Apa Perbedaan Kencing Batu dan Batu Ginjal? Kenali Ciri-Cirinya

Kencing batu dan batu ginjal sering menimbulkan kebingungannya, tetapi keduanya memiliki ciri dan penyebab yang berbeda. Kenali gejala dan faktor risiko masing-masing untuk perawatan yang lebih tepat.

oleh Andre Kurniawan Kristi Diperbarui 30 Mar 2025, 09:47 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2025, 09:47 WIB
Gejala Kencing Batu
Ilustrasi Gejala Kencing Batu Credit: pexels.com/April... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Banyak orang yang mungkin merasa bingung membedakan antara kencing batu dan batu ginjal, dua kondisi yang sering menyebabkan rasa sakit pada sistem kemih. Meskipun keduanya memiliki beberapa kesamaan, perbedaan mendasar terletak pada letak batu tersebut dan penyebabnya. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai perbedaan antara kencing batu dan batu ginjal, termasuk gejala, penyebab, dan faktor risiko yang perlu diwaspadai.

Kencing batu dan batu ginjal bisa terjadi pada siapa saja, baik pria maupun wanita, dan meskipun keduanya merupakan endapan keras yang bisa menyumbat saluran urine, lokasi pembentukannya berbeda. Batu ginjal terbentuk di ginjal, sementara kencing batu berkembang di kandung kemih. Penting untuk mengenali perbedaan keduanya agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.

Menurut Mayo Clinic, kencing batu adalah endapan mineral yang terbentuk di kandung kemih, sementara batu ginjal terbentuk dari mineral dan garam di ginjal. Gejala yang ditimbulkan oleh keduanya juga bervariasi. Mengutip dari Healthline, batu ginjal lebih sering terjadi dibandingkan kencing batu dan dapat berpindah ke kandung kemih, menjadi kencing batu. Namun, penanganannya berbeda, dan mengetahui gejalanya sangat penting.

Promosi 1

1. Gejala Kencing Batu dan Batu Ginjal

Gejala adalah salah satu perbedaan yang paling mencolok antara kencing batu dan batu ginjal. Batu yang terbentuk di kandung kemih atau kencing batu biasanya berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala yang signifikan. Batu kecil sering kali keluar melalui urine tanpa memerlukan perawatan lebih lanjut. Namun, batu yang lebih besar bisa menyebabkan rasa sakit yang cukup parah, termasuk nyeri pada perut bagian bawah, sering ingin buang air kecil, hingga darah dalam urine.

Di sisi lain, batu ginjal cenderung menimbulkan gejala yang lebih terasa. Seperti yang dijelaskan oleh Healthline, batu ginjal sering menyebabkan nyeri tajam di punggung, samping, atau perut bagian bawah. Selain itu, gejala lain yang dapat muncul termasuk mual, muntah, demam, dan urine yang keruh atau berbau. Gejala ini bisa menjadi lebih parah jika batu ginjal bergerak dan tersangkut di ureter atau uretra.

2. Penyebab Kencing Batu dan Batu Ginjal

Penyebab terbentuknya kencing batu dan batu ginjal juga berbeda. Kencing batu biasanya terjadi karena kandung kemih tidak dapat dikosongkan sepenuhnya, yang menyebabkan urine menjadi pekat dan mengkristal. Kondisi seperti kandung kemih neurogenik, divertikulum kandung kemih, dan infeksi saluran kemih (ISK) bisa meningkatkan risiko terbentuknya kencing batu. Bahkan pembesaran prostat pada pria yang lebih tua juga dapat memengaruhi pengosongan kandung kemih, memicu terbentuknya batu.

Sementara itu, batu ginjal terbentuk karena limbah darah yang berubah menjadi kristal dan mengendap di ginjal. Penyebab utama batu ginjal meliputi dehidrasi, konsumsi garam atau protein yang berlebihan, serta gangguan metabolisme. Batu ginjal lebih sering terjadi dan bisa berubah menjadi kencing batu ketika bergerak menuju kandung kemih.

3. Faktor Risiko yang Meningkatkan Kemungkinan Terjadi

Faktor risiko juga menjadi pembeda antara kencing batu dan batu ginjal. Pada kencing batu, beberapa faktor yang meningkatkan risiko terbentuknya batu adalah usia tua, terapi radiasi, serta infeksi saluran kemih berulang. Pria yang lebih tua juga lebih berisiko mengalami pembesaran prostat yang dapat menghambat pengosongan kandung kemih.

Untuk batu ginjal, faktor risiko utama meliputi riwayat keluarga, obesitas, hipertensi, dan konsumsi cairan yang kurang. Healthline menyebutkan bahwa batu ginjal sering kali lebih banyak menyerang pria dan bisa berkembang pada mereka yang memiliki gangguan metabolisme atau penyakit ginjal tertentu.

4. Pengobatan untuk Kencing Batu dan Batu Ginjal

Pengobatan untuk kencing batu dan batu ginjal sangat bergantung pada ukuran dan lokasi batu tersebut. Kencing batu yang kecil sering kali dapat keluar tanpa perawatan, meskipun kadang obat atau prosedur medis diperlukan jika batu tidak bisa keluar secara alami. Dalam kasus yang lebih serius, pembedahan mungkin diperlukan untuk mengangkat batu tersebut.

Sementara itu, batu ginjal memerlukan penanganan lebih serius, terutama jika batu bergerak dan menyebabkan penyumbatan di ureter. Pengobatan batu ginjal meliputi terapi cairan untuk membantu melarutkan batu, penggunaan obat pereda nyeri, hingga prosedur seperti lithotripsy (pemecahan batu dengan gelombang kejut). Dalam beberapa kasus, pembedahan juga bisa dilakukan.

5. Bahaya Jika Tidak Ditangani dengan Tepat

Baik kencing batu maupun batu ginjal memiliki potensi untuk menyebabkan komplikasi serius jika tidak segera ditangani. Batu yang menghambat saluran urine bisa menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK) atau bahkan gagal ginjal dalam kasus batu ginjal. Batu ginjal yang tidak teratasi dapat menyebabkan kerusakan ginjal permanen, perdarahan, dan infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh.

Pada batu kandung kemih, sumbatan pada saluran urine bisa menyebabkan disfungsi kandung kemih kronis, serta memicu infeksi saluran kemih yang lebih parah. Oleh karena itu, sangat penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter begitu gejala batu ginjal atau kencing batu muncul.

Pertanyaan yang Sering Diajukan (PAA):

Apa yang menyebabkan kencing batu?

Kencing batu terbentuk ketika kandung kemih tidak sepenuhnya kosong, menyebabkan urine menjadi pekat dan mengkristal menjadi batu.

Apakah batu ginjal bisa berubah menjadi batu kandung kemih?

Ya, batu ginjal bisa berpindah ke kandung kemih dan berkembang menjadi kencing batu jika bergerak ke bawah ureter.

Bagaimana cara mencegah batu ginjal?

Cara terbaik untuk mencegah batu ginjal adalah dengan menjaga hidrasi tubuh yang cukup, mengurangi konsumsi garam dan protein, serta melakukan pemeriksaan rutin jika memiliki riwayat keluarga batu ginjal.

Apakah batu ginjal selalu memerlukan pembedahan?

Tidak selalu. Batu ginjal kecil bisa keluar secara alami dengan bantuan cairan, tetapi batu yang lebih besar atau tersangkut mungkin memerlukan tindakan medis lebih lanjut seperti lithotripsy atau pembedahan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya