.
Istilah altseason berasal dari gabungan kata altcoin dan season, yang menggambarkan periode waktu tertentu di mana altcoin mendominasi pasar kripto. Selama altseason, dominasi pasar Bitcoin cenderung menurun, sementara kapitalisasi pasar altcoin meningkat.
Ini mencerminkan pergeseran minat dan modal dari Bitcoin ke berbagai altcoin yang tersedia di pasar. Altseason dapat berlangsung selama beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada berbagai faktor yang mempengaruhi pasar kripto.
Salah satu faktor utama yang memicu altseason adalah inovasi dan pengembangan teknologi baru dalam proyek altcoin. Ketika proyek-proyek ini memperkenalkan fitur-fitur baru atau mencapai tonggak penting, minat investor cenderung meningkat, mendorong harga altcoin naik.
Selain itu, sentimen pasar yang positif dan pergeseran strategi investasi juga dapat berkontribusi pada terjadinya altseason. Investor yang mencari diversifikasi portofolio atau alternatif investasi sering kali beralih ke altcoin saat Bitcoin menunjukkan volatilitas yang tinggi atau pertumbuhan yang melambat.
Dirangkum Liputan6.com Rabu (4/12/2024), berikut ini definisi Altseason dari berbagai ahli:
Advertisement
Altseason Sebagai Momentum Kenaikan Altcoin
Menurut Benjamin Cowen, seorang analis kripto terkemuka, altseason terjadi ketika altcoin secara konsisten mengungguli Bitcoin dalam hal pertumbuhan harga dalam periode tertentu. Fenomena ini biasanya disertai dengan kenaikan total kapitalisasi pasar altcoin yang signifikan dibandingkan Bitcoin.
"Ketika dominasi Bitcoin (Bitcoin Dominance Index) menurun secara drastis dan kapitalisasi pasar altcoin melonjak, itu adalah tanda awal dari altseason," jelas Cowen.
Faktor Siklus Pasar Kripto
Para pengamat seperti Lark Davis, seorang investor dan edukator kripto, menyebut altseason sebagai bagian dari siklus pasar kripto yang kerap terjadi setelah Bitcoin mengalami lonjakan harga besar-besaran. Pada fase ini, investor cenderung mencari peluang keuntungan di altcoin dengan kapitalisasi pasar menengah hingga kecil.
"Altseason adalah fase di mana keuntungan yang diraih dari Bitcoin diinvestasikan kembali ke altcoin, mendorong harganya naik secara eksponensial," ungkap Davis dalam salah satu video analisisnya.
Tanda-Tanda Altseason
The Block Research, sebuah platform riset kripto, menyatakan bahwa altseason dapat diidentifikasi melalui beberapa indikator utama:
Bitcoin Dominance Index turun di bawah 50%. Volume perdagangan altcoin meningkat secara signifikan dibandingkan Bitcoin. Token-token berbasis ekosistem seperti DeFi atau NFT menunjukkan lonjakan yang tidak proporsional terhadap koin utama.
"Meskipun indikator ini tidak selalu akurat, pola ini telah menjadi acuan dalam mengantisipasi altseason," tulis laporan mereka.
Pandangan Skeptis
Namun, tidak semua pengamat setuju dengan konsep altseason yang "pasti" terjadi. Nic Carter, salah satu pendiri Coin Metrics, berpendapat bahwa fenomena altseason sering kali dipengaruhi oleh sentimen pasar yang irasional. "Banyak altcoin yang naik karena hype, bukan karena fundamental yang kuat," kata Carter.
Advertisement
Konteks Teknologi dan Adopsi
Beberapa analis melihat altseason sebagai refleksi dari inovasi di ekosistem altcoin itu sendiri. Vitalik Buterin, pendiri Ethereum, misalnya, pernah menyatakan bahwa momentum altcoin terjadi ketika ada adopsi nyata atau pengembangan teknologi yang signifikan di luar Bitcoin. Contohnya adalah lonjakan altcoin berbasis DeFi pada tahun 2020 dan NFT pada tahun 2021.
"Altseason sering kali mencerminkan kegairahan atas teknologi baru yang dikembangkan dalam dunia kripto," ujar Buterin.Kesimpulan
Altseason adalah fenomena yang menarik sekaligus kompleks, dipengaruhi oleh banyak faktor mulai dari siklus pasar hingga inovasi teknologi. Meski begitu, investor tetap perlu waspada terhadap volatilitas tinggi yang menyertai momen ini. Memahami indikator dan pola yang muncul dapat membantu memanfaatkan peluang sekaligus mengurangi risiko.
Bagaimana menurut Anda? Apakah saat ini kita berada di ambang altseason berikutnya?
